Breaking News:

Mata Lokal Travel

Sungai Jodoh di Mungkajang, Kota Palopo, Sulawesi Selatan: Wisata Alam Hits dengan Cerita Jodoh Unik

Sungai Jodoh di Mungkajang, Palopo, Sulawesi Selatan tawarkan suasana sejuk, air jernih, dan mitos romantis yang dipercaya bisa mempertemukan jodoh.

TRIBUN-TIMUR.COM/ARWIN
Suasana Pemandian Alam Sungai Jodoh, di Kelurahan Murante, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo, Selasa (6/7/2021) 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kota Palopo di Sulawesi Selatan punya satu destinasi wisata alam yang namanya cukup unik dan penuh makna: Sungai Jodoh.

Terletak di Kelurahan Murante, Kecamatan Mungkajang, Sungai Jodoh telah puluhan tahun menjadi tujuan favorit masyarakat lokal maupun wisatawan dari luar daerah.

Baca juga: Bak Perumahan Mewah, Kuburan Elit di Palopo Curi Perhatian Warganet

SUNGAI JODOH – Salah satu destinasi wisata favorit di Kota Palopo, Sungai Jodoh. Tempat wisata ini menyimpan segudang cerita, mitos, dan kenangan romantis.
SUNGAI JODOH – Salah satu destinasi wisata favorit di Kota Palopo, Sungai Jodoh. Tempat wisata ini menyimpan segudang cerita, mitos, dan kenangan romantis. (Tribun-timur.com/andi bunayya nandini)

Baca juga: 4 Hotel Murah di Palopo Sulawesi Selatan untuk Staycation, Harga Terjangkau dan Fasilitas Nyaman

Keindahan alam dan cerita di balik namanya menjadikan Sungai Jodoh berbeda dari tempat wisata lainnya. 

Tak hanya menawarkan suasana yang sejuk dan air yang jernih, Sungai Jodoh juga dipercaya menyimpan “keberkahan” bagi para pencari jodoh.

Baca juga: Nikmati Air Panas Alami Lejja Soppeng, Cek Harga Tiket Masuk & Lokasinya di Sulawesi Selatan

Baca juga: Buntu Sarira di Makale Utara, Tana Toraja: Wisata Bukit Estetik di Sulawesi Selatan

Sungai Jodoh berjarak sekitar 6 kilometer dari pusat Kota Palopo

Dengan akses jalan yang baik, pengunjung hanya memerlukan waktu sekitar 10 menit menggunakan kendaraan bermotor. 

Cukup membayar biaya parkir sebesar Rp 2.000 untuk sepeda motor atau Rp 5.000 untuk mobil, kamu sudah bisa menikmati suasana sungai yang tenang dan asri.

Asal-usul Nama Sungai Jodoh, Berawal dari Kisah Romantis

Penamaan “Sungai Jodoh” bukan tanpa alasan. 

Menurut pengelola sekaligus pendiri tempat ini, Ekhy Anarki atau yang akrab disapa Watu, nama itu terinspirasi dari kisah nyata sepasang kekasih yang bertemu di sungai ini pada tahun 1998.

2 dari 4 halaman

“Mereka orang Tionghoa yang berkenalan saat mencuci di sungai ini. Singkat cerita mereka menikah dan kembali ke tempat ini sambil mengenang awal pertemuan mereka,” ungkap Ekhy saat ditemui.

Cerita tersebut menyebar luas dan berkembang menjadi mitos di kalangan masyarakat. 

Tak sedikit yang percaya bahwa siapa pun yang datang ke Sungai Jodoh akan segera dipertemukan dengan pasangan hidupnya. 

Mitos inilah yang membuat Sungai Jodoh menjadi destinasi populer, terutama di kalangan muda.

Baca juga: Pesona Air Terjun Tangkalae di Sinjai, Sulawesi Selatan untuk Liburan Akhir Pekan

Ramah untuk Keluarga dan Anak-anak

Selain cerita romantisnya, Sungai Jodoh juga terkenal akan air sungainya yang jernih dan tenang.

Kedalamannya yang tidak terlalu dalam membuatnya aman untuk anak-anak bermain air. 

Ditambah dengan pepohonan rindang di sekeliling, suasananya terasa sejuk dan menenangkan.

Ekhy menyebut, Sungai Jodoh tidak hanya menjadi tempat wisata, tapi juga ruang untuk edukasi dan pemberdayaan masyarakat.

“Saya kelola ini dengan konsep tiga dimensi. Tidak hanya wisata, tapi juga bisa jadi sekolah alam dan tempat kegiatan masyarakat,” jelasnya.

3 dari 4 halaman

Fasilitas Lengkap dan Harga Terjangkau

Wisata Sungai Jodoh dikelola secara mandiri oleh warga yang tergabung dalam Komunitas Sungai Jodoh

Saat ini tersedia sekitar 40 gazebo yang bisa disewa pengunjung dengan tarif Rp 50.000 per hari. 

Selain gazebo, pengunjung juga bisa menikmati fasilitas lain seperti aula untuk kegiatan komunitas, spot foto instagramable, ban pelampung, serta lapak makanan dan minuman hasil olahan warga setempat.

“Kami tidak mewajibkan pengunjung untuk menyewa gazebo. Kalau mau, silakan. Kalau tidak, tetap bisa menikmati suasana sungai,” ucap Ekhy.

Kehadiran UMKM lokal di sekitar lokasi juga memberi dampak positif bagi perekonomian warga.

Makanan ringan, minuman segar, hingga produk lokal lainnya dijual dengan harga terjangkau.

Perlu Dukungan Pemerintah untuk Pengembangan Wisata

Meski dikelola secara mandiri, Ekhy berharap ada dukungan dari pemerintah dalam pengembangan wisata ini. 

Termasuk pendampingan dalam penguatan UMKM, pelatihan kerajinan tangan, dan penambahan wahana bermain.

4 dari 4 halaman

“Saat ini fasilitas masih seadanya karena semuanya menggunakan dana pribadi. Kalau ada perhatian pemerintah, akan sangat membantu pengembangan destinasi ini,” katanya.

Cocok untuk Healing, Piknik, atau Sekadar Menenangkan Diri

Tak heran jika Sungai Jodoh ramai setiap akhir pekan. 

Dalam sehari, bisa ada 500 hingga 700 pengunjung yang datang untuk sekadar bermain air, bersantai, atau mengabadikan momen. 

Suasana tenang dan alami membuat siapa pun betah berlama-lama di sini.

Bagi kamu yang sedang mencari tempat healing di sekitar Palopo, Sungai Jodoh bisa jadi pilihan yang tepat. 

Lokasinya strategis, tiket masuknya murah, dan keindahannya penuh cerita.

(Ambar/TribunTravel) (Andi Bunayya Nandini/TribunTimur)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Timur
Tags:
Sulawesi SelatanPalopoMungkajangSungai JodohMataLokalTravel Cucuru Bayao Baje Canggoreng Pantai Mattirotasi Pulau Lanjukang Pantai Barombong Pulau Dutungan
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved