TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung Penanggungan kerap dijuluki sebagai versi mini dari Gunung Semeru lantaran memiliki bentuk kerucut yang nyaris sempurna.
Lokasi Gunung Penanggungan berada di perbatasan Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan, Jawa Timur.
Dengan ketinggian sekitar 1.653 meter di atas permukaan laut, Gunung Penanggungan termasuk ramah bagi pendaki pemula.
Apalagi jalur pendakiannya relatif singkat sehingga tidak membutuhkan waktu terlalu lama.
Pesan oleh-oleh oreng osing khas Pasuruan, klik di sini.
Tak mengherankan bila Gunung Penanggungan salah satu gunung yang direkomnedasikan untuk pendakian tektok.
Meski begitu, rutenya tetap menyimpan tantangan tersendiri.
Pesan oleh-oleh bipang khas Pasuruan, klik di sini.
Khususnya saat mendekati puncak yang didominasi jalur berbatu dengan kemiringan cukup curam.
Namun semua rasa lelah akan terbayar lunas ketika tiba di puncak, terlebih pendaki bakal disuguhi panorama indah Gunung Arjuno, Welirang, hingga Semeru.
Nah, bagi traveler yang ingin mencoba pengalaman pendakian tektok ke Gunung Penanggungan bareng rombongan, TribunTravel telah menyiapkan itinerary khusus.
Rangkaian itinerary ini dibuat untuk rombongan 4 orang dengan keberangkatan dari Surabaya menggunakan mobil pribadi.
Untuk selengkapnya, simak panduan itinerary yang sudah dirangkum TribunTravel berikut.
Pesan oleh-oleh krupuk amplang khas Pasuruan, klik di sini.
Pesan oleh-oleh Samiler Maju Jaya khas Mojokerto, klik di sini.
Itinerary Tektok Gunung Penanggungan Keberangkatan Surabaya
21.00 - 23.00 : Perjalanan ke Basecamp
- Berangkat dari Surabaya bareng rombongan menuju Basecamp Tamiajeng, Trawas.
- Waktu tempuh: ±2 jam naik mobil.
- Biaya bensin mobil PP: Rp 200.000
23.00 - 00.00 : Registrasi & Persiapan
- Registrasi pendakian: Rp 15.000-20.000/orang.
- Persiapan perlengkapan, briefing, doa.
Pesan oleh-oleh casava kerupuk singkong khas Mojokerto, klik di sini.
00.00 - 04.30 : Pendakian Menuju Puncak
- Jalur cukup menanjak, estimasi 4-4,5 jam.
- Bawa headlamp wajib, air 1,5-2 liter per orang, snack/energi bar.
04.30 - 06.00 : Sunrise di Puncak Pawitra (1.653 mdpl)
- Menikmati sunrise dengan view Gunung Arjuno, Welirang, Semeru, dan Gunung Lawu di kejauhan.
- Foto-foto, sarapan ringan bekal sendiri.
06.00 - 10.00 : Turun ke Basecamp
- Waktu turun sekitar 3-4 jam.
- Hati-hati di jalur berbatu dan licin.
10.00 - 11.00 : Istirahat di Basecamp
- Cuci muka, ganti baju, istirahat.
- Bisa pesan mie/gorengan/teh hangat di warung basecamp (Rp 15.000-25.000 per orang).
11.00 - 13.00 : Perjalanan Pulang ke Surabaya
- Kembali ke Surabaya.
Estmasi Biaya untuk Rombongan 4 Orang
| Bensin mobil PP | Rp 200.000 |
| Parkir mobil | Rp 15.000 |
| Tiket masuk/registrasi | Rp 80.000 |
| Konsumsi (bekal + warung): | Rp 200.000 |
| Total | Rp 495.000 |
*Disclaimer:
- Jika bepergian bersama, biaya bisa lebih hemat.
- Biaya dan tarif di atas bisa berubah sewaktu-waktu.
- Jika membawa perlengkapan sendiri, biaya bisa lebih hemat.
Baca juga: Sunbae, Destinasi Hits di Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara: Romantis & Penuh Vibes Anak Muda
6 Tips Mendaki Gunung saat Musim Kemarau
Berikut tips mendaki saat musim kemarau yang dikutip dari blog Eiger Tropical Adventure.
1. Cobalah pilih dengan cermat gunung yang jadi tujuan
Dari Berbagai trackrecord gunung Indonesia, ada beberapa gunung yang mengalami kebakaran saat musim kemarau tiba.
Untuk itu bagi para kamu yang hendak memilih sebelum melangkah.
Meluangkan waktu menikmati kemarau di gunung memang seringkali membuat orang tidak sabar.
Untuk itu coba lebih cermat dalam mempertimbangkan risiko dan kemungkinan lain yang berdampak pada anda.
2. Mempersiapkan fisik dan mental
Usahakan sebelum mendaki, fisikmu sudah terlatih.
Mendaki dimusim kemarau membutuhkan kekuatan fisik yang bugar.
Tidak hanya itu mental yang kuat juga dibutuhkan saat mendaki.
Sebab di jalur pendakianmu akan medapati jalur terjal berdebu dan berbatu.
Jadi persiapkan sebaik mungkin.
3. Gunakan perlengkapan mendaki yang tepat
Dalam memilih perlengkapan yang tepat, tentunya aspek keamanan harus terpenuhi.
Pergunaan sepatu gunung diatas mata kaki supaya terhindar dari cidera ketika terpleset.
Selain itu berguna agar menghalau krikil yang masuk.
Kemudian gunakan pakaian yang menyerap keringat dan sejuk di cuaca panas.
Selain itu sediakan baju ganti dan jaket gunung yang mampu menepis dinginnya udara di hutan gunung saat kemarau.
4. Persiapkan bekal logistik yang cukup.
Ketika kamu memulai perjalanan disiang hari maka kebutuhan logistik harus diutamakan.
Sebab dalam kondisi kemarau di siang bolong, trek pendakian akan terasa 2 kali lebih berat.
Untuk itu asupan nutrisi dan air yang cukup akan menunjang perjalanan anda.
Pastikan kebutuhan air tercukupi dan jangan biarkan perut kosong dalam waktu lama.
Upaya tersebut bertujuan menghindarkan anda dari bahaya dehidrasi dan hipotermia.
5. Membawa penutup hidung, masker, atau buff.
Gunakanlah perlengkapan semacam masker dan sebagainya.
Supaya menjaga saluran pernafasan anda dari debu di sepanjang trek pendakian.
Selain itu menggunakan kacamata juga penting untuk mencegah benda asing masuk ke mata.
6. Bawalah P3K dasar
Mencegah lebih baik daripada tidak sama sekali.
Memprediksi risiko yang akan diterima lebih baik sebelum mendaki.
Seringkali pendaki terpeleset ketika melewati trek yang kering dan berdebu.
Atau biasanya mereka mengalami sesak napas akibat debu yang mengepul.
Jadi penting untuk kamu tahu, pencegahan dan persiapan yang matang sangat dianjurkan.
Baca juga: Itinerary Kopeng 1 Hari Bujet Rp 400 Ribu Naik Motor 2 Orang dari Salatiga
(TribunTravel.com/mym)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.