Yayasan Tukad Bindu sendiri berdiri pada 22 Maret 2017 dengan anggota 15 orang.
3. Tidak dikenai biaya tiket masuk.
Untuk masuk ke obyek wisata Tukad Bindu, pengunjung sama sekali tidak dikenai biaya tiket masuk.
Sebagai gantinya, ada kotak khusus donasi seikhlasnya dari pengunjung.
4. Tukad Bindu adalah sungai yang jadi lokasi wisata.
Mengutip laman Kompas.com, Tukad Bindu sekarang bisa digunakan untuk berenang anak-anak sekitar.
Ada pula deretan warung makan di tepian sungai yang disediakan Yayasan Tukad Bindu.
Warung ini juga bertujuan menambah pemasukan untuk mengelola wisata sungai.
5. Persiapan khusus untuk menyambut delegasi IMF-World Bank.
Delegasi IMF-World Bank dijadwalkan akan mengunjungi Tukad Bindu selama berada di Bali.
Penggagas Objek Wisata Tukad Bindu, I Gusti Rai Ari Temaja mengatakan, untuk menyambut para delegasi ada berbagai hal yang disiapkan.
Misalnya penataan pos untuk delegasi, pemandu dari masyarakat langsung.
Baik untuk memandu lokasi Tukad Bintu, kuliner, seni, dan kerativitas yang akan ditampilkan.
Pada bagian Utara juga akan disiapkan panggung seni dan kuliner, sedangkan pada bagian Selatan disiapkan untuk permainan tradisional anak-anak.
Persiapan lain yang dilakukan untuk menyambut delegasi IMF-World Bank adalah pengurangan pemakaian bahan plastik, berfokus pada bahan alami, kebersihan, dan keasrian Tukad Bindu.
6. Selain menjadi tempat wisata, Tukad Bindu menjadi sarana untuk belajar mengenal sungai dan alam, berolahraga, hingga menanam sayur organik.
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)