TRIBUNTRAVEL.COM - Selain memiliki pesona alam yang indah, tarian khas, dan tradisi yang unik, Bali juga memiliki kain tenun khas.
Kain tenun ini diwariskan secara turun temurun dan masih tetep lestari.
Seiring waktu, beberapa ada yang mengalami pembaharuan dalam hal motif.
Berikut lima jenis tenun khas Bali yang masih bertahan hingga kini.
1. Endek
Kain endek merupakan kain tenun ikat khas Bali.
Endek ini mulai dikembangkan di Klungkung tahun 1975.
Pembuatan kain ini pun sangat sulit dan bisa memakan waktu hingga satu bulan untuk pembuatan satu helai kainnya.
Ada berbagai macam motif kain endek ini diantaranya motif encak saji, rangrang, patra, jumputan, hingga motif wajik.
Bahkan di Kota Denpasar juga dilaksanakan pemilihan duta endek yang dilaksanakan sejak tahun 2012 untuk menjaga kelestarian endek ini dan semakin diminati oleh semua kalangan.
2. Gringsing
Kain ini merupakan kain tenun khas Desa Tenganan Pegringsingan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali.
Pembuatan kain ini pun terbilang rumit karena menggunakan teknik double ikat, tak seperti kain tenun lain yang menggunakan teknik ikat saja.
Kata Gringsing ini berasal dari dua urat kata yaitu gering yang artinya sakit dan sing yang artinya tidak.
Sehingga jika digabungkan akan jadi tidak sakit.