Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Menelusuri Jejak Perjalanan Wayang Potehi, Tradisi dari Abad 16 yang Menolak Tuk Menyerah pada Zaman

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wayang Potehi

Zaman pemerintahan Soeharto wayang ini kesulitan dipentaskan karena adanya Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967

Setelah Inpres itu dicabut oleh Presiden Abdurrahman Wahid, banyak yang sudah melupakan dan kesulitan dalam regenerasi.

 "Untuk itu, kami berusaha rutin mengundang wayang potehi ke klenteng ini," kata Welly, pengurus klenteng Tien Kok Sie lainnya.

Dengan terus membua kesempatan pementasan, maka diharapkan wayang ini akan terus eksis, syukur-syukur berkembang.

"Saya juga melihat ini sebagai aset budaya yang sayang jika dibiarkan mati. Mungkin, ke depan kita perlu membuat terobosan untuk merevitalisasi wayang potehi," kata Welly.

Menurut Mulyanto, wayang potehi di Indonesia rata-rata dibuat dari Tiongkok.

Namun, kini sudah ada orang Tulungagung bernama pak Kuato yang bisa membuat replika wayang potehi dengan baik.

Sehingga, untuk perangkat wayang tak lagi kesulitan, tinggal bagaimana mengembangkannya.

"Rata-rata untuk tokoh biasa, harga wayang potehi sekitar Rp 400 ribu. Yang lebih rumit sampai Rp 1,5 juta," jelas Mulyanto.

Wayang potehi adalah wayang kantong. Terdiri dari kepala dan tangan yang dibungkus kain kantong sebagai busana.

Cara memainkannya, tangan dalang masuk ke kantong dan memainkannya dalam bilik. Penonton menyaksikannya dari frame kotak di bilik itu.

(grid.id)

"Kami tetap bersemangat untuk mengembangkannya dan berusaha melakukan regenerasi. Kesulitannya membangkitkan minat seseorang untuk menggeluti wayang ini. Sebab, selain kuno, wayang potehi belum bisa menjadi gantungan hidup," jelas Mulyanto.

Makanya, kelompoknya selalu rutin memainkan wayang inhi di markas mereka.

Harapannya, akan banyak yang tertarik dan bisa melakukan regenerasi.

Welly menambahkan, perlu bantuan banyak pihak untuk menyelamatkan wayang potehi.

Halaman
1234