TRIBUNTRAVEL.COM - Perubahan iklim menimbulkan ancaman signifikan terhadap beberapa bangunan paling ikonik di dunia, mengubah bentang alam, mengancam ekosistem, dan menantang upaya pelestarian.
Dan monumen-monumen ini memiliki makna budaya, sejarah, dan ekologi.
Baca juga: Aksi Vandalisme Turis Corat-coret Bangunan Peninggalan Romawi Kuno, Terancam Denda Rp 700 Juta
Baca juga: 5 Bangunan Ikonik Dunia yang Belum Selesai Dibuat, Menara Hassan Masuk Situs Warisan Dunia UNESCO
Tindakan global yang mendesak diperlukan untuk memitigasi dampak perubahan iklim dan melestarikan kekayaan ini untuk generasi mendatang.
Dengan menerapkan praktik-praktik berkelanjutan, mendorong upaya konservasi, dan membina kerja sama internasional, kita dapat berupaya menjaga landmark-landmark ini dan memastikan ketahanannya dalam menghadapi perubahan iklim.
Dilansir dari indiatimes, berikut tujuh landmark terkenal di dunia yang menghadapi risiko besar akibat perubahan iklim.
Baca juga: 3 Tempat Wisata Candi untuk Libur Hari Raya Waisak, Suguhkan Bangunan Bersejarah yang Memukau
1. Patung Liberty, Amerika Serikat
Baca juga: Tragis, Pasangan Pengantin Jadi Korban Runtuhan Bangunan Gedung Pernikahan Berusia 600 Tahun
Patung Liberty, simbol kebebasan dan demokrasi, berdiri sebagai bangunan bersejarah yang ikonik di Pelabuhan New York.
Namun, lokasinya yang rendah membuatnya rentan terhadap kenaikan permukaan laut dan peristiwa cuaca ekstrem yang diperparah oleh perubahan iklim.
Meningkatnya banjir dan gelombang badai mengancam infrastruktur patung dan pulau tempat patung itu berdiri, yang menyoroti kebutuhan mendesak akan tindakan perlindungan untuk menjaga harta budaya ini.
2. Machu Picchu, Peru
Baca juga: Pulang Liburan, Wanita Kaget Rumah Keluarganya Dirobohkan Tukang Bangunan yang Salah Alamat
Machu Picchu, benteng kuno Inca yang terletak di Pegunungan Andes, menghadapi berbagai ancaman akibat perubahan iklim.
Peningkatan suhu dan perubahan pola curah hujan dapat menyebabkan tanah longsor, erosi, dan kerusakan pada struktur batu yang membentuk keajaiban arkeologi ini.
3. The Great Barrier Reef, Australia
The Great Barrier Reef adalah sistem terumbu karang terbesar di dunia.
Saat ini The Great Barrier Reef terancam oleh perubahan iklim.
Meningkatnya suhu laut menyebabkan pemutihan karang, yang mengakibatkan kematian karang secara luas.
Kondisi ini mengganggu ekosistem laut yang bergantung pada terumbu karang untuk bertahan hidup.
4. Colosseum, Italia
Colosseum di Roma, sebuah amfiteater kuno yang pernah menjadi tuan rumah kontes gladiator dan tontonan publik lainnya, rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Peningkatan suhu dan kejadian cuaca ekstrem menimbulkan risiko terhadap integritas struktural dan signifikansi arkeologisnya.
5. Taj Mahal, India
Sebagai situs Warisan Dunia UNESCO, ini adalah mahakarya arsitektur yang menghadapi risiko polusi udara dan perubahan pola cuaca.
Terletak di Agra, fasad marmer putih monumen ini rentan terhadap perubahan warna dan degradasi akibat polusi dan tekanan lingkungan yang diperburuk oleh perubahan iklim.
6. Dead Sea
Dead Sea dikenal karena kandungan mineralnya yang tinggi dan ekosistemnya yang unik.
Danau ini menyusut dengan kecepatan yang mengkhawatirkan akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia seperti pengalihan air.
Berkurangnya aliran air mengancam keberadaan keajaiban alam ini, yang berdampak pada masyarakat lokal dan ekosistem yang bergantung pada sumber dayanya.
7. Stonehenge, Inggris
Monumen batu prasejarah ini terletak di Wiltshire, yang terancam oleh dampak perubahan iklim seperti erosi dan peristiwa cuaca ekstrem.
Lanskap arkeologi yang rapuh di situs ini rentan terhadap perubahan pola curah hujan dan fluktuasi suhu.
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.