“Setelah berjalan jauh dari hutan, saya ingat mencapai tempat yang terdapat banyak warna, banyak penduduk La Puria yang mengenakan pakaian berwarna terang."
"Sangat indah melihat warna itu di tengah-tengah tempat kelabu dan penuh kesedihan,” kenang Ivan.
Bagi Ivan yang tidak memahami bahasa Embera, begitu pun penduduk yang tidak mengerti bahasa Spanyol, bahasa visual menjadi satu-satunya penghubung mereka.
“Kami berkomunikasi melalui kamera,” pungkasnya.
Dilansir dari Wikipedia, Kolombia mengalami konflik intensif berskala kecil dengan grup pemberontak gerilya, mantan militer, pedagang narkoba dan korupsi di sejumlah kota-kota kecil.
Konlfik ini awalnya terjadi sekitar tahun 1964-1966, ketika Pasukan Militer Revolusioner Kolombia (FARC) dan Pasukan Liberal Nasional (ELN) didirikan.
Sejak itu dimulailah kampanye melakukan pemberontakan 'gerilya' melawan pemerintahan Kolombia.
Berita ini sudah tayang di grid.id dengan judul Desa Adat Hanya Dihuni oleh Wanita dan Anak-anak, Fakta Sejarah Mengungkap Penyebabnya