Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Keong Sawah Memang Enak dan Proteinnya Tinggi, tapi Jangan Sampai Salah Mengolah! Ini Bahayanya

Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kraca alias keong sawah

Mulanya keong sawah dikonsumsi karena rasanya yang enak dan murah, tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli karena sudah tersedia di sekitar masyarakat.

Meski kandungan proteinnya tinggi dan baik untuk tubuh, keong sawah juga sekaligus membawa bahaya.

Keong sawah biasanya kotor dan penuh lumpur sehingga rawan membawa parasit dan cacing.

Keong sawah juga membawa sisa pestisida di tubuhnya sehingga membuatnya beracun.

Tidak perlu khawatir, foodies tetap bisa mengonsumsi keong sawah, kok.

Cara mengolah keong sawah yang paling penting agar aman dikonsumsi adalah dengan mencuci bersih keong sawah.

Pertama, rendam keong sawah di air bersih selama dua jam lalu sikat cangkang sampai bersih dari lumpur dan lumut.

Kedua, rebus keong sawah dengan air bersih mendidih selama 30 menit atau lebih dengan sedikit garam agar cacing dan bakterinya mati.

Setelah dua tahap pengolahan dasar tadi sudah Anda lakukan, keong sudah aman dikonsumsi.

Selanjutnya, kamu bisa mengolah keong sesuai keinginan.

Kamu bisa mengolahnya dengan bumbu rica seperti di Solo, atau bisa merebusnya dengan kuah kuning, semua terserah kamu!

Saat ini, olahan keong sawah sedang dikembangkan karena potensinya yang besar dilihat dari harga ekonomis dan kandungan nutrisinya.

Jika diolah dengan benar, foodies bisa beralih untuk mendapat protein hewani dari keong sawah yang tentunya lebih hemat dari daging ayam maupun sapi.

Tertarik untuk mengonsumsi keong sawah?

Coba yuk!

Berita ini sudah dimuat di Intisari.grid.id dengan judul Meski Proteinnya Tinggi, Ada Bahaya Mengancam Dari Keong Sawah. Jangan Sampai Anda Salah Mengolahnya!