Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

100 Tahun Usia Tahu Sumedang, Tahu Bungkeng Jadi Perintis Tahu Pertama di Sumedang Sejak 1917

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ia mencicipi goreng Tahu buatan Bungkeng yang terbilang makanan baru saat itu.

“Ngeunah geuning ieu kadaharan teh, moal burung payu geura. (Lezat dan enak makanan ini pasti akan laku keras sekali, red),” kata Dalem Sumedang ini.

Ia menyebutkan beberapa pengusaha tahu Sumedang yang masih bertahan tetapi tak sedikit keturunnya tak melanjutkan usaha tahu Sumedang.

“Dulunya dagang tahu kemudian dagang barang lainnya dan usaha tahu ditinggalkan. Seperti Aniw, dulu dagang tahu tapi sekarang hanya jualan barang elektronik,” katanya.

Tahu Sumedang yang dirintis Bungkeng 1917 itu kini menjadi ciri khas Sumedang.

Saat ini tercatat lebih dari 400 pengusaha tahu yang memperkerjakan ratusan bahkan ribuan orang.

Bukan hanya yang mengolah tahu tapi juga yang menggoreng sampai menjajakan dan pedagang tahu Sumedang di kios-kios kecil pinggir jalan sampai asongan di bus.

Bahkan saat lebaran, rata-rata setiap hari bisa terjual tahu Sumedng diatas 2 juta biji.

Sementara harga tahu sumedang bervariasi Rp 500-600 per bijinya.

Sehingga secara kasar omzet tahu hampir Rp 1 miliar per hari. (Tribun Jabar/Deddi Rustandi)