Breaking News:

Heboh Pria Biarkan Kutu Busuk Hisap Darahnya Tiap Malam, Alasannya Bikin Merinding

Viral seorang pria membiarkan puluhan kutu busuk menghisapi darahnya tiap malam, alasan di baliknya bikin merinding.

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Nurul Intaniar
Flickr/Gilles San Martin
Ilustrasi kutu busuk, serangga penghisap darah yang sering ditemukan di kasur atau tempat tidur. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Belakangan viral cerita seorang pria yang rela membiarkan tubuhnya menjadi bahan uji coba terhadap hal yang cukup mengerikan.

Dr Richard Naylor mengatakan kalau tubuhnya dijadikan bahan uji coba untuk penelitian gerakan kutu busuk.

Baca juga: Video Viral Tiktoker Jadi Korban Kutu Busuk di Prancis, Tangan dan kakinya Penuh Bekas Gigitan

Ilustrasi kutu busuk, serangga penghisap darah yang sering ditemukan di kasur atau tempat tidur.
Ilustrasi kutu busuk, serangga penghisap darah yang sering ditemukan di kasur atau tempat tidur dan dapat menyebabkan infeksi atau menyebabkan reaksi alergi. (Flickr/Gilles San Martin)

Dr Richard Naylor mengatakan bahwa dirinya rela bertahun-tahun tidur di kasur yang dipenuhi dengan puluhan kutu busuk.

Dengan begitu, ia tidak mempermasalahkan jika serangga penghisap darah itu menghisapi darahnya tiap malam saat dia tidur.

Baca juga: Curhat Tamu Hotel Mengalami Ruam dan Gatal-gatal saat Menginap, Temukan Kutu Busuk di Seprai

Usut punya usut, ternyata Dr Richard Naylor memiliki alasan yang bikin merinding, kenapa dia mau menjadi bahan uji coba.

Dalam upaya untuk menemukan cara menghentikan kutu busuk, Dr Richard Naylor rela tidur di kasur penuh serangga itu.

Ilustrasi seorang pria tidur di kasur yang dipenuhi kutu busuk.
Ilustrasi seorang pria tidur di kasur yang dipenuhi kutu busuk. (Flickr/ Quinn Dombrowski)

Dr Richard Naylor yang berprofesi sebagai pakar hama ini telah mempelajari serangga bernama ilmiah Cimicidae selama lebih dari dua dekade.

Dia juga menjalankan laboratorium yang memproduksi dan meneliti kutu busuk.

Dan sebagai bagian dari pekerjaannya, Dr Richard Naylor merelakan tubuhnya menjadi bahan uji coba untuk tidur di kasur bersama puluhan kutu busuk guna membantu perusahaan pengelolaan hama.

Sangat di luar nalar, bukan?

2 dari 3 halaman

Tapi itulah yang terjadi.

Baca juga: 8 Hewan Mematikan yang Hidup di Jepang, dari Beruang Coklat Ussuri hingga Kutu Rusa

Dr Richard Naylor yang menjalankan Cimex Store dan The Bed Bug Foundation CIC bersama istrinya Alexia, mengatakan: "Kutu busuk pada dasarnya sulit dipelajari. Begitu ditemukan, kebanyakan orang ingin segera memberantasnya, sehingga biasanya tidak ada waktu untuk melakukan uji lapangan yang berarti."

Dr Richard Naylor menambahkan, bahwa dirinya dan sang istri melakukan simulasi untuk mengetahui cara pemberantasan dan cara mengatasi hama tersebut.

Ilustrasi kutu busuk, serangga penghisap darah yang sering ditemukan di kasur atau tempat tidur.
Ilustrasi kutu busuk, serangga penghisap darah yang sering ditemukan di kasur atau tempat tidur dan dapat menyebabkan infeksi atau menyebabkan reaksi alergi. (Flickr/Gilles San Martin)

Baca juga: Jelang Olimpiade 2024, Paris Prancis Dilanda Wabah Kutu Busuk

"Ruang uji coba kami memungkinkan kami melakukan simulasi serangan hama dan melakukan percobaan yang terkendali dan direplikasi. Mereka terlihat seperti kamar tidur biasa dengan tempat tidur ganda, meja samping tempat tidur, karpet dan jendela dengan tirai."

"Di satu kamar, kami memiliki tempat tidur berbingkai kayu, dan di kamar lainnya, kami memiliki tempat tidur bergaya dipan, yang telah dilengkapi dengan penutup untuk mencegah serangga masuk ke dalam."

"Selama lima tahun terakhir kami telah menggunakan pengaturan ini untuk menguji perangkap, monitor, pita penghalang, perangkat isolasi tempat tidur, dan perawatan insektisida."

"Serangga ini diberi akses ke inang manusia (saya) setiap minggu atau lebih, untuk menyediakan makanan dan untuk memunculkan perilaku mencari makan dan bersembunyi secara alami."

Dr Richard Naylor dan timnya kemudian memfilmkan tindakan serangga tersebut pada malam hari untuk membantu mempelajari pergerakan mereka dan menguji berbagai jebakan.

Tonton juga:

Dia menambahkan: "Jika sebuah jebakan berkinerja buruk, kita biasanya dapat melihat dari video apakah bug menghindari jebakan sama sekali atau apakah mereka masuk dan kemudian melarikan diri. Detail seperti ini membantu menginformasikan pengembangan produk."

Baca juga: Penampungan Hewan di Chicago Ini Lepaskan 1.000 Kucing Liar untuk Basmi Hama Tikus

3 dari 3 halaman

Hal ini terjadi ketika para ahli telah memperingatkan bahwa jenis kutu busuk yang lebih sulit dibunuh mungkin sudah mulai menyebar di Inggris dan Amerika Serikat.

Mengutip dari Daily Star, Cimex hemipterus - atau kutu busuk tropis - awalnya hanya ditemukan di negara-negara panas dekat khatulistiwa, dan tahan terhadap semua insektisida yang tersedia.

Para ahli khawatir serangga tropis yang telah ditemukan di Prancis ini dapat menularkan penyakit berbahaya ke manusia.

TribunTravel/ni

Kumpulan artikel viral

Selanjutnya
Tags:
Amerika Serikatkutu busukkasurpenyakit Quincy Jones Pager (Beeper) Darren Kent Brittney Griner
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved