Breaking News:

Geger Ilmuwan China Ciptakan Anak AI Pertama di Dunia, Kemampuannya Luar Biasa

Sekelompok ilmuwan Tiongkok mengklaim telah menciptakan 'anak AI' pertama di dunia dengan kemampuan yang begitu luar biasa.

Dok. Beijing Institute for General Artificial Intelligence
Sekelompok ilmuwan Tiongkok mengklaim telah menciptakan 'anak AI' pertama di dunia. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Sekelompok ilmuwan Tiongkok mengklaim telah menciptakan 'anak AI' pertama di dunia.

Karya itu merupakan sebuah entitas yang menunjukkan perilaku dan kemampuan serupa dengan anak manusia berusia tiga atau empat tahun.

Sekelompok ilmuwan Tiongkok mengklaim telah menciptakan 'anak AI' pertama di dunia.
Sekelompok ilmuwan Tiongkok mengklaim telah menciptakan 'anak AI' pertama di dunia. (Dok. Beijing Institute for General Artificial Intelligence)

Dinamakan Tong Tong atau 'Gadis Kecil', anak AI pertama di dunia dianggap sebagai langkah besar menuju AGI (Artificial General Intelligence).

Diluncurkan di Frontiers of General Artificial Intelligence Technology Exhibition, model AI inovatif tersebut dilaporkan mampu melakukan pembelajaran mandiri.

Baca juga: Geger Ilmuwan Ciptakan Sistem AI yang Dapat Memprediksi Kematian, Akurasinya Mengejutkan

Bahkan kemungkinan menunjukkan tingkat keterlibatan emosional yang belum pernah terlihat dalam pengembangan AI hingga kini, lapor Oddity Central, Kamis (8/2/2024).

Menurut penciptanya di Institut Kecerdasan Buatan Umum Beijing (BIGAI), Tong Tong terus meningkatkan keterampilan serta pengetahuannya melalui interaksi dengan manusia dan eksplorasi.

"Tong Tong memiliki pikiran dan berusaha memahami akal sehat yang diajarkan oleh manusia," demikian bunyi video promosi yang ditampilkan selama pameran.

"Dia membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mengekspresikan sikapnya dalam berbagai situasi, dan memiliki kekuatan untuk membentuk masa depan," jelas video itu.

Baca juga: Ilmuwan Habiskan 10 Bulan di Penjara Usai Sistem AI Salah Mengidentifikasinya Sebagai Pembunuh

Selama Pameran Beijing bulan lalu, pengunjung dapat berinteraksi dengan 'Gadis Kecil' dan mengamati perilakunya berdasarkan programnya.

Misalnya, ketika diprogram agar lingkungannya tetap rapi, avatar virtual akan membenarkan foto yang miring di dinding, dan bahkan membawa bangku untuk dipanjat guna mencapai bingkai jika terlalu tinggi.

2 dari 4 halaman

Jika ada yang menumpahkan susu saat simulasi, dia akan membawa lap untuk membersihkannya.

Ilustrasi ilmuwan menciptakan sistem kecerdasan buatan atau dikenal sebagai AI.
Ilustrasi ilmuwan menciptakan sistem kecerdasan buatan atau dikenal sebagai AI. (Christin Hume /Unsplash)

Namun, salah satu hal utama yang membedakan Tong Tong dari ciptaan AI lainnya adalah ia memiliki kekuatan secara mandiri menetapkan tugas untuk dirinya berdasarkan nilai dan cita-citanya sendiri.

Penciptanya mengklaim bahwa dia mampu belajar secara mandiri dan "memiliki kegembiraan, kemarahan, dan kesedihannya sendiri".

Tong Tong dapat berinteraksi dengan orang lain melalui ekspresi wajah, gerak tubuh, dan percakapan.

Baca juga: Viral Selebgram Buatan AI Punya Ratusan Ribu Pengikut, Hasilkan Puluhan Juta per Bulan

Dia mampu mengidentifikasi dan mengomunikasikan berbagai perasaan seperti kebahagiaan, kemarahan, dan kesedihan, serta bereaksi secara tepat terhadap keadaan emosi orang lain.

Meskipun saat ini ia memiliki kemampuan dan perilaku seperti anak berusia tiga atau empat tahun, Tong Tong terus berkembang dan meningkat.

"Untuk maju menuju kecerdasan buatan secara umum, kita harus menciptakan entitas yang dapat memahami dunia nyata dan memiliki berbagai keterampilan," kata direktur BIGAI Zhu Songchun.

Ilustrasi kecerdasan buatan (AI). Belum lama ini, sekelompok ilmuwan Tiongkok mengklaim telah menciptakan 'anak AI' pertama di dunia.
Ilustrasi kecerdasan buatan (AI). Belum lama ini, sekelompok ilmuwan Tiongkok mengklaim telah menciptakan 'anak AI' pertama di dunia. (Flickr/Ecole polytechnique)

Belakangan ini, teknologi AI memang seakan mengambil alih dunia.

Bahkan ada banyak sistem-sistem AI yang tercipta berkat tangan dingin para ilmuwan.

Baca juga: Viral Foto Elon Musk Sedang Mencium Robot Humanoid, Ternyata Buatan AI

Satu di antaranya yakni sistem AI yang menunjukkan kemampuan untuk memprediksi kejadian masa depan dalam kehidupan manusia.

3 dari 4 halaman

Salah satu yang cukup mencengangkan ialah kemampuan memprediksi kematian.

Sistem AI bernama Life2vec diciptakan oleh para ilmuwan di Denmark dan Amerika Serikat.

Disebut model transformator, Life2vec dilatih dengan data dalam jumlah besar untuk memprediksi berbagai aspek kehidupan seseorang.

Setelah menerima data dari catatan kesehatan dan demografi Denmark untuk 6 juta orang, Life2vec dilatih untuk memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya.

Data-data yang tercantum termasuk waktu lahir, sekolah, pendidikan, gaji, perumahan dan kesehatan.

Menurut penciptanya, Life2vec menunjukkan kemampuan menakutkan untuk memprediksi kapan orang akan mati berdasarkan analisis data.

Uji coba dilakukan pada sekelompok orang berusia antara 35 dan 65 tahun, yang setengahnya meninggal antara tahun 2016 dan 2020.

Mengejutkannya, Life2vec mampu memprediksi siapa yang akan meninggal dan siapa yang akan hidup, dengan akurasi 78 persen.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Sune Lehmann Jorgensen di Technical University of Denmark menunjukkan bahwa Life2vec dilatih secara eksklusif berdasarkan data dari Denmark, sehingga hasilnya mungkin tidak sama untuk orang-orang di negara lain.

Namun, Jorgensen juga menekankan bahwa sistem seperti ini tidak boleh jatuh ke tangan korporasi, meskipun mereka mungkin menggunakan teknologi tersebut pada kita.

4 dari 4 halaman

"Jelas, sistem kami tidak boleh digunakan oleh perusahaan asuransi, karena keseluruhan ide asuransi adalah, dengan berbagi kurangnya pengetahuan tentang siapa yang akan menjadi orang yang tidak beruntung yang terkena suatu insiden, atau kematian, atau kehilangan barang, kita bisa berbagi beban ini," kata Profesor Jorgensen.

Life2vec saat ini tidak tersedia untuk digunakan oleh publik.

Namun pembuatnya menduga bahwa sistem serupa telah dikembangkan dan digunakan oleh perusahaan teknologi besar yang memiliki data dalam jumlah besar untuk melatih mereka.

Terlepas dari implikasi etis dari penggunaan AI yang mampu memperkirakan berapa lama harus hidup dengan akurasi yang mencengangkan, ada satu keuntungan yang tidak dapat disangkal.

Keuntungan utamanya adalah prediksi seperti itu dapat membantu mencegah kematian dini.

Baca juga: Viral Model Buatan AI Jadi Favorit Para Pria Kesepian, Raup Ratusan Juta dalam Sebulan

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
kecerdasan buatanviralTiongkok Cromboloni Dhawank Delvi Syakirah
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved