TRIBUNTRAVEL.COM - Kabupaten Indragiri Hulu memiliki banyak kuliner menarik.
Dijuluki negeri bersejarah, Kecamatan Rengat yang merupakan ibu kota Kabupaten Indragiri Hulu salah satu kecamatan pengasil berbagai kuliner khas Indragiri Hulu.

Satu dari puluhan jenis kuliner khas Indragiri Hulu, ada kerupuk bawang yang begitu melekat rasa khasnya di lidah masyarakat Indragiri Hulu.
Produksi kerupuk bawang di Kabupaten Indragiri Hulu masih skala Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Baca juga: Keren, Tas Lidi Sawit dari Riau Tembus Pasar Internasional, dari Malaysia hingga Amerika
Namun merek dan rumah produksi kerupuk bawang di Indragiri Hulu sudah beragam.
Salah satu yang sudah terkenal adalah Kerupuk Bawang Bina Karya yang berlokasi di Jalan Bina Karya, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.
LIHAT JUGA:
Henni adalah pemilik merk Kerupuk Bawang Bina Karya.
Dibuka semenjak tahun 2004, Henni merintis usahanya mulai dari nol.
Hingga saat ini produk kerupuk bawang miliknya sudah terjual sampai ke Beijing, China.
Baca juga: Mengunjungi Ekowisata Mangrove Pangkalan di Bukit Batu, Bengkalis, Riau
Saat diwawancarai, Henni bersemangat menceritakan awal merintis usaha kerupuk bawang miliknya.
Henni mengungkapkan, dirinya seorang istri yang ingin membantu ekonomi keluarga.

Namun dengan ijazah SMA dirinya sadar tidak bisa melamar pekerjaan yang mau membayar dengan upah tinggi.
"Suami saya dulu jualan roti produksi sendiri, produk roti kami dititip ke warung-warung. Kalau ada yang beli, ya ada uang kalau gak ada yang beli ya gak ada dapat uang," ujar Henni, Kamis (31/10/2024).
Itulah awal niatnya membantu ekonomi keluarga dengan memproduksi kerupuk bawang sendiri.
Pada awalnya, kerupuk bawang Bina Karya dijual di warung-warung.
Namun belakangan produknya sering ditolak warung.
"Alasannya karena terlalu enak, jadi pemilik warung yang menghabiskan. Mereka gak ada menjual, jadinya mereka merasa rugi," ujar Henni.
Baca juga: Mengunjungi Masjid Agung Natuna, Wisata Religi di Bunguran Timur, Natuna, Kepulauan Riau
Oleh karena itu, Henni memutuskan membuka outlet kerupuk bawang sendiri dengan merk Kerupuk Bawang Bina Karya.
Henni bercerita awal usahanya didirikan, dirinya mengeluarkan modal Rp 1 juta.
Saat ini omzet penjualannya dalam satu hari sudah melebihi modal tersebut.
Apalagi saat momen hari raya Lebaran, pembeli Kerupuk Bawang Bina Karya melonjak drastis.
"Kalau lebaran saya bisa produksi sampai 2 ton, itupun kadang masih banyak yang tidak kedapatan," ungkap Henni.

Produk Kerupuk Bawang Bina Karya juga sudah dipasarkan sampai keluar daerah, seperti Pekanbaru.
Henni mengungkapkan pemesanan paling jauh sampai ke Beijing.
"Waktu itu ada warga Rengat yang pulang dari Beijing, pas waktu mau kembali ke Beijing ia membeli kerupuk bawang saya untuk dijadikan oleh-oleh," ungkap Henni.
Kerupuk Bawang Bina Karya saat ini juga sudah dapat dipesan melalui media sosial.
Baca juga: Serunya Menyusuri Wisata Mangrove di Desa Kelumu, Kecamatan Lingga, Kepulauan Riau
Untuk varian Kerupuk Bawang Bina Karya terdiri dari rasa original dan pedas.
Ukuran yang dijual juga sudah bervariasi, mulai dari 1 kilogram, setengah kilogram, dan seperempat kilogram.
Harga satu kilogram Kerupuk Bawang Bina Karya dijual Rp 70 ribu, sementara untuk ukuran setengah kilogram dihargai Rp 35 ribu, dan seperempat kilogram dihargai Rp 20 ribu.
Selain memproduksi kerupuk bawang, Henni mengaku dirinya juga memproduksi kerupuk pisang, peyek dan kue pilin.
Dirinya mengaku bahwa standar dan resep kerupuk miliknya adalah resep keluarga. Sehingga setiap produknya memiliki cita rasa berbeda dengan produk kerupuk lainnya.
(Tribunpekanbaru.com/Bynton Simanungkalit)
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Merintis dari Nol, UMKM Kerupuk Bawang Bina Karya Kabupaten Inhu Sudah Sampai ke Beijing.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.