TRIBUNTRAVEL.COM - Badan Pangan Singapura atau Singapore Food Agency (SFA) baru-baru ini mengeluarkan pengumuman persetujuan spesies serangga yang layak untuk dikonsumsi.
Ada setidaknya 16 spesies serangga yang dapat dimakan (layak konsumsi) dan boleh dijual di negara tersebut, menurut Surat Edaran Publik tertanggal 18 Juli yang ditujukan kepada pedagang makanan.
Baca juga: Betisnya Digigit Serangga, Wanita 68 Tahun Harus Operasi 60 Kali hingga Diamputasi
"Dengan efek segera, SFA akan mengizinkan impor serangga dan produk serangga yang termasuk spesies yang telah dinilai memiliki risiko regulasi rendah," kata SFA dalam rilisnya.
Dilaporkan Business Times, Dewan Hukum Singapura sebelumnya telah meminta masukan dari masyarakat tentang regulasi serangga dan produk serangga pada Desember 2022.
Baca juga: Tersesat di Hutan Amazon Selama Sebulan, Seorang Pria Makan Serangga Buat Bertahan Hidup
Kemudian pada April 2023 mereka mengumumkan ada 16 spesies serangga yang disetujui sebagai makanan layak konsumsi manusia.
Pada akhir Januari 2024, SFA mengatakan pihaknya berencana memperkenalkan kerangka kerja regulasi pada rentang waktu paruh pertama tahun 2024.
Tapi sebelum surat edaran dari SFA dirilis, beberapa restoran di Singapura telah lebih dulu mencantumkan sejumlah menu berbahan serangga di buku menu dengan keterangan 'coming soon' alias segera hadir.
Baca juga: Fakta Unik Ahuautle, Telur Serangga yang Dijuluki Kaviar Meksiko
Sementara itu, sejumlah produsen protein serangga dari luar negeri mengaku akan memasuki pasar Singapura, lapor Kompas.com.
Lalu, apa saja spesies serangga yang bisa dimakan dan layak konsumsi?
Mengutip dari Channel News Asia, berikut daftar 16 spesies serangga yang diizinkan sebagai makanan layak konsumsi di Singapura:
- Jangkrik
- Jangkrik rumah
- Jangkrik berpita
- Jangkrik berbintik dua
- Belalang sembah
- Belalang migrasi Afrika
- Belalang gurun Amerika
- Ulat Jerman (superworm)
- Ulat Hongkong (mealworm)
- Mealworm kecil
- Ngengat lilin besar
- Ngengat lilin kecil
- Ulat sutera
- Kutu putih
- Belatung kumbang badak raksasa
- Lebah madu barat
Baca juga: 7 Serangga Paling Berbahaya di Dunia, Serangan Tarantula Hawk Seperti Sengatan Listrik
"Serangga dan produk serangga ini dapat digunakan untuk konsumsi manusia atau sebagai pakan ternak bagi hewan penghasil makanan," kata SFA, seraya menambahkan bahwa serangga tidak dapat dipanen dari alam liar.
"Bukti dokumenter (diperlukan untuk menunjukkan) bahwa serangga dibudidayakan di tempat yang diatur oleh Otoritas yang Berwenang," kata SFA yang dikutip dari CNN.
Seorang juru bicara SFA mengatakan bahwa serangga yang tidak tercantum dalam daftar “perlu menjalani evaluasi untuk memastikan mereka dapat digunakan untuk konsumsi manusia”.
Baca juga: Seorang Ibu Terkejut setelah Lihat Makanan Bayi Penuh Serangga yang Dibeli di Pusat Perbelanjaan
Seperti di sebagian besar dunia, memakan serangga di Singapura masih merupakan hal baru.
Para peneliti telah mencatat lebih dari 2.100 spesies serangga yang dapat dimakan – banyak di antaranya mengandung banyak vitamin dan mineral penting dan berfungsi sebagai sumber protein tinggi yang berkelanjutan, berbeda dengan ternak yang menghasilkan metana.
"Serangga merupakan sumber protein yang sering diabaikan dan merupakan cara untuk melawan perubahan iklim," menurut laporan Forum Ekonomi Dunia tahun 2022.
Tonton juga:
"Konsumsi protein hewani kita merupakan sumber gas rumah kaca dan perubahan iklim. (Konsumsi) serangga dapat mengimbangi perubahan iklim dalam banyak hal," kata para peneliti.
Taco belalang disajikan sebagai makanan lezat yang populer di beberapa wilayah Meksiko.
Semut, jangkrik, dan bahkan tarantula umumnya dimakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand dan Kamboja.
Serangga hidup umumnya dijual di Singapura sebagai makanan untuk hewan peliharaan seperti burung penyanyi dan reptil, tetapi serangga hidup bisa menjadi pilihan baru dan menarik bagi manusia.
Koki, restoran, dan perusahaan makanan dan minuman setempat telah bereksperimen dengan berbagai cara untuk menyajikan serangga dengan aman dalam hidangan seperti kepiting telur asin dengan cacing super dan produk seperti protein bar.
"Karena industri serangga masih baru dan serangga merupakan komoditas pangan baru di sini, SFA telah mengembangkan kerangka regulasi serangga yang menetapkan pedoman bagi serangga agar dapat disetujui sebagai komoditas pangan," kata SFA.
TribunTravel/nurulintaniar
Kumpulan artikel viral
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.