TRIBUNTRAVEL.COM - Bakso beranak memang tengah jadi trend di dunia usaha bakso ya, guys.
Nah, hal ini pula yang menjadi inspirasi bagi Hartoyo (45) untuk turut menjual bakso beranak namun dengan inovasi berbeda.
Yaitu mengganti daging sapi yang lazim jadi bahan baku bakso dengan daging kerbau yang belum ada di Demak.
Mencetak bakso beranak perlu telaten.
Mula-mula satu sendok daging giling ditaruh ke dalam cetakan dan dipipihkan, lalu masukkan tiga butir telur puyuh, sesendok penuh daging kerbau, dan empat butiran bakso seukuran kelereng.
Selanjutnya ditutup dengan adonan lagi hingga berbentuk bulatan bakso berdiameter 15 cm.
Satu kilogram adonan hanya cukup untuk membuat empat butir bakso beranak.
Terbayang betapa besarnya ukuran bakso tersebut.
Setelah bakso dicetak, lalu dimasukkan ke air mendidih sekaligus dengan cetakan.
Waktu perebusan minimal 15 menit.
Tanda, bakso matang jika bakso yang direbus lepas sendiri dari wadahnya.
"Dagingnya kami pilih daging kerbau yang kaya serat, tak sehalus daging sapi. Jadi ketika makan bakso ini terasa banget tekstur kenyalnya di lidah," ungkap Hartoyo berpromosi.
Selain itu, alasan penggunaan daging kerbau adalah menghormati kepercayaan warga Kadilangu tentang larangan memotong sapi di lingkungan makam Sunan Kalijaga.
"Ndak ada daging sapi di lingkungan sini Mas, banyaknya daging kerbau. Bahkan kalau Iduladha ada yang korban sapi tetap ditukar kerbau," ungkapnya.
Sementara itu, keponakan Hartoyo, Novi Ekawati, sang pencetus ide bakso beranak mengatakan, ide tersebut memang tak murni dari dirinya sendiri.