TRIBUNTRAVEL.COM - Makassar terus memperkuat citranya sebagai kota wisata budaya yang hidup dan penuh warna.
Salah satu upaya terbaru datang dari Dinas Pariwisata Kota Makassar yang menghadirkan pertunjukan seni dan budaya bertajuk Attayang Sunset di Anjungan Pantai Losari, Mariso, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Dinas Pariwisata Kota Makassar menghadirkan pertunjukan bertema Attayang Sunset di Anjungan Pantai Losari, Jl Penghibur.
Baca juga: Itinerary Makassar 3 Hari 2 Malam dari Surabaya, Kunjungi Fort Rotterdam hingga Pantai Losari
Baca juga: 5 Tempat Wisata di Sulawesi Selatan Buat Healing, Pantai Losari hingga Air Terjun Lengang
Attayang Sunset merupakan perpaduan bahasa Makassar dan asing.
Attayang berarti menunggu, sedangkan sunset berarti matahari terbenam.
Program ini mulai diperkenalkan Dinas Pariwisata Makassar pada Sabtu (13/9/2025).
Dispar menyuguhkan atraksi menjelang petang di Anjungan Losari.
Pengunjung menikmati momen matahari terbenam dengan hiburan dan latar menawan.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, menyampaikan Attayang Sunset sebagai penguatan daya tarik wisata.
Pertunjukan budaya Sulawesi Selatan ini digelar terbuka dan gratis, berlatar Kapal Pinisi dan Masjid 99 Kubah, ikon yang selalu diburu pengunjung.
Baca juga: 4 Hotel Murah Dekat Pantai Losari Makassar, Fasilitas Lengkap dengan WiFi Gratis
Baca juga: Selain Pantai Losari, Ini 4 Tempat Wisata di Makassar untuk Dikunjungi Saat Liburan Akhir Pekan
“Kami menyuguhkan street performance berupa tradisi budaya Sulawesi Selatan, seperti yang diamanatkan Bapak Wali Kota, agar anjungan kembali menjadi ruang hidup yang menyatu dengan masyarakat,” kata Hendra.
Pertunjukan budaya yang biasanya hanya tampil saat event besar kini dihadirkan rutin setiap bulan di ruang terbuka.
“Hari ini kami uji coba pilot project dan Alhamdulillah antusiasme masyarakat sangat tinggi,” tambahnya.
Dispar berencana menjadikan Attayang Sunset sebagai agenda bulanan.
Jadwal pertunjukan akan dikomunikasikan dengan ASITA agar grup wisatawan dapat diarahkan ke lokasi.
“Kami ingin mengisi jiwa dari tempat ikonik ini, bukan hanya menikmati infrastrukturnya, tapi juga merasakan budaya Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja secara langsung,” jelasnya.
Owner Irama Suka Tours and Travel, Didi Leonardo Manaba, mengapresiasi inisiatif ini.
Menurutnya, pertunjukan budaya menjadi bukti bahwa Makassar aman dan siap menyambut wisatawan pasca situasi sosial yang sempat terjadi.
“Ini bentuk welcoming yang luar biasa. Kami bangga bisa meyakinkan wisatawan datang ke Makassar, khususnya dari Malaysia, bahwa Makassar adalah destinasi yang ramah dan damai,” katanya.
Wisatawan asal Malaysia, Datuk Anad Krisna, mengungkapkan kesan positifnya saat pertama kali berkunjung ke Makassar.
“Seronok sekali melihat penampilan budaya Makassar. Makanannya pun enak, (pisang ijo, pisang epe, pallubasa) semua akan saya coba,” ujarnya.
Baca juga: 5 Hotel di Makassar Dekat Pantai Losari untuk Staycation, Tarif Inap Mulai Rp 87 Ribuan
Kalau kamu juga ingin menikmati berbagai makanan khas Makassar yang nikmat dan lezat, berikut adalah berbagai makanan khas Makassar yang bisa kamu coba saat berkunjung:
1. Coto Makassar
Coto Makassar adalah sup daging yang terbuat dari jeroan sapi yang direbus dalam waktu lama bersama bumbu rempah seperti lengkuas, ketumbar, dan bawang putih.
Kuahnya kental dan gurih, biasanya disajikan dengan ketupat.
Makanan ini sangat cocok dinikmati sebagai sarapan atau makan siang.
2. Konro Bakar
Konro bakar adalah iga sapi yang dibakar setelah sebelumnya direbus dengan bumbu khas berwarna hitam kecokelatan.
Rasanya kaya rempah dan sedikit manis dengan aroma yang menggoda.
Biasanya disajikan dengan sambal dan nasi putih.
3. Sop Konro
Berbeda dari konro bakar, sop konro disajikan dalam bentuk sup iga sapi dengan kuah berwarna gelap yang terbuat dari kluwak, rempah-rempah, dan bumbu khas Makassar.
Rasanya gurih, sedikit pahit, namun sangat nikmat.
4. Sop Saudara
Sop Saudara adalah sup daging sapi yang disajikan dengan bihun, paru goreng, dan telur rebus.
Kuahnya lebih ringan dari sop konro, namun tetap sarat rasa.
Biasanya disantap bersama nasi hangat dan ikan bakar.
5. Mie Kering (Mie Titi)
Mie kering Makassar, atau sering disebut Mie Titi, terdiri dari mie tipis yang digoreng kering, lalu disiram dengan saus kental berisi ayam, udang, dan sayuran.
Perpaduan tekstur renyah dan kuah gurih menjadikannya sajian favorit banyak orang.
6. Pallumara
Pallumara adalah gulai ikan khas Sulawesi Selatan yang bercita rasa asam pedas.
Biasanya menggunakan ikan bandeng atau ikan kakap yang dimasak dengan kunyit, cabai, dan asam jawa.
7. Pisang Ijo
Pisang Ijo adalah hidangan penutup manis yang terbuat dari pisang yang dibalut adonan tepung hijau, disajikan dengan bubur sumsum, sirup merah, dan es batu. Rasanya manis dan menyegarkan.
8. Pisang Epe
Pisang Epe merupakan pisang kepok yang dipipihkan lalu dibakar dan disiram dengan saus gula merah.
Rasanya manis legit, cocok sebagai camilan malam di tepi Pantai Losari.
Dari yang berkuah hingga manis, kuliner Makassar menawarkan kekayaan rasa yang sulit dilupakan.
Cobalah beberapa di antaranya saat berkunjung!
(Cynthia/TribunTravel) (TribunTimur)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.