TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang wanita mengamuk setelah pesanan minumannya diberi tanpa sedotan.
Bahkan ia sampai tega meminta manajer restoran untuk meminta maaf dan berlutut di hadapannya.
Aksi wanita asal Korea Selatan itu telah memicu kemarahan di media sosial.
Insiden itu terjadi pada 4 April 2024 di Kota Siheung, Gyeonggi-do, menurut media lokal, seorang pelanggan wanita dikabarkan menelepon kafe untuk mengeluh bahwa tidak ada sedotan dalam pesanannya.
Baca juga: Viral Video Sekeluarga Kabur usai Makan di Restoran, Nggak Mau Bayar Tagihan Rp 6,6 Juta
Manajer segera mengatur sedotan dan kue gratis untuk dikirim ke pelanggan sebagai permintaan maaf.
Tetapi pengiriman tertunda karena masalah alamat.
LIHAT JUGA:
Karena frustrasi menunggu lama, pelanggan langsung mendatangi kafe untuk bertemu manajer.
Dalam video rekaman CCTV yang beredar, wanita itu tampak beitu marah selama lebih dari lima menit.
Omelannya begitu keras sehingga orang yang lewat berhenti untuk menonton.
Baca juga: 5 Restoran Ramen Terbaik di Fukuoka Jepang, Cobain Hakata Daruma yang Sudah Ada Sejak 1963
Dalam upaya untuk menenangkan pelanggan, manajer kafe datang dari belakang meja, dia meminta maaf dan bertanya bagaimana dia bisa menebus kesalahan.
Wanita yang marah itu menuntut manajer berlutut untuk meminta maaf.
Manajer pun menuruti permintaan sang pelanggan.
Dalam sebuah wawancara dengan SBS, manajer menangis menceritakan insiden yang dialaminya itu.
Dia mengatakan dia telah setuju untuk berlutut dalam upaya untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat, tetapi pelanggan terus memarahinya.
"Apakah ini sikap industri jasa? Anda sebaiknya menutup bisnis Anda. Apakah Anda pikir Anda bisa bertahan di komunitas ini?" pelanggan itu mengomel, Minggu (28/4/2024).
Manajer mengatakan insiden itu berdampak besar pada kesehatannya.
Sebab, dia mengaku sampai menderita sakit kepala, pusing, muntah, dan sakit perut, dan takut berurusan dengan pelanggan.
Insiden itu kemudian dengan cepat viral di media sosial dan memicu kemarahan publik.
"Hanya untuk melupakan sedotan, apakah itu perlu? Saya benar-benar berpikir pelanggan memiliki masalah psikologis," kata seseorang warganet.
"Emosi ekstrem seperti itu menakutkan dan sulit dimengerti. Itu hanya sedotan yang hilang. Mengapa dia tidak membuka tutupnya dan minum saja?" timpal warganet lain.
Baca juga: Viral Restoran Buat Introvert di Jepang, Memungkinkan Makan Ramen Tanpa Berbicara dengan Siapapun
Sedotan kertas ternyata juga bisa timbulkan masalah
Sedotan kertas ternyata bukanlah solusi ramah lingkungan yang diharapkan banyak orang, dilaporkan Kompas.com.
Mengutip Science Alert, sebuah penelitian baru menemukan bahwa alternatif untuk menyeruput cairan ini rupanya masih mengandung bahan kimia meski dalam tingkat rendah.
Belum diketahui bagaimana dampaknya terhadap kesehatan seseorang.
Namun kandungan bahan kimia yang dikenal sebagai zat poli dan perfluoroalkil (alias PFAS) itu memerlukan waktu berabad-abad untuk terurai hingga konsentrasinya di lingkungan berkurang.
Maka peneliti dalam studi barunya ini pun menyimpulkan jika sedotan keras masih berbahaya karena belum tentu dapat terurai secara hayati.
Hasil itu ditemukan setelah para ilmuwan di Universitas Antwerp di Belgia menguji 39 merek sedotan berbeda yang terbuat plastik, kertas, kaca, bambu, atau baja tahan karat.
Mereka menemukan bahwa kandungan PFAS terdapat di hampir semua bahan, tidak terkecuali sedotan kertas.
Baca juga: 10 Paket Bukber dari Sejumlah Restoran & Makanan Cepat Saji, Cek Diskon Menariknya
Saat ini, banyak produk dibuat dengan PFAS, kelompok 15.000 bahan kimia sintetis yang beberapa di antaranya mungkin beracun bagi kesehatan hewan dan manusia pada konsentrasi yang cukup tinggi.
Untuk membuat kertas dan sedotan bambu anti air, banyak produsen yang menambahkan PFAS.
“PFAS dalam jumlah kecil, meski tidak berbahaya, dapat menambah beban kimia yang sudah ada di dalam tubuh,” jelas ilmuwan lingkungan Thimo Groffen dari Universitas Antwerp.
Bahkan setelah sedotan digunakan, polutannya masih tetap ada. Jika sedotan didaur ulang, bahan kimia tersebut dapat menghasilkan produk baru.
Dan jika sedotan tersebut dibuang ke TPA atau dibakar, bahan kimia di dalamnya akan menyebar secara diam-diam melalui angin atau tanah.
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Pesan Minuman Tak Diberi Sedotan, Wanita Ini Ngamuk di Restoran, Paksa Manajer Berlutut Minta Maaf.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.