Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Berita Menarik

Korban Radiasi Nuklir Akut Ini Berhasil Bertahan Selama 83 Hari Berkat Mukjizat, Begini Kisahnya

Penulis: Rizky Tyas Febriani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kawasan JCO (dulunya Konvensi Bahan Bakar Nuklir Jepang) di Tokai, Prefektur Ibaraki. Inzet: Hisashi Ouchi adalah satu di antara korban jiwa dari kecelakaan nuklir Tokaimura, yang sepanjang sejarah menjadi kecelakaan nuklir terburuk di Jepang.

Paparan radiasi yang terjadi pada Ouchi sangat parah sehingga kromosomnya hancur dan jumlah sel darah putihnya anjlok mendekati nol.

Sebagian besar tubuhnya mengalami luka bakar parah, hingga organ bagian dalamnya pun rusak.

Karena kondisinya semakin memburuk, ia dipindahkan ke Rumah Sakit Universitas Tokyo dan kabarnya menjalani transfusi sel induk perifer pertama di dunia.

Ia diberi banyak darah, cairan, dan obat-obatan yang bahkan saat itu belum tersedia di Jepang.

Dia juga harus menjalani transplantasi kulit karena semua jaringan kulit dan pori-porinya rusak.

Setelah dirawat selama seminggu, Ouchi berhasil mengatakan, "Aku tidak tahan lagi, aku bukan kelinci percobaan."

Namun, dokter tetap merawatnya dan mengambil langkah-langkah tepat agar ia bisa bertahan hidup.

Setelah sempat berjuang selama 83 hari, Ouchi meninggal karena gangguan akut pada sistem organnya.


unbelievable-facts.com

Badan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menyatakan dia meninggal pada 21 Desember 1999, pukul 11.21 waktu setempat.

Pada tanggal 27 November, jantung Ouchi berhenti berdenyut selama 70 menit.

Namun dokter berhasil menjaganya tetap hidup dengan transfusi darah dan cairan berbagai obat-obatan agar denyut nadinya kembali stabil.

Akhirnya, pada 21 Desember, terjadi kerusakan pada bagian hati yang tidak disadari para dokter.

Keluarga yang sudah mengikhlaskan, meminta agar ia memiliki kematian yang damai.

Ouchi tercatat sebagai warga Jepang kedua yang mati setelah cedera akibat radiasi nuklir sejak tahun 1954.