Breaking News:

Grebeg Sudiro Solo, Tradisi Kelurahan yang Menjelma Jadi Event Nasional

Grebeg Sudiro merupakan tradisi yang digelar di Kelurahan Sudiroprajan, Solo, Jawa Tengah yang kini menjadi event nasional.

TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto
Karnaval Budaya Grebeg Sudiro 2024 diakhiri dengan pembagian kue keranjang di depan Pasar Gede Solo, Minggu (4/2/2024). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Grebeg Sudiro merupakan tradisi yang digelar di Kelurahan Sudiroprajan, Solo, Jawa Tengah.

Tradisi tersebut digelar sebagai bentuk akulturasi budaya antara Tionghoa dan Jawa.

Grebeg Sudiro merupakan tradisi yang digelar di Kelurahan Sudiroprajan, Solo, Jawa Tengah.
Grebeg Sudiro merupakan tradisi yang digelar di Kelurahan Sudiroprajan, Solo, Jawa Tengah. (Dok. Kemenparekraf)

Eksistensi Grebeg Sudiro menarik banyak perhatian, tak terkecuali Menparekraf Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno baru-baru ini menyatakan apresiasinya terhadap event Grebeg Sudiro 2024.

Baca juga: 8 Tradisi Tahun Baru Imlek, Bagikan Amplop Merah hingga Nonton Barongsai

Saat berkunjung ke Kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah (10/2/2024), Sandiaga Uno menjelaskan bahwa Grebeg Sudiro menjadi salah satu bagian 100 Karisma Event Nusantara (KEN).

Event yang memasuki tahun ke-15 ini merupakan simbol dan wujud aktualisasi, akulturasi, pembauran, dan harmoni dalam kebhinekaan di kawasan heritage Pasar Gede dan Kampung Pecinan yang menjadi bagian Kelurahan Sudiroprajan.

"Grebeg Sudiro menjadi event KEN pertama tahun 2024 yang digelar. Saya mencari event-event seperti ini, yang bisa naik kelas dari event kelurahan naik menjadi event provinsi," ujar Sandiaga Uno, mengutip laman kemenparekraf.go.id, Selasa (13/2/2024).

"Saya berharap ini bisa menjadi event internasional. Ini juga sebuah gerakan masyarakat yang menginspirasi kita untuk bangkit, ekonomi kita digerakkan dari sektor konsumsi dan di event ini kita melakukannya," tambahnya.

Baca juga: Jadwal Nonton Pertunjukan Barongsai Tripusaka di Solo Februari 2024, Ada Banyak Event Sambut Imlek

Presiden Joko Widodo, kata Sandiaga Uno, telah berpesan bahwa pascapandemi harus dipastikan ada event-event yang berkualitas yang bisa mendatangkan dampak positif langsung bagi masyarakat.

"Menariknya, selain ini adalah event pertama KEN. Event ini juga berdekatan dengan Imlek, keseruannya pas dengan budaya Jawa. Menjadi simbol bahwa kita semua saudara dalam kebhinekaan Indonesia," ujarnya.

Sandiaga Uno saat berkunjung ke Kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah (10/2/2024) .
Sandiaga Uno saat berkunjung ke Kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah (10/2/2024) . (Dok. Kemenparekraf)
2 dari 3 halaman

Sandiaga Uno juga mengarahkan agar event yang digelar mulai 27 Januari sampai 24 Februari 2024 dapat dikembangkan melalui platform digital.

"Saya ingin strategi storynomicnya dikembangkan dan didokumentasikan dalam bentuk digital sehingga event ini bisa menjadi contoh event-event lain di Indonesia. Kalau bisa konten-kontennya terus ditingkatkan," tuturnya.

Baca juga: Libur Imlek di Kota Solo, Kunjungi Pasar Gede dan 4 Tempat Wisata yang Lagi Hits

Selain berbarengan dengan perayaan imlek.

Tahun ini, Grebeg Sudiro berbarengan dengan kampanye salah satu paslon capres/cawapres di Solo dan ternyata masyarakat yang datang ke kampanye itu berbelanja dan berburu wisata kuliner.

“Jadi pergerakan ini menghasilkan peningkatan kunjungan bagi wisatawan salah satunya melalui Grebeg Sudiro," papar Sandiaga Uno.

Nuansa sekitar Pasar Gede dan Balai Kota Solo, Jawa Tengah makin gemerlap dengan jejeran lampion yang menyala, Jumat (2/2/2024). Menyambut Imlek, diselenggarakan Grebeg Sudiro 2024 dengan rangkaian acara meriah.
Nuansa sekitar Pasar Gede dan Balai Kota Solo, Jawa Tengah makin gemerlap dengan jejeran lampion yang menyala, Jumat (2/2/2024). Menyambut Imlek, diselenggarakan Grebeg Sudiro 2024 dengan rangkaian acara meriah. (TribunTravel.com/Kurnia)

"Dampaknya luar biasa, ini event yang dikemas dengan baik secara waktu juga tepat berbarengan dengan Imlek dan kita saksikan penutupannya pada 22 Februari 2024. Kami akan menghitung dampaknya secara menyeluruh," imbuhnya.

'Grebeg' dalam tradisi Jawa, merujuk pada perayaan rutin dan ucapan syukur untuk memperingati peristiwa penting.

Baca juga: Suasana Jelang Imlek di Solo, Bawa Sampah Bisa Ditukar dengan Kue Keranjang

Sementara 'Sudiro' diambil dari Kampung Sudiroprajan di sekitar Pasar Gede.

Tradisi ini awalnya untuk memperingati ulang tahun Pasar Gede Hardjonagoro yang digagas oleh warga etnis Tionghoa dan Jawa di Kampung Sudiroprajan.

Dengan semangat kebhinekaan, Pemerintah Kota Solo mendukung Grebeg Sudiro sebagai perayaan tahunan.

Kemeriahan Grebeg Sudiro di Solo, Jawa Tengah pada Kamis (12/1/2023). Lokasi di area depan Jalan Bank Indonesia - Pasar Gede yang tak jauh dari hotel dan tempat sewa motor di Solo.
Kemeriahan Grebeg Sudiro di Solo, Jawa Tengah pada Kamis (12/1/2023). Lokasi di area depan Jalan Bank Indonesia - Pasar Gede yang tak jauh dari hotel dan tempat sewa motor di Solo. (TribunTravel/ Nurul Intaniar)
3 dari 3 halaman

Grebeg Sudiro melibatkan dua kegiatan utama, yakni sedekah bumi dan kirab budaya.

Sedekah bumi mengekspresikan rasa syukur pedagang Pasar Gede dan masyarakat sekitar.

Sementara kirab budaya melibatkan kebersamaan dua etnis, Tionghoa dan Jawa, dengan menampilkan tarian khas Jawa, serta pertunjukan Liong dan Barongsai.

Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, dikenal sebagai Kampung Pecinan karena dihuni banyak etnis Tionghoa.

Wilayah ini mencakup Kampung Kepanjen, Balong, Mijen, Ngampil, Samaan, Ketandan, Limolasan, dan Balong Lengkong.

Baca juga: Tiket Masuknya Gratis, Simak 3 Tempat Wisata di Solo yang Populer dan Jadi Favorit

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Jawa TengahSoloGrebeg Sudiro
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved