Breaking News:

Ramadhan

5 Tradisi Menyambut Ramadhan di Indonesia, Bali Punya Megibung yang Unik

Deretan tradisi menyambut Ramadhan di Indonesia yang masih berlangsung hingga kini, ada padusan di Jogja hingga megibung di Bali.

Tribun Bali/Rizal Fanany
Tradisi megibung saat bulan Ramadan di Kepaon, Denpasar. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Ramadhan selalu disambut meriah oleh masyarakat Indonesia.

Bahkan ada tradisi tersendiri yang khusus digelar untuk menyambut Ramadhan, lho.

Padusan,

Padusan dilakukan sebagai bentuk penyucian diri, sekaligus membersihkan jiwa dan raga dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan. (Kompas.com/ Anggara Wikan Prasetya)

Tradisi-tradisi menyambut Ramadhan ini berlangsung di berbagai daerah.

Keberlangsungannya sudah dilakukan secara turun-temurun dan menjadi wujud pelestarian budaya serta adat istiadat.

Baca juga: Ancol Hadirkan Festival Keajaiban Ramadhan, Ada Tiket Gratis hingga Konser Musik

Setiap tradisi menyambut Ramadhan juga menyimpan makna tersendiri.

Biasanya tradisi itu digelar untuk menyucikan diri, saling mendoakan dan memaafkan, sekaligus menjalin silaturahmi antar sesama dalam menyambut kehadiran bulan suci Ramadhan.

Nah, berikut 5 tradisi menyambut Ramadhan di Indonesia yang dirangkum dari laman kemenparekraf.go.id.

1. Padusan (Jogja)

Masyarakat Jogja turut memiliki tradisi dalam menyambut Ramadhan yang masih dilakukan hingga sekarang.

2 dari 4 halaman

Namanya adalah Padusan, atau dalam bahasa Jawa diartikan dengan padus (mandi).

Padusan dilakukan sebagai bentuk penyucian diri, sekaligus membersihkan jiwa dan raga dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan.

Padusan adalah salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Padusan adalah salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. (Instagram/umbulmanten)

Jika ditelaah lebih dalam, Padusan juga bisa diartikan sebagai momen untuk merenung dan intropeksi diri atas kesalahan yang pernah diperbuat.

Sehingga, umat Islam bisa menjalankan ibadah dalam kondisi suci lahir dan batin.

Baca juga: 11 Tradisi Malam 1 Suro Tahun Baru Islam di Indonesia, Ada Kirab Kebo Bule yang Populer di Solo

2. Megibung (Bali)

Umat Muslim yang berada di Kabupaten Karangasem, Bali juga memiliki tradisi menyambut Ramadan yang dinamakan dengan Megibung.

Tradisi Megibung dilakukan dengan kegiatan memasak dan makan bersama sambil duduk melingkar.

Uniknya, tradisi Megibung memiliki tata penataan makanan yang unik.

Sejumlah anak-anak menyantap hidangan berbuka puasa dalam tradisi megibung saat bulan Ramadan di Masjid Al-Muhajirin, Kampung Islam Kepaon, Denpasar.
Sejumlah anak-anak menyantap hidangan berbuka puasa dalam tradisi megibung saat bulan Ramadan di Masjid Al-Muhajirin, Kampung Islam Kepaon, Denpasar. (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Nasi akan diletakkan di wadah yang disebut dengan gibungan.

Sedangkan, lauknya disajikan di sebuah alas karangan.

3 dari 4 halaman

Menurut kepercayaan, tradisi Megibung merupakan bentuk mempererat persaudaraan dan kebersamaan.

Baca juga: 5 Tradisi Lebaran yang Masih Bertahan di Kota Solo, Termasuk Sungkeman dan Nyekar

3. Meugang (Aceh)

Tradisi menyambut Ramadhan di Aceh juga sangat menarik, yakni tradisi Meugang atau Haghi Mamagang.

Sebuah tradisi menyambut Ramadan yang sudah dilakukan sejak zaman Kerajaan Aceh Darussalam, atau sudah berlangsung sejak abad ke-14.

Tradisi Meugang diisi dengan kegiatan memasak daging sapi, kambing, atau kerbau sehari sebelum bulan Ramadhan.

Untuk melestarikan tradisi meugang di Aceh yang sudah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda nasional, Pemerintah Kota Banda Aceh bersama Yayasan Khadam Indonesia (YKI) dan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh menggelar Festival Meugang di Pasar daging tradisional Peunayong, Banda Aceh, Senin (20/8/2018).
Untuk melestarikan tradisi meugang di Aceh yang sudah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda nasional, Pemerintah Kota Banda Aceh bersama Yayasan Khadam Indonesia (YKI) dan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh menggelar Festival Meugang di Pasar daging tradisional Peunayong, Banda Aceh, Senin (20/8/2018). (KOMPAS.com/RAJA UMAR)

Baca juga: Grebeg Sudiro Solo, Tradisi Kelurahan yang Menjelma Jadi Event Nasional

Olahan daging tersebut disantap bersama dengan seluruh anggota keluarga, kerabat, atau yatim piatu.

Selain dilakukan saat menyambut Ramadhan, tradisi Meugang juga dilaksanakan saat menyambut Idul Adha dan Idul Fitri.

4. Cucurak (Jawa Barat)

Selanjutnya ada tradisi Cucurak atau dalam bahasa Sunda diartikan sebagai bersenang-senang dan berkumpul bersama keluarga besar dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

Selain berkumpul, tradisi Cucurak biasanya diisi dengan makan bersama beralas daun pisang sambil duduk lesehan.

4 dari 4 halaman

Menu yang disajikan mulai dari nasi liwet, tempe, ikan asin, serta sambal dan lalapan.

Menurut kepercayaan masyarakat Sunda, tradisi Cucurak tidak hanya sebagai kegiatan kumpul-kumpul dan makan bersama saja.

Tapi menjadi momen silaturahmi dan ajakan untuk saling bersyukur atas segala rezeki yang diberikan oleh Tuhan.

5. Nyorog (Jakarta)

Masyarakat asli Jakarta atau suku Betawi memiliki banyak tradisi yang masih dilestarikan sampai sekarang.

Salah satunya adalah tradisi Nyorog atau kegiatan memberikan bingkisan makanan kepada anggota keluarga yang lebih tua.

Baik itu orang tua atau mertua yang sudah berbeda rumah, maupun ke tokoh daerah setempat.

Tradisi Nyorog tidak semerta-merta sebagai kegiatan berkirim makanan saja.

Justru, tradisi menyambut Ramadan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan, sekaligus menjalin silaturahmi guna mempererat tali persaudaraan antar sesama.

Baca juga: Rundown Dugderan Semarang 2024 Beserta 3 Lokasi Rangkaian Acara, Tradisi Meriah Sambut Ramadhan

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait berita Ramadhan, kunjungi laman ini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
RamadhantradisiJakartaJogja
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved