Breaking News:

Kedai Ramen di Jepang Punya Promo Unik, Bayar Cuma Sekali Bisa Makan Seumur Hidup

Uramusashiya, kedai ramen populer di Jepang mengumumkan melalui akun X (dulu Twitter) sebuah promo yang unik.

X/uramusashiya
Seporsi menu ramen di Uramusashiya, kedai ramen populer di Jepang. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah kedai ramen di Jepang yang terkenal dengan kuah kaldu ayam dan kecap asinnya menawarkan promo unik.

Promo unik dari kedai ramen di Jepang ini adalah penawaran bayar cuma sekali dan bisa makan seumur hidup.

Baca juga: 5 Tempat Belanja Terbaik di Tokyo Jepang, Ada UNIQLO hingga Don Quijote di Ginza

Satu menu Uramusashiya, kedai ramen populer di Jepang
Satu menu Uramusashiya, kedai ramen populer di Jepang (X/uramusashiya)

Baca juga: Viral Aturan Baru Ritual Festival Telanjang di Kuil Shinto Jepang, Pria Wajib Pakai Celana

Pembeli cukup membayar 300.000 yen setara Rp 32,1 juta dan bisa makan menu di kedai Jepang ini sepuasnya.

Uramusashiya, kedai ramen populer di Jepang mengumumkan melalui akun X (dulu Twitter) resminya bahwa penawaran ini, yang sebelumnya tersedia untuk pelajar seharga 100.000 yen setara Rp 10,7 juta, kini terbuka untuk masyarakat umum.

Baca juga: 10 Tempat Wisata Terbaik di Sapporo Jepang, Resor Ski hingga Distrik Lampu Merah yang Legendaris

Baca juga: 7 Lipstik Terbaik di Jepang yang Dijual dengan Harga Murah, Cocok Buat Dijadikan Oleh-oleh

Toko ramen, Uramusashiya, terletak di Prefektur Chiba dekat stasiun Nishi-Chiba dan Soga Jepang, mendapatkan pengikut setia berkat sajian lezatnya.

Dalam sebuah langkah yang membuat para pecinta makanan ramai, perusahaan tersebut baru-baru ini melalui akun X-nya meluncurkan langganan seumur hidup untuk hidangan favorit mereka dengan harga sekaligus sebesar 300.000 yen.

Awalnya, Uramusashiya melayani siswa dengan promosi makan gratis seumur hidup dengan harga 100.000 yen, yang menarik sekitar sepuluh orang yang mendaftar.

Kini, untuk pertama kalinya, penawaran ini diperluas ke masyarakat luas dengan kenaikan biaya, tidak hanya mencakup ramen tetapi juga nasi, dan bahkan memungkinkan pelanggan untuk melewati antrian.

Dilansir dari thethaiger, promosi ini berlaku di kedua cabang Uramusashiya dan memberikan pelanggan hak untuk mendapatkan semangkuk ramen gratis per kunjungan, dengan opsi untuk meningkatkan ke ramen Chashu yang lebih mahal.

Menu mereka mencantumkan tiga hidangan ramen Chashu: dua seharga 1,150 yen dan versi premium seharga 1,350 yen.

2 dari 4 halaman

Memilih pilihan premium berarti setelah 223 mangkuk, pengeluaran awal akan terbayar kembali.

Selain itu, pelanggan juga dapat memanfaatkan nasi gratis, yang biasanya dihargai 100 yen, menjadikan kesepakatan ini semakin menarik.

Baca juga: 10 Kastil Terbaik di Jepang, Ada yang Masuk Situs Warisan Dunia UNESCO

Seporsi menu dari Uramusashiya, kedai ramen populer di Jepang
Seporsi menu dari Uramusashiya, kedai ramen populer di Jepang (X/uramusashiya)

Menggabungkan ramen Chashu premium dengan nasi menurunkan titik impas menjadi hanya 207 porsi.

Kepraktisan penawaran unik ini semakin diperkuat dengan jam operasional Uramusashiya yang berlangsung mulai pukul 11.00 hingga tengah malam.

Pelanggan mempunