Breaking News:

Melepaskan Diri dari Pelukan Ibunya, Balita Menangis Berlari Kejar Wanita Lain

Balita berjuang mati-matian untuk keluar dari pelukan ibunya dan berlari tanpa alas kaki di sepanjang jalan untuk mengejar wanita lain..

Jon Flobrant /Unsplash
Ilustrasi balita yang berlari mengejar wanita lain dan memilih melepas pelukan ibunya. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Ibu mana yang tak patah hati,  saat anaknya lebih memilih wanita lain ketimbang dirinya.

Balita itu melepaskan diri dari pelukan ibunya, dan memilih mengejar wanita lain.

Baca juga: Geger Ilmuwan China Ciptakan Anak AI Pertama di Dunia, Kemampuannya Luar Biasa

Ilustrasi balita yang tidur dengan pengasuh.
Ilustrasi balita yang tidur dengan pengasuh. (Unsplash/Jelleke Vanooteghem)

Baca juga: Geger Ilmuwan China Bocorkan Virus Mutan Covid-19, Pakar Barat: Kegilaan Ini Harus Dihentikan

Sambil menangis, balita itu berteriak, "Aku ingin kamu menjadi seorang ibu".

Momen itu tentu mengejutkan warga sekitar yang melihat kejadian itu secara langsung.

Baca juga: 6 Fakta Unik Tembok Besar China, Pakai Beras Ketan dan Dijuluki Pemakaman Terpanjang

Baca juga: Nyalakan Api Pakai Kentut, Pantat Pria di China Terbakar, Videonya Viral

Dilansir TribunTrends.com dari Sanook, dikisahkan seorang ibu begitu sibuk dengan pekerjaannya.

Dia memutuskan untuk memakai jasa orang lain untuk mengasuh anaknya di rumah.

Tak heran jika anak menjadi lebih dekat pada orang yang mengasuh daripada ibu kandung mereka.

Bahkan jika mereka tidak memiliki hubungan darah, tetapi karena mereka ada di sana setiap hari. 

Pikiran anak yang sederhana juga akan merasa aman dan menganggap pengasuh itu sebagai keluarga.

Begitulah kisah seorang gadis berusia 4 tahun di Shenzhen, Provinsi Guangdong, China.

2 dari 4 halaman

Dia ramai jadi bahan perbincangan karena lebih memilih pengasuhnya ketimbang ibu kandungnya.

Dia berjuang mati-matian untuk keluar dari pelukan ibunya dan berlari tanpa alas kaki di sepanjang jalan untuk mengejar pengasuhnya.

Gadis kecil itu terus menangis dan berteriak, "Aku ingin ibu itu. Jangan tinggalkan aku."

Mungkin bagi putrinya ini, pengasuh dianggap sebagai ibu sejati dan lebih mencintai pengasuh daripada orang yang melahirkannya.

Menurut laporan, sejak bayi itu lahir, sudah ada pengasuh yang merawatnya dengan baik.

Keduanya makan bersama, tidur bersama, dan bermain bersama, sehingga hubungan mereka sangat dekat.

Hal ini menyebabkan orang tua kandung membuat keputusan untuk berhenti memakai jasa pengasuh.

Namun tentu saja, si kecil tidak setuju, karena ia tidak ingin dipisahkan dari mereka yang sudah seperti keluarga.

Baca juga: Viral Dokter China Temukan Golongan Darah Subtipe P Langka dan Pertama di Dunia

Kasus Lain: Dianiaya Pengasuh, Rahang Balita Patah, Tak Bisa Makan Hingga Lambung Kosong

Ilustrasi bayi.
Ilustrasi bayi. (Unsplash/Corryne Wooten)

Seorang balita di Batam meninggal dunia usai dianiaya pengasuhnya. Rahang korban patah membuatnya tak bisa makan berimbas lambung kosong dan berakhir meninggal dunia.

3 dari 4 halaman

Balita malang tersebut diketahui bernama Noel Bastian.

Noel Bastian diketahui meninggal dunia pada, Selasa (14/11/2023).

Noel Bastian meninggal dunia karena dianiaya oleh pengasuhnya berjenis kelamin laki-laki berinisial BP.

Pada Minggu (12/11/2023) siang, BP menganiaya Noel Bastian dengan sadis.

Noel Bastian tak lama langsung kejang-kejang.

BP yang panik lantas membawa balita tersebut ke rumah sakit.

BP kemudian menelepon ibunda Noel Bastian, Agustina Nababan.

Ia berakting seolah-olah Noel Bastian kejang-kejang bukan karena perbuatannya.

Kala itu BP meminta Agustina untuk segera pulang dan menyusul ke rumah sakit.

"Cepat pulang anakmu masuk rumah sakit," ucap BP.

4 dari 4 halaman

"Kenapa masuk rumah sakit? Kan tadi pagi saya antar masih sehat," kata Agustina.

"Enggak tahu dia kejang-kejang," jawab BP.

Noel Bastian menjalani perawatan selama tiga hari di rumah sakit.

Sayangnya, pada Selasa (14/11/2023), balita malang tersebut meninggal dunia.

Agustina yang merasa curiga dengan kematian Noel Bastian langsung melapor ke Polsek Batam.

Motifnya Sepele

Noel Bastian sudah diasuh selama dua bulan oleh BP yang berprofesi sebagai tukang tambal ban.

Setiap pagi biasanya ibunda Noel Bastian mengantarkan sang putra ke tempat BP.

Ternyata selama dua bulan diasuh oleh BP, Noel Bastian kerap menjadi korban penganiayaan.

"Dia memang sering aniaya korban, kurang lebih tiga kali," ucap Kapolsek Batam Kota AKP Sudirman.

Agustina Nababan mengaku pernah melihat luka lebam di punggung dan dada Noel Bastian.

Lalu setiap ditanya soal luka-luka tersebut oleh Agutisna, BP berdalih Noel Bastian terjatuh karena bermain bola.

Alasan atau motif BP menganiaya Noel Bastian ternyata hanya karena masalah sepele.

BP mengaku merasa kesal karena Noel Bastian kerap bermain jauh dan tak menuruti ucapannya.

"Noel nakal, saya pukul di dada, kaki, dan kepala," ucap BP saat diperiksa polisi di Polsek Batam.

Hasil Autopsi Menyedihkan

AKP Sudirman mengatakan berdasarkan hasil autopsi, Noel Bastian rahangnya patah.

Tak cuma rahang patah, balita itu juga mengalami pendarahan di kepala.

"Berdasarkan hasil autopsi rahangnya patah, kepalanya ada pendarahan," ucap AKP Sudirman.

AKP Sudirman menjelaskan akibat rahang patah, Noel Bastian sampai tak bisa makan hingga lambungnya kosong.

"Dokter mengatakan itu memang bukan penyebab kematian tapi pengantar," kata AKP Sudirman.

"Karena rahangnya patah dia tidak bisa makan," imbuhnya.

Noel Bastian kini sudah ditahan di Polsek Batam dan ditetapkan sebagai tersangka.

(TribunTrends/Jonisetiawan)

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Tangis Bocah 4 Tahun Pecah, Lari Tinggalkan Ibu dan Pilih Kejar Wanita Lain: Aku Mau Kamu Jadi Ibuku

Selanjutnya
Sumber: Tribun Style
Tags:
ChinaGuangdongShenzhenbalita
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved