Jika semua sudah jadi, hidangkan cande tersebut di atas mangkuk lalu siram dengan kuah gula saka (gula merah).
Sinar menyajikannya di dalam gelas plastik berukuran tinggi.
Satu porsi bubur cande ini dijualnya seharga Rp 10 ribu.
Berbeda dengan Hartati (39) ia mengaku tiap tahun menjual bubur cande ini di Pasa Pabukoan.
Untuk membuat adonan cande ia menggunakan tepung pulut atau lebih dikenal dengan tepung ketan.
"Prosesnya sama, cuma saya menggunakan tepung pulut," ucapnya.
Penyajiannya pun dengan kuah kolak.
"Ya tergantung selera, kalau saya campurnya pake kuah kolak, bahannya santan dicampur dengan gula saka (gula merah) sarikaya. Jangan lupa tambahkan gula dan garam sesuai selera," jelasnya.
Jadi, Tribunners pilih tim bubur cande dengan kuah gula merah atau tim bubur cande dengan kuah kolak?
Meskipun disajikan dalam bentuk berbeda-beda, namun rasanya yang kenyal dan gurih tak perlu diragukan lagi.
Bubur cande selalu ada menemani saat berbuka puasa.
• Mencoba Lompong Sagu, Kudapan Khas Minangkabau yang Diburu Saat Ramadan
• Ajak Milenial Travelers ke Pulau Seram, Lion Air Buka Rute Penerbangan Baru Surabaya-Ambon
• Aneka Desert Berbahan Dasar Buah Naga untuk Menu Buka Puasa yang Menyegarkan
• Masjid Raya Gantiang, Masjid Tertua di Padang Tempat Soekarno Mengungsi
• Rekomendasi Kuliner di Jalur Mudik Non-Pantura Rute Purworejo-Yogyakarta
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Selalu Ditemukan Saat Ramadhan di Padang, Inilah Bubur Cande Takjil yang Disajikan dengan Gula Merah