Breaking News:

Lebaran

5 Tradisi Lebaran yang Masih Bertahan di Kota Solo, Termasuk Sungkeman dan Nyekar

Kota Solo memiliki sederet tradisi Lebaran yang masih bertahan hingga kini, ada sungkeman hingga nyekar.

Tribunnews/JEPRIMA
Ilustrasi masyarakat tengah melakukan tradisi nyekar atau ziarah saat momen Lebaran. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kota Solo memiliki sederet tradisi Lebaran yang masih bertahan hingga kini lho.

Tradisi Lebaran di Kota Solo ini seakan menjadi momen yang paling dinantikan masyarakat.

Ilustrasi pemudik naik kereta api saat momen Lebaran. Mudik masih menjadi salah satu tradisi Lebaran di Indonesia yang selalu dinantikan.
Ilustrasi pemudik naik kereta api saat momen Lebaran. Mudik masih menjadi salah satu tradisi Lebaran di Indonesia yang selalu dinantikan. (Dok. KAI)

Meski sudah berjalan puluhan tahun, antusias masyarakat Solo dalam menajalankan tradisi Lebaran tak pernah surut.

Bahkan tradisi Lebaran di Kota Solo selalu penuh dengan kehangatan dan kebahagian.

Baca juga: 5 Tips Menyimpan Rendang Sisa Lebaran, Bisa Awet sampai Berbulan-bulan

Wajar saja jika sederet tradisi Lebaran di Kota Solo bisa tetap eksis dan tak tergerus zaman.

Penasaran dengan tradisi Lebaran di Kota Solo?

Yuk simak informasi yang telah TribunTravel rangkum dari laman Pemkot Solo berikut ini.

1. Mudik

Tradisi mudik memang sangat identik dengan Lebaran.

Mudik seakan menjadi tradisi wajib saat Lebaran, tak terkecuali di Kota Solo.

Baca juga: Festival Mudik Meriahkan Lebaran di Wonosobo, Bakal Ada Tradisi Balon Udara

2 dari 4 halaman

Kegiatan warga perantau ini sudah direncanakan jauh sebelumnya, termasuk akan menggunakan sarana transportasi yang dipilihnya, sudah jadi pertimbangan matang.

Pengguna transportasi umum, biasanya langsung memenuhi berbagai moda jelang Lebaran tiba.

Sementara yang memilih mudik menggunakan sepeda motor juga membanjiri ruas-ruas jalan di luar kota, begitu pula yang menggunakan mobil pribadi.

Ilustrasi mudik naik motor.
Ilustrasi mudik naik motor. Mudik masih menjadi salah satu tradisi Lebaran di Indonesia yang selalu dinantikan. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

2. Tradisi Sungkeman

Tradisi sungkeman masih banyak dilakukan pada keluarga-keluarga di Solo, baik yang tinggal di kampung atau kompleks perumahan.

Sungkeman ini dilakukan sebagai bentuk bakti sang anak kepada orangtua atau menghormati orang yang dituakan.

Tata cara sungkeman Lebaran yang umum dijumpai di masyarakat Indonesia adalah dengan cara bersimpuh dan mencium tangan.

Baca juga: 5 Tradisi Unik saat Lebaran di Indonesia, Ada Grebeg Syawal hingga Perang Topat

Satu per satu orang yang lebih muda bersimpuh di bawah kaki orang tua.

Orang tua memberikan doa-doa untuk anak-anak dan cucu-cucunya serta diakhiri dengan saling memeluk dan mencium kening atau pipi sebagai bentuk kasih sayang dari orang tua.

Pada saat sungkeman, tidak jarang saling menangis sebagai tanda haru, kebahagiaan dan berkah.

Ilustrasi sungkeman yang menjadi salah satu tradisi saat Lebaran.
Ilustrasi sungkeman yang menjadi salah satu tradisi saat Lebaran. (Dok. Tribunnews.com)
3 dari 4 halaman

3. Berbagi Fitrah

Nah, tradisi ini yang biasa dinantikan oleh anak-anak, terutama mereka yang tinggal di kampung.

Usai salat Eid, segerombolan anak-anak kampung bertamu ke tetangga-tetangga.

Sembari ingin mencicipi aneka suguhan makanan yang disediakan tuan rumah, mereka biasanya menunggu pembagian ‘uang fitrah’ dari pemilik rumah.

Pemilik rumah atau keluarga yang baru saja tiba dari tempat rantau, biasanya menyimpan uang untuk disiapkan sebagai fitrah.

Baca juga: Fakta Unik Lampu Colok Bengkalis, Tradisi Lebaran di Riau yang Bertabur Cahaya

Rejeki yang diterimanya bisa dari uang THR (Tunjangan Hari Raya) atau keuntungan dari usaha yang dijalankan di tempat rantau.

Bila anak-anak ini sudah menerima uang fitrah, mereka bergegas pamit untuk melanjutkan keliling kampung dan mendapatkan pemberian uang fitrah dari orang dewasa.

Jika sudah beranjak siang, anak-anak ini suka berkumpul dan menghitung masing-masing uang yang berhasil diterimanya.

4. Makan Ketupat dan Opor Ayam

Ilustrasi opor ayam yang menjadi makanan wajib saat Lebaran.
Ilustrasi opor ayam yang menjadi makanan wajib saat Lebaran. (Sajian Sedap)

Tradisi Lebaran yang satu ini memang tidak bisa dilewatkan.

4 dari 4 halaman

Masing-masing keluarga sudah menyiapkan menu istimewa yaitu opor ayam dan ketupat.

Opor ayam akan dihidangkan sebagai menu sarapan setelah salat Eid atau untuk menu makan siang.

Biasanya para keluarga membuat opor ayam terenak, karena disajikan untuk orang-orang tersayang.

Kuah opor yang gurih dan daging ayam suwir yang empuk, menjadi semakin nikmat dicampur dengan sambal goreng dan ketupat.

5. Nyekar ke Makam Keluarga

Nyekar atau ziarah ke makam keluarga juga menjadi salah satu kegiatan keluarga yang mudik ke kampung halaman.

Usai mengisi perut dengan opor ayam dan ketupat, mereka biasanya bergegas untuk menuju pasar membeli kembang atau bunga tabur.

Mereka nyekar ke makam-makam leluhur yang terkadang berada jauh di luar kota Solo.

Baca juga: Mengenal Malamang, Tradisi Lebaran di Sumatera Barat Memasak Ketan dalam Bambu

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait berita Lebaran, kunjungi laman ini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
SoloTradisi Lebaranopor ayam Soto Kwali Beskap Irdawati, S.Kep.,Ns.,M.Si.Med
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved