TRIBUNTRAVEL.COM - Tembok Besar China dikenal sebagai salah satu ikon wisata paling megah di dunia yang selalu memikat jutaan turis setiap tahunnya.
Sebagai warisan dunia UNESCO, Tembok Besar China bukan hanya sekadar dinding raksasa, tetapi juga menyimpan kisah sejarah panjang dan perjuangan luar biasa di balik pembangunannya.
Banyak fakta menarik yang jarang diketahui orang, mulai dari teknik konstruksi kuno, keterlibatan hewan, hingga kisah para tahanan yang ikut membangun tembok legendaris ini.
Tak heran jika Tembok Besar China sering disebut sebagai keajaiban dunia yang wajib dikunjungi setidaknya sekali seumur hidup.
Bagi wisatawan, menjelajahi Tembok Besar China bukan hanya tentang menikmati panorama indah pegunungan dan arsitektur megah, tetapi juga kesempatan untuk menyelami kisah berabad-abad yang masih membekas hingga kini.
Penasaran? Langsung saja yuk intip fakta menarik Tembok Besar China yang dirangkum dari Travel + Leisure berikut ini.
Baca juga: 3 Fakta Menarik Tentang Tradisi Berburu Paus di Lembata yang Bikin Turis Penasaran
1. Di Mana Tembok Besar China?
Tembok Besar China bisa dengan mudah diakses dari Beijing, meskipun bangunannya membentang sangat luas.
Struktur raksasa ini membentang dari Shanhaiguan di timur hingga Jiayuguan di barat laut.
Berdasarkan survei arkeologi tahun 2012, tembok ini melintasi 15 provinsi, mulai dari Xinjiang hingga perbatasan Korea.
2. Berapa Panjang Tembok Besar China?
Jika dihitung semua bagian yang pernah dibangun, panjang Tembok Besar China bisa mencapai 22.000 kilometer.
Bagian paling terkenal dibangun pada masa Dinasti Ming dengan panjang sekitar 8.000 kilometer.
Bahkan jalur utama sepanjang 3.000 kilometer saja sudah menjadikannya tembok terpanjang di dunia.
Tingginya bervariasi, antara 4,5 hingga 11 meter, dengan ketebalan mencapai 9 meter.
Baca juga: 9 Fakta Unik Caviar, Makanan Termahal yang Harganya Capai Rp 150 Juta per Kg

3. Kapan Tembok Besar China Dibangun?
Sulit menentukan kapan tepatnya Tembok Besar mulai dibangun karena melibatkan banyak dinasti.
Sekitar 20 negara dan dinasti menyumbang pembangunan selama ribuan tahun.
Bagian pertama diperkirakan sudah ada sejak 771 SM, lalu pekerjaan resmi dimulai pada 220 SM di masa Kaisar Qin Shi Huang.
Bentangan sepanjang 8.000 kilometer yang masih ada saat ini sebagian besar berasal dari Dinasti Ming (1368–1644).
4. Mengapa Tembok Besar China Dibangun?
Awalnya, Tembok Besar China berfungsi sebagai pertahanan dari serangan suku nomaden utara.
Kaisar Qin Shi Huang-lah yang pertama kali mengusulkan pembangunan tembok panjang ini.
Pada masa Dinasti Han, fungsinya meluas untuk melindungi perdagangan Jalur Sutra.
Sedangkan Dinasti Ming memperkuat, memperluas, dan memperbaiki tembok agar lebih kokoh menghadapi ancaman.
Baca juga: 10 Fakta Unik Air Mancur Trevi di Roma Italia, Cerita Balas Dendam dan Tradisi Lempar Koin

5. Bagaimana Tembok Besar China Dibangun?
Tembok Besar bukan hanya satu dinding lurus, melainkan rangkaian benteng yang kadang saling sejajar, melingkar, atau memanfaatkan alam seperti gunung dan sungai.
Pada awalnya, material sederhana seperti tanah, kayu, dan batu dipakai, lalu di era Ming mulai menggunakan batu bata.
Lebih dari satu juta tentara, rakyat, hingga tahanan ikut membangunnya, bahkan hewan dipakai untuk mengangkut material.
Ratusan ribu orang kehilangan nyawa dalam proses pembangunan.
Sebagian besar pekerjaan dilakukan dengan tangan, dibantu teknologi sederhana seperti gerobak, tali, dan katrol.
6. Kapan Waktu Terbaik Mengunjungi Tembok Besar China?
Musim terbaik biasanya awal Mei dan Oktober, tetapi saat itu pengunjung membludak.
Musim gugur jadi waktu paling indah dengan udara sejuk dan pemandangan dedaunan berwarna-warni.
Musim dingin juga menarik karena tembok tertutup salju, namun jalurnya bisa licin dan berangin.
Kabar baiknya, saat musim dingin wisatawan jauh lebih sedikit dan harga hotel lebih murah.
Baca juga: 8 Fakta Unik Tibet, Terkenal dengan Gunung Everest dan Agama Buddha Tibet
7. Bisakah Melihat Tembok Besar China dari Luar Angkasa?
Meski populer disebut bisa dilihat dari luar angkasa, kenyataannya Tembok Besar China tidak bisa terlihat dengan mata telanjang.
Namun, dalam kondisi tertentu, foto dari Stasiun Luar Angkasa Internasional berhasil menangkap bagian tembok ini.
Fakta ini sekaligus membantah mitos lama yang sudah banyak dipercaya orang.

