TRIBUNTRAVEL.COM - Mi goreng atau mi kuah? Itu sudah terlalu biasa.
Kini di Surabaya, Jawa Timur, ada jenis olahan mi lainnya, mi bakar hasil kreasi juru masak Café Tanggal Tua.
Bahan yang dipakai untuk meracik mi bakar ini sama seperti saat membuat mi biasanya.
Bedanya adalah topping yang menjadi varian lauk mi bakar ini, yaitu ayam, ikan, dan telur.
Olahan mi bakar ini juga ada tiga pilihan tingkat kepedasan, mulai level mild (sedikit pedas) dengan campuran 2-3 cabai, medium (pakai lima cabai), dan hot (cabai antara 8-10 biji).
Cara meramunya, mi yang sudah direbus ini dicampur dengan sambal khas Tanggal Tua.
Setelah ditambahkan campuran lauknya, sambil terus diaduk mi ini kemudian dibakar rata menggunakan gas wonder fuel.
“Total proses pembakaran hanya 7-8 menit, nggak perlu lama-lama,” kata Chef Joko Siswanto.
Setelah seluruh bagian mi rata kena api, berikutnya dibungkus daun pisang. Olahan mi ini lalu dibakar kembali di bagian daunnya.
“Ini untuk mengeluarkan aroma segar sehingga memancing selera makan,” imbuh Joko Siswanto.
Menurut Irwan Susanto, salah seorang owner Tanggal Tua, sajian mi ini sengaja dijadikan menu andalan kafe tersebut karena jenis makanan itu sudah populer.
“Siapa pun pasti tahu mi. Makanan ini juga akrab dan disukai mereka yang masih anak-anak hingga orang dewasa,” tandasnya.
Mengenai teknik pembakaran pada olahan mie ini, lanjut Irwan, terinspirasi menu nasi bakar.
“Idenya dari nasi bakar, lalu kami lakukan inovasi. Perlu setahun untuk mempersiapkan konsep ini, termasuk modifikasi venue yang mengadopsi gaya western,” kata Reinaldo Wenas, owner Tanggal Tua lainnya.
Reinaldo mengklaim, olahan mi bakar ini yang pertama, tidak hanya di Surabaya, tetapi juga di Indonesia.