TRIBUNTRAVEL.COM - Wisata alam di Sulawesi Selatan sangat beragam dan tak ada habisnya.
Berbagai pantai yang indah dan juga air terjun yang memiliki view alam alami yang cantik cukup menarik untuk dikunjungi.
Seperti di Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan yang tak kalah banyak menyimpan potensi wisata.
Baca juga: 5 Tempat Wisata di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan untuk Liburan Keluarga
Baca juga: 7 Destinasi Wisata di Luwu Timur, Sulawesi Selatan yang Instagramable
Salah satunya Air Terjun Bissappu memesona.
Air terjun ini berada di Dusun Bissappu, Desa Bonto Salluang, Kecamatan Bissappu.
Jaraknya hanya 4 kilometer dari jalan transnasional dan Polsek Bissappu.
Papan petunjuk bertuliskan “Air Terjun Bissappu Peaceful and Beautiful” terpampang jelas di simpang jalan.
Baca juga: Attayang Sunset Meriahkan Anjungan Pantai Losari di Mariso, Makassar, Sulawesi Selatan Tiap Bulan
Baca juga: Taman Nasional Taka Bonerate: Spot Diving di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan
Pengunjung mudah menemukan arah menuju lokasi.
Suasana alam sekitar masih terjaga.
Pepohonan rindang membuat udara terasa segar dan menenangkan.
Wisatawan asal Makassar, Marwah (40), menceritakan pengalamannya.
Ia datang setelah melihat foto-foto Bissappu di media sosial.
“Sebenarnya bukan rekomendasi teman, tapi lihat di Instagram,” kata Marwah, Kamis (28/8/2025).
Menurutnya, pemandangan sesuai ekspektasi.
Suasana tenang cocok untuk liburan keluarga.
“Keren ya, suasananya enak buat liburan dengan keluarga. Aksesnya juga bagus, jalannya mulus,” tambahnya.
Marwah menyoroti fasilitas penunjang wisata yang tersedia.
Ia menilai tempat ini ramah bagi pengunjung yang membawa anak-anak.
“Ada gazebo, ada warung kalau lagi lapar, terus yang bawa anak-anak sudah ada tangga-tangganya jadi amanlah,” katanya.
Biaya masuk dinilai terjangkau.
Harga tiket sepadan dengan pemandangan yang ditawarkan.
“Rp7 ribu untuk orang dewasa, dengan harga segitu dengan view air terjunnya keren dan akses bagus, itu luar biasa,” jelasnya.
Ia juga terkesan dengan aliran air terjun yang menjulang tinggi.
Jalan mulus membuat perjalanan nyaman.
“Air terjunnya indah, ditambah aksesnya mudah, beda dengan tempat lain yang jalannya rusak,” katanya.
Perjalanan Marwah tidak berhenti di Bantaeng.
Ia melanjutkan rute wisata bersama teman-temannya ke beberapa daerah lain.
“Kami dari Sinjai Barat lanjut Bulukumba lalu ke Bantaeng, selanjutnya Jeneponto dan tujuan akhir Makassar,” jelasnya.
Wisatawan asal Jeneponto, Arief (33), juga mengaku terkesan.
Ia datang bersama teman-temannya menikmati alam terbuka.
“Saya ke sini bersama teman untuk menikmati suasana alam,” ucapnya.
Menurut Arief, keunggulan utama Bissappu Waterfall terletak pada akses jalan.
“Luar biasa karena dekat dari jalan poros, aksesnya bagus, jalannya mulus,” ujarnya.
Ia menyebut fasilitas umum cukup lengkap, meski masih perlu tambahan.
“Mulai dari pintu masuk sampai ke air terjun tertata rapi. Ada toilet umum, mungkin sisa musholla yang belum ada,” jelasnya.
Arief mengetahui tempat ini dari teman dan media sosial.
Ia merasa pengalaman langsung jauh lebih berkesan.
“Saya cek-cek medsos juga, worth it lah. Suasana sejuk dan nyaman, sensasinya beda dengan tempat lain,” ungkapnya.
Pengelola Bissappu Waterfall, Syahrir (48), mengatakan pengembangan terus dilakukan.
Beberapa fasilitas sudah bisa dimanfaatkan, termasuk spot swafoto.
Gazebo tersedia dan dapat digunakan sepuasnya tanpa batas waktu.
Baca juga: Sungai Jodoh di Mungkajang, Kota Palopo, Sulawesi Selatan: Wisata Alam Hits dengan Cerita Jodoh Unik
“Gazebo disewa Rp50 ribu sekali pakai tanpa batasan jam,” ucapnya.
Tiket masuk dibedakan berdasarkan usia dan hari kunjungan. Anak-anak dikenakan Rp3 ribu pada hari biasa dan Rp5 ribu saat libur. Dewasa dikenakan Rp7 ribu di hari biasa dan Rp10 ribu saat libur.
Parkir kendaraan disesuaikan karena menggunakan lahan warga sekitar.
“Tarif parkir tergantung kesepakatan warga karena lahannya milik mereka,” kata Syahrir.
Air Terjun Bissappu memiliki ketinggian 85 meter.
Debit air deras membuatnya tampak megah dari kejauhan.
Tebing tegak di sekelilingnya menambah kesan eksotis.
Rata-rata kunjungan harian lebih dari 10 orang.
Jumlah pengunjung meningkat saat akhir pekan dan hari libur nasional.
Namun, saat musim hujan, pengelola menerapkan aturan ketat demi keselamatan.
“Kalau musim hujan, mandi di bawah air terjun saya larang demi keselamatan,” tutup Syahrir.
(Cynthia/TribunTravel) (TribunTimur)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.