Breaking News:

Anak Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta untuk Jadi Polwan, Ditipu Oknum Polisi & Malah Jadi ART

Anak seorang petani ditipu oknum polisi hingga rela membayar uang sebesar Rp 598 juta agar diloloskan sebagai Polwan.

Editor: Sinta Agustina
Unsplash/Toon Lambrechts
Ilustrasi ART. Anak seorang petani ditipu oknum polisi hingga rela membayar uang sebesar Rp 598 juta agar diloloskan sebagai Polwan, malah dipekerjakan sebagai ART. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Anak seorang petani asal Desa Wanakerta, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat ditipu oknum polisi hingga rela membayar uang sebesar Rp 598 juta.

Sang ayah yang berprofesi sebagai petani, Carlim Sumarlim (56), ditipu tiga oknum polisi untuk menjadikan anaknya polisi wanita (Polwan).

Ilustrasi petani.
Ilustrasi petani. (Flickr/Tonx-)

Carlim pun akhirnya membayar hingga Rp 598 juta agar putrinya, Teti Rohaeti, lolos seleksi sebagai polwan.

“Kejadiannya kalau tidak salah tahun 2016. Dua anggota sudah dilakukan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) dan satu anggota masih diproses di Direktorat Profesi dan Pengamanan Polda Metro Jaya,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Ade Ary Syam Indradi di Mapolda Metro Jaya, Selasa (21/5/2024).

Baca juga: Viral Emak-emak Ngamuk saat Lapaknya Ditertibkan, Nekat Tampar Polisi & Terancam Hukum Bui 2 Tahun

Kendati demikian, dua oknum polisi itu telah diberhentikan tidak dengan hormat sejak lama.

Oknum berinisial AS disebut telah dipecat sejak 2004 karena terlibat kasus narkoba.

LIHAT JUGA:

Kemudian, oknum berinisial YSF dipecat pada 2017 karena kasus pembuatan telegram serta berita palsu.

“Kemudian yang ketiga adalah saudari HP. Saat ini HP yang diduga melanggar kode etik profesi masih diproses oleh Direktorat Propam Polda,” ungkap Ade Ary.

Baca juga: Viral Mobil Fortuner Sebabkan Kecelakaan Beruntun, Awalnya Pakai Pelat Nomor Polisi

Sementara kasus penipuan ini baru dilaporkan pada Agustus 2023.

2 dari 4 halaman

Lebih lanjut, Ade Ary menerangkan, ketiga oknum polisi di atas bukanlah panitia penerimaan Polri.

Dengan kata lain, korban tidak didaftarkan menjadi calon anggota Polri melalui jalur resmi.

Petani asal Subang, Jawa Barat, Calim Sumarlin (56), korban penipuan Rp598 juta oleh komplotan polwan FYN, menununjukkan surat pengiriman dana ke pelaku, di rumahnya, Subang, Selasa (21/5/2024). (YouTube KompasTV)
Petani asal Subang, Jawa Barat, Calim Sumarlin (56), korban penipuan Rp598 juta oleh komplotan polwan FYN, menununjukkan surat pengiriman dana ke pelaku, di rumahnya, Subang, Selasa (21/5/2024). (YouTube KompasTV) ()

“Jadi tidak mendaftar secara ke panitia resmi. Proses penerimaan anggota Polri di Polda Metro sendiri sebenarnya sudah sangat transparan,” ucap Ade Ary.

“Sistemnya itu ada namanya BETAH (bersih, transparan, akuntabel, dan humanis),” imbuhnya.

Baca juga: Viral Polisi Gadungan Nafkahi Dua Istrinya dengan Memalak Pedagang, Kini Berhasil Diringkus

Kronologi

Peristiwa ini bermula saat Carlim didatangi oleh pria berinisial AS.

AS adalah mantan anggota Polri dan tetangga di desanya.

“Awalnya saya kan tidak ada minat anak saya daftar polisi, datanglah Bapak Tarya dan Pak AS yang mengiming-imingi suruh anak masuk ke kepolisian,” kata dia.

Merasa tak punya cukup uang, Carlim kemudian menolak secara halus tawaran dari AS.

Namun, AS berupaya membujuk korban dan mengatakan bahwa Carlim bisa menjual beberapa asetnya supaya sang anak bisa menjadi polwan.

3 dari 4 halaman

“Awalnya nolak saya, karena tidak punya uang, dia bilang ‘Sudah kebun jual saja, sawah jual aja, buat modalnya’,” tutur Carlim.

Setelah menjual kebun dan sawah, Carlim menyerahkan uang tanda jadi sebesar Rp 200 juta kepada AS.

Ilustrasi tumpukan uang rupiah.
Ilustrasi tumpukan uang rupiah. (KOMPAS/HERU SRI KUMORO)

Ia bersama sang anak lalu bertolak ke Jakarta untuk bertemu dengan perempuan berinisial HP dan YSF.

Ketika bertemu dengan HP di sebuah asrama polisi, Carlim lalu menyerahkan uang tunai sebesar Rp 300 juta.

“Cash. Sama Bu HP langsung dihitung uangnya terus bikin kwitansi,” kata Carlim.

Baca juga: Ikut Tes Jadi Polisi, Seorang Pria Jadi Sorotan Lantaran Punya Nama Real Madrid

Setelah menerima uang, anak Carlim kemudian dititipkan HP kepada YSF dengan dalih persiapan jelang tes masuk.

Kepada YSF, lanjut Carlim, dirinya turut memberikan uang dengan nilai Rp 98 juta.

Namun, bukan menjadi polwan, anak Carlim disebut hanya dijadikan babysitter di kediaman YSF.

“Bekerja sebagai pembantu, baby sitter. Tadinya kan mau daftar polisi, ikut tes polisi, tapi ternyata di sana, di Jakarta dijadikan sebagai pembantu, baby sitter,” ungkap Carlim.

“Nggak didaftarin, nggak diproses dan yang lainnya,” sambung dia.

4 dari 4 halaman

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Dijanjikan Jadi Polwan, Wanita di Subang Malah Jadi ART Usai Bayar Rp598 Juta, Ditipu Oknum Polisi.

Selanjutnya
Tags:
Jawa BaratSubangpolisi Beskap
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved