TRIBUNTRAVEL.COM - Warga Desa Ulu Gedong, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi, Jambi tetap semangat beribadah meski tengah dikepung banjir.
Para warga berlomba-lomba berbuat baik untuk memperoleh pahala yang dilipatgandakan.

Meski daerahnya diterpa bencana banjir, namun niat dan langkah warga setempat tak kendur sedikitpun.
Momen tersebut terekam kamera dan sempat viral di media sosial setelah diunggah akun TikTok @kausaradinata.
Baca juga: Banjir di Semarang Bikin Perjalanan Kereta Api Jalur Pantura Alami Keterlambatan, Cek Infonya
Akun TikTok @kausaradinata membagikan momen semangat warga dalam menjalankan ibadah.
"Alhamdulillah tetap rame," tulis pemilik akun dalam captionnya menggambarkan suasana Langgar Riyadhul Abidin yang berada di Desa Ulu Gedong.
LIHAT JUGA:
Dalam video yang diunggah, terlihat para jemaah pergi ke masjid dengan naik perahu dari rumah masing-masing.
Saking banyaknya warga yang beribadah, halaman masjid pun menjadi tempat parkir perahu.
Baca juga: Cara Refund Tiket Kereta Api yang Dibatalkan karena Stasiun Semarang Tawang Dilanda Banjir
Usai selesai melaksanakan salat tarawih, para warga pun naik ke perahunya masing-masing.
Ada yang sendiri, ada juga yang menggunakan perahu untuk beberapa orang.
Sementara itu, hal serupa juga terjadi di Dusun Tua, Desa Pematang Jering, Jambi Luar Kota (Jaluko), Kabupaten Muarojambi, Jambi.

Warga semangat menjalankan ibadah di Ramadan, terutama salat tarawih.
Meski wilayahnya diterjang banjir, warga tetap berangkat ke musala menggunakan perahu.
Haryanto, salah seorang tokoh masyarakat setempat mengatakan, Ramadan tahun ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya, lantaran banjir masih menggenangi wilayah sejumlah RT.
"Tahun lalu tarawih tidak ada banjir, sekarang tarawih dalam suasana banjir," ungkapnya.
Dia bersyukur meski suasana banjir, namun warga tetap antusias untuk ibadah salat tarawih ke musala.
"Alhamdulillah salat tarawih di waktu banjir tetap lancar. Untuk pergi ke musala, warga harus menggunakan perahu," tuturnya.
Baca juga: Petugas KAI Banjir Pujian Usai Kembalikan Tas Milik Penumpang Berisi Rp 14 Juta
Sebagai informasi, banjir telah melanda Jambi sejak Desember 2023 lalu.
Bahkan saat itu banjir merendam badan jalan hingga menyebabkan macet parah di Jalan Lintas Sumatera.
Setelah beberapa hari, air yang merendam badan jalan telah surut.
Sebagian kendaraan sudah bisa melintas dengan sistem buka tutup.

Material longsor dan pohon ambruk di empat titik Kampung Tukum 1 dan 2 masih menutupi separuh badan jalan lintas Sumatera.
"Kalau air sudah surut dan kendaraan sudah bisa melintas. Tapi ada badan jalan masih tertutup material longsor dan kayu ambruk. Jadi bisa jalan lancar dengan sistem buka tutup," kata Kapolres Bungo, AKBP Singgih Hermawan melalui sambungan telepon, Senin (26/2/2024), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Viral Wanita Korban Banjir di Lampung Menangis saat Ketahui Ijazah dan Laptopnya Terendam Air
Ia mengatakan untuk titik jalan yang terendam banjir hanya bisa dilalui setengah dari badan jalan.
Kendaraan dapat melintas dengan sistem buka tutup atau lajur satu arah.
Dia menyebut kondisi jalan yang terendam masih labil dan rawan longsor, jika dipaksakan kendaraan melintasinya bisa longsor dan amblas.
Banjir disebabkan gorong-gorong di bawah jalan tersumbat dan air naik ke jalan yang menyebabkan sisi kanan jalan itu longsor terbawa aliran air.
"Kita berharap bagi pengguna jalan yang melintas jalan lintas Sumatera, untuk berhati-hati dan waspada," kata Singgih.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Semangat Ramadan 1445 H, Warga Jambi Terobos Banjir Demi Ibadah, Perahu Jadi Alat Transportasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.