Breaking News:

Fakta Unik Ahuautle, Telur Serangga yang Dijuluki Kaviar Meksiko

Telur dari spesies serangga air telah lama dikonsumsi yang kemudian dikenal sebagai kaviar Meksiko.

Thomas Bresson, CC BY 3.0 , via Wikimedia Commons
Ilustrasi telur serangga 

TRIBUNTRAVEL.COM - Selama ribuan tahun, telur dari spesies serangga air telah lama dikonsumsi yang kemudian dikenal sebagai kaviar Meksiko.

Danau Texcoco, perairan dangkal di pinggiran Mexico City, adalah rumah bagi serangga air dari keluarga corixidae, yang secara teknis adalah lalat air yang oleh sebagian besar penduduk setempat disebut sebagai nyamuk.

Baca juga: Liburan di Meksiko yang Bercuaca Panas, Maia Estianty Khawatir Penyakitnya Kambuh

Ilustrasi telur serangga
Ilustrasi telur serangga (Thomas Bresson, CC BY 3.0 , via Wikimedia Commons)

Baca juga: Liburan di Meksiko yang Bercuaca Panas, Maia Estianty Khawatir Penyakitnya Kambuh

Kebingungan itu kurang penting, karena telur seranggalah yang membuat orang tertarik.

Dikenal sebagai ahuautle – diterjemahkan sebagai 'biji kegembiraan' – makanan kecil yang lezat seukuran biji quinoa dan memiliki warna emas pucat.

Dilansir dari odditycentral, ahuautle telah dikonsumsi sejak zaman Kekaisaran Aztec, tetapi saat ini hanya segelintir nelayan yang diketahui masih memanen telur, dan hanya sedikit anak muda yang tahu tentang keberadaan 'kaviar' yang tidak biasa ini.

Nelayan memanen ahuautle dengan menempatkan jaring buluh tenunan tangan tepat di bawah permukaan air hingga tiga minggu.

Selama waktu ini, lalat air bertelur ribuan telur di alang-alang, yang kemudian diekstraksi dan dijemur di bawah sinar matahari sampai semua kelembapannya hilang.

Baca juga: Liburan ke Meksiko, Keluarga Ashanty dan Anang Hermansyah Jelajahi Gua Batu Kapur

Baca juga: Unik, Jalan Pegunungan di Meksiko Punya Banyak Rambu dan Bolehkan Pengemudi Lewat Jalur yang Salah

Ahuautle biasanya disajikan sebagai kroket, dicampur dengan tepung dan telur dan digoreng dengan minyak panas.

Meeski lezat hanya beberapa restoran di Mexico City yang masih menyediakannya di menu, karena berbagai alasan.

Pertama, telur serangga tidak begitu populer di kalangan generasi muda, dan kebanyakan anak muda bahkan tidak tahu yang namanya lalat air yang bisa dimakan.

2 dari 4 halaman

Lalu ada masalah yang berkembang dalam mencari bahan mentah yang dihadapi restoran.

Memanen ahuautle adalah tradisi yang muai terlupakan di Meksiko, dengan hanya beberapa nelayan yang masih mempraktikkannya di Danau Texcoco yang cepat kering.

Kelangkaan ini menyebabkan harga ahuautle meroket dalam beberapa tahun terakhir, meskipun permintaan telur serangga belum benar-benar naik.

Pada tahun 2019, BBC melaporkan bahwa harga sebotol kecil ahuautle mulai dari 400 peso Meksiko, sementara satu kilo daging sapi harganya empat kali lebih murah.

Kelangkaan itu yang kemudian membuat ahuautle dijuluki "kaviar Meksiko".

Jadi bagaimana rasa makanan yang tidak biasa ini?

Yah, kami belum mencobanya, tetapi menurut mereka yang pernah merasakannya, ahuautle dikatakan memiliki rasa amis yang kuat yang mengingatkan pada udang kering kecil yang digunakan dalam masakan Asia Timur.

Menariknya, ahuautle bukan satu-satunya hidangan yang dikenal sebagai "kaviar Meksiko".

Ia berbagi julukan itu dengan 'escamol' campuran larva dan kepompong dari dua spesies semut yang berbeda.