8. Berapa Banyak Orang Mengunjungi Tembok Besar China?
Lebih dari 10 juta wisatawan datang setiap tahun, menjadikannya salah satu destinasi paling populer di dunia.
Bagian Badaling adalah yang paling ramai, bahkan pernah mencapai 100 ribu pengunjung hanya dalam sehari.
Tak heran jika Tembok Besar selalu masuk daftar wajib kunjung bagi turis di Beijing.
Baca juga: 28 Fakta Unik Manchester, Bisa Dapat Gelar Studi Mumi dari University of Manchester
9. Cara Merencanakan Kunjungan ke Tembok Besar China
Sebagian besar wisatawan memilih kunjungan sehari dari Beijing.
Kamu bisa pilih bagian tembok sesuai minat, misalnya Mutianyu yang ramah untuk keluarga atau Jinshanling untuk pendaki berpengalaman.
Tiket masuk berkisar 25–65 yuan, setara kurang dari Rp 150 ribu.
Luangkan setidaknya dua hingga tiga jam agar lebih puas menikmati tembok ini.
10. Menuju Tembok Besar dari Beijing
Bagian Tembok Besar Dinasti Ming berjarak sekitar 80 km dari Beijing.
Untuk mencapainya, kamu bisa naik bus dari Stasiun Dongzhimen atau kereta cepat menuju Stasiun Badaling Great Wall.
Opsi paling nyaman adalah sewa mobil dan pemandu agar bisa menjelajahi bagian tembok yang lebih sepi turis.
Dengan begitu, perjalananmu jadi lebih fleksibel dan berkesan.

11. Grup Tur Tembok Besar China
Ada banyak pilihan tur yang bisa dipilih sesuai kebutuhan.
Mulai dari tur sehari ke Mutianyu, pendakian empat hari dari Jiankou ke Mutianyu, hingga tur mewah lengkap dengan kuliner khas.
Bagi transit singkat, tersedia juga tur privat 4–5 jam ke Tembok Besar sebelum kembali ke bandara.
Dengan mengikuti grup tur, perjalanan jadi lebih praktis dan terorganisir.
12. Mendaki Tembok Besar
Pendakian favorit wisatawan adalah jalur Jiankou ke Mutianyu yang menantang namun menawarkan pemandangan luar biasa.
Rute lain adalah Jinshanling ke Simatai Barat yang memakan waktu sekitar empat jam.
Jika ingin suasana lebih tenang, cobalah mulai dari Gubeikou, bagian tembok yang belum direstorasi.
Setiap jalur menawarkan pengalaman berbeda yang seru untuk pecinta trekking.
13. Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan
Hindari berkunjung saat liburan besar karena pasti sangat ramai.
Lebih baik datang sore hari ketika jumlah wisatawan mulai berkurang.
Jangan lupa pakai sepatu nyaman dan bawa cukup air untuk menjaga stamina.
Dengan begitu, pengalaman menjelajahi Tembok Besar akan jauh lebih menyenangkan.
14. Tembok Besar Menghadapi Erosi Selama Bertahun-tahun
Setelah berabad-abad, Tembok Besar China mulai rapuh akibat cuaca, perang, dan bencana alam.
Laporan menyebutkan hampir sepertiga bagian tembok telah hilang.
Gempa bumi, badai, hingga ulah manusia juga ikut mempercepat kerusakan.
Fakta ini membuat upaya pelestarian menjadi semakin penting.
15. Restoran Terbaik di Dekat Tembok Besar China
Salah satu pilihan populer adalah Commune by the Great Wall, hotel bintang lima dengan restoran mewah yang menyajikan bebek Peking.
Namun, secara umum makanan di sekitar tembok cukup mahal dan kualitasnya biasa saja.
Jika ingin kuliner otentik dan lebih murah, sebaiknya cari ke kota terdekat atau kembali ke Beijing.
16. Hukum yang Melindungi Tembok Besar
Lebih dari 30 persen Tembok Besar sudah hilang, salah satunya akibat campur tangan manusia.
Untuk melindunginya, pemerintah Tiongkok mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Tembok Besar pada 2006.
Pengunjung bisa didenda jika mengambil batu bata atau merusak bagian tembok.
Jadi, selalu patuhi aturan demi menjaga kelestarian warisan dunia ini.
17. Pengunjung Terkemuka Tembok Besar
Banyak tokoh dunia pernah mengunjungi Tembok Besar, salah satunya Presiden Barack Obama pada 2009.
Ratu Elizabeth II, Kobe Bryant, hingga Jennifer Lawrence juga pernah mengagumi ikon wisata ini.
Popularitasnya di kalangan pemimpin dunia dan selebritas membuktikan betapa penting dan memikatnya Tembok Besar China bagi siapa pun yang datang.
TribunTravel/nurulintaniar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.