Lalu, tradisi ini juga bertahan paling lama di daerah-daerah yang memproduksi barang-barang rumahan dan tergerus ketika alternatif yang dibuat di pabrik tersedia di pasaran dengan harga yang lebih murah.
Bossen menuturkan, anak-anak perempuan di China pada masa lalu mulai memintal benang di usia enam atau tujuh tahun.
Ini adalah usia yang sama ketika kaki mereka mulai diikat.
“Ibuku mulai mengikat kakiku ketika aku berusia 10 tahun. Di usia tersebut, aku mulai memintal kapas. Setiap kali dia mengikat kakiku, rasanya sangat sakit sampai aku menangis,” ujar salah seorang responden wanita yang lahir pada tahun 1933 kepada para peneliti.
Tradisi mengikat kaki bermula pada dinasti Song (tahun 920-1279) dan menyebar dari lingkaran kerajaan ke kaum-kaum kaya sebelum berpindah ke kota dan pedesaan.
Pada abad ke-19, tradisi ini telah tersebar luas dan diikuti oleh masyarakat di seluruh China.
Namun, tradisi tersebut mulai pudar di awal abad ke-20 ketika para misionaris dan reformis mengkampanyekan ideologi mereka.
Langkah tersebut diikuti oleh pemerintah nasionalis dan para pemimpin komunis yang akhirnya melarang praktik kaki teratai.
Berita ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul Bukan Seks, Inilah Alasan di Balik Kaki Mungil Wanita China