Baca juga: Momen Seru Keluarga The Hermansyah di Meksiko, Main ke Pantai hingga Rayakan Ulang Tahun

Fakta Unik Monte Testaccio, Tumpukan Sampah Buatan Manusia Terbesar dari Zaman Kuno

3 dari 4 halaman

Sepintas, Monte Testaccio tampak seperti gundukan biasa yang tertutup tanaman hijau, yang dapat ditemukan di seluruh dunia.

Namun di balik semua semak belukar itu dan lapisan tipis tanah yang menopangnya, terdapat tumpukan tembikar terbesar yang dibuang dalam sejarah dunia kuno.

Monte Testaccio di Roma Italia
Monte Testaccio di Roma Italia (Flickr/Tyler Bell)

Meliputi area seluas 2 hektar dan dengan volume sekira 580.000 meter kubik, Monte Testaccio hampir secara eksklusif terdiri dari jutaan wadah tembikar kuno yang rusak yang dikenal sebagai amphorae.

Diperkirakan gundukan buatan manusia ini terdiri dari 53 juta amphorae, yang akan menjadikannya tumpukan sampah terbesar di dunia kuno.

Monte Testaccio terletak dekat dengan tepi timur Sungai Tiber, di mana pasokan minyak zaitun yang dikontrol negara Roma disimpan pada abad ke-2 Masehi.

Dilansir dari odditycentral, Monte Testaccio terdiri dari jutaan amphorae yang digunakan untuk mengangkut sejumlah besar minyak zaitun ke ibu kota Kekaisaran Romawi di zaman kuno.

Gundukan itu dianggap sebagai simbol pentingnya minyak zaitun di Roma kuno, dengan 53 juta amphorae yang menumpuk di dalamnya diyakini telah digunakan untuk mengimpor sekira 6 miliar liter minyak.

Meskipun mudah untuk melihat Monte Testaccio sebagai tumpukan besar amphorae yang dibuang secara acak, bukti arkeologis membuktikan bahwa bukan itu masalahnya.

Penggalian yang dilakukan pada awal 1990-an mengungkapkan sistem bertingkat yang dipikirkan dengan matang dengan dinding penahan yang terbuat dari amphorae yang hampir utuh diisi dengan potongan tembikar yang lebih kecil agar tetap di tempatnya.

Juga, kapur tampaknya telah dituangkan di atas puing-puing untuk menetralisir bau minyak yang tengik.

4 dari 4 halaman

Satu pertanyaan yang telah membingungkan sejarawan dan arkeolog selama beberapa dekade adalah mengapa orang Romawi memilih untuk membuang jutaan amphorae dan menumpuknya menjadi gundukan besar.

Amphorae yang rusak biasanya didaur ulang sebagai pipa pembuangan, pot bunga, atau dipecah menjadi potongan-potongan kecil untuk digunakan sebagai bahan untuk jenis beton yang dikenal sebagai opus signinum.

Para ahli memiliki beberapa alasan untuk percaya bahwa jenis amphorae yang membentuk sebagian besar Monte Testaccio, yang dikenal sebagai Dressel 20, sangat sulit untuk didaur ulang karena pecah menjadi fragmen melengkung besar yang tidak dapat diubah menjadi pecahan yang lebih kecil.

Penampakan Monte Testaccio di Roma Italia
Penampakan Monte Testaccio di Roma Italia (Tyler Bell, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)

Penggunaan pecahan sebagai bahan beton juga tidak praktis karena gerabah menyerap minyak dan reaksi kimia minyak dengan kapur membuat beton yang dihasilkan tidak memuaskan.

Untuk alasan ini, orang Romawi mungkin mempertimbangkan untuk membuang amphorae yang rusak sebagai solusi terbaik.

Monte Testaccio memainkan beberapa peran selama berabad-abad.

Monte Testaccio memainkan peran penting dalam pertahanan Roma oleh Giuseppe Garibaldi melawan tentara Prancis dan sebagai tempat piknik.

Hari ini, Monte Testaccio terbengkalai, tetapi jelas tidak dilupakan.

Ambar /TribunTravel

Selanjutnya
Tags:
MeksikoDanau Texcocoahuautlefakta unikkaviar Jenna Ortega Guillermo Ochoa Estadio Universitario Estadio Azul Estadio Jalisco Estadio Caliente Estadio Corona
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved