Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengenal Lebih Dekat Puthu Malang, Kuliner Khas Malang yang Sudah Ada Sejak 1935

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puthu lanang

Siswoyo akhirnya bukan cuma meneruskan tetapi juga mengembangkan usaha ibunya. Jangan kaget kalau melihat mobil SUV sport kelas atas di sebelah lapak Siswoyo.

Ada stiker Puthu Lanang tertempel di bagian kacanya.

"Saya kalau malam jualan di sini, tetapi kalau pagi menyiapkan pesanan kue untuk katering, restoran, dan hotel," jelas Siswoyo.

5 Penginapan Murah Sekitar Batu-Malang Dibawah Rp 100 Ribu, Cocok untuk Backpacker

Ia menjual campuran kue putu, klepon, cenil, dan lupis dalam ukuran tampah.

Pesanan mulai dari harga Rp 150.000 - Rp 500.000 per tampah.

Kadang Siswoto mengaku sampai kewalahan tidak sanggup lagi menerima pesanan.

Seperti malam saya datang, Siswoyo sulit berjanji kepada seorang ibu yang memesan kue tampah.

Hari pesanan ibu itu bertepatan dengan banyaknya pesanan kue.

Rahasia Eksis Puthu Lanang Kalau Puthu Lanang bertahan dari 1935 sampai sekarang bukan tanpa alasan.

Legenda kuliner malam dari Malang ini punya rasa yang memang jempolan.

Kue putu di sini jika dikunyah pulen, tidak buyar seperti kue putu yang dijual di kebanyakan tempat.

Parutan kelapa yang dipakai segar dan bersih.

Juga gula merahnya asli tanpa campuran, tidak encer, kental legit.

"Ibu saya pesan, kalau jualan jangan takut beli. Artinya kalau jualan, harus beli barang-barang dengan kualitas terbaik walau harga sedang naik juga tidak apa-apa. Apa yang kita jual juga bisa dimakan oleh anak-anak kita (karena bahan yang bagus)," jelas Siswoyo.

Harga seporsi kue campur isi sembilan dihargai Rp 10.000 di Puthu Lanang.

Lapak Puthu Lanang buka pukul 17.30 -21.30 WIB.

Namun kata Siswoyo terkadang tutupnya tak tentu, pukul 20.30 WIB kadang jualannya sudah ludes.

Saran KompasTravel, datanglah awal saat lapak baru dibuka. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puthu Lanang, Kuliner Malam Malang Sejak Tahun 1935".