“Saya manfaatkan media sosial yang ada, dan ternyata permintaan cukup banyak,” katanya.
Saat membuka usaha tersebut, Heru hanya memiliki modal Rp 400.000.
“Saya ingat betul, uang Rp 400 ribu itu saya dapatkan ketika saya usai pelatihan di Surabaya. Dari modal itu, saya kemudian memberanikan diri keluar dari tenaga kontrak Humas Pemkab Jember, dan memulai usaha ini,” kenangnya.
Saat ini, pelanggan Heru berasal dari luar kota Jember, seperti Kabupaten Gresik, Purwokerto, Malang, Bandung, Medan dan Kalimantan.
“Alhamdulillah, sudah mulai dikenal luas,” tambah dia.
Saat ini, dalam satu bulan, omset yang didapat Heru dari berjualan mi tersebut bisa mencapai Rp 30 juta.
“Dalam satu bulan, kira-kira ada 5500 bungkus yang saya kirim ke pelanggan di luar kota,” katanya.
Saat ini, Heru mengaku ingin terus mengembangkan usahanya tersebut.
“Saya ingin punya pabrik, sebab jumlah karyawan semakin bertambah. Ini masih cari tambahan modal,” tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ke Jember, Jangan Lupa Berburu Mi Rasa Buah dan Sayur...