TRIBUNTRAVEL.COM - Video viral memperlihatkan sejumlah jemaah wanita kompak mengenakan mukena motif macan saat salat tarawih.
Video viral tersebut diunggah akun TikTok @t0kyoo0_.
Dalam video tersebut, terlihat jemaah wanita saling berjajar di sisi kiri jemaah laki-laki.
Masjid pun tampak penuh karena antusiasme masyarakat untuk beribadah.
Baca juga: Tarawih di Masjid, Gadis Ini Malah Dapat Surat Cinta dari Pak RT yang Minta Kenalan
Tampak di sana, para jemaah wanita kompak mengenakan mukena dengan motif macan tutul.
Tentu saja pemandangan ini begitu mencolok.
LIHAT JUGA:
Mereka semua kompak mengenakan mukena dengan motif yang sama, mirip dengan kulit macan tutul.
Mulai dari atasan hingga bawahan mukena, motif loreng ini pun begitu mencolok.
Terlihat pria yang merekam dengan santai menyusuri barisan jemaah wanita.
"Macan tutul nih bos," ujarnya.
Baca juga: Iktikaf di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Mulai usai Tarawih, Simak Aturannya
Namun ternyata, ada pula beberapa jemaah wanita yang tidak kompak dan memakai mukena berbeda dari yang lain.
Beberapa jemaah wanita terlihat mengenakan mukena dengan warna hijau, biru, bahkan ungu.
Fenomena unik ini pun sukses membuat momen tarawih perdana menjadi unik.
Fenomena ini menimbulkan spekulasi di antara netizen.
Banyak yang menduga bahwa ada ketua geng di balik kekompakan jemaah yang mengenakan mukena motif macan tutul.
Mereka pun menduga adanya pengumuman khusus yang menetapkan dress code tersebut.
Netizen langsung membanjiri kolom komentar dengan beragam reaksi kocak.
"trio macan comeback tp full member," ucap seorang warganet.
"ini janjian di grup WA apa gimana wkwk," imbuh yang lain.
Baca juga: Viral Warga Jambi Naik Perahu ke Masjid Buat Salat Tarawih, Semangat Ibadah Meski Dikepung Banjir
Salat tarawih merupakan ibadah tambahan yang dilakukan umat muslim selama bulan Ramadan.
Sebagai informasi, salat tarawih hukumnya sunah muakad (diutamakan tetapi boleh tidak dilaksanakan) dan dilakukan setelah salat Isya.
Umumnya, masyarakat muslim di Indonesia melaksanakan salat tarawih 8 rakaat dan ada pula yang 20 rakaat.
Lalu, bagaimana sejarah salat tarawih 8 dan 20 rakaat?
Melansir Kompas.com, salat tarawih bermula dari kebiasaan salat malam yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat ketika bulan Ramadan.
Saat itu, belum ada istilah salat tarawih, dan para sahabat hanya menyebutnya qiyamullail (salat yang dikerjakan pada malam hari) Ramadan.
Baca juga: Resep Nasi Liwet Rice Cooker Praktis Buat Sahur, Anak Kost Bisa Bikin Malam Hari setelah Tarawih
Salat tarawih dikerjakan Nabi Muhammad pada tahun kedua Hijriah.
Rasulullah tidak selalu mengerjakannya di masjid bersama para sahabat, terkadang di rumah.
Alasannya, Nabi khawatir salat ini akan diwajibkan.
Terkait jumlah rakaatnya, Rasulullah salat tarawih 8 rakaat, dan salat witir 3 rakaat, sehingga jumlahnya 11 rakaat.
Hal itu sesuai hadis yang diriwayatkan Abu Salamah.
Hadis tersebut menerangkan bahwa dalam mengerjakan salat tarawih, Rasulullah melaksanakan sebanyak 8 rakaat, kemudian ditutup salat witir 3 rakaat.
Sejarah salat tarawih 20 rakaat dimulai pada masa Khulafaur Rasyidin, atau setelah Nabi Muhammad wafat.
Khalifah yang mengerjakan salat tarawih 20 rakaat adalah Umar bin Khattab dari Khulafaur Rasyidin periode 634 hingga 644.
Baca juga: Viral Saat Tarawih Terlama dengan Durasi 8 Jam, Bacaan 30 Juz & Selesai saat Waktu Sahur
Pada masa Abu Bakar, salat tarawih dilaksanakan secara sendiri-sendiri (munfarid) atau secara berkelompok 3, 4, dan 6 orang saja, belum dilaksanakan berjemaah secara rutin dengan imam di masjid.
Umumnya sahabat melaksanakan salat tarawih 8 rakaat, kemudian disempurnakan sendiri di rumah.
Baru pada masa Khalifah Umar bin Khattab, terjadi kesepakatan salat terawih dilaksanakan secara berjemaah sejumlah 20 rakaat belum termasuk witir.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul 5 Potret jemaah Kompak Tarawih Pakai Mukena Motif Macan, Mencolok Banget, Ada yang Nyeleneh Sendiri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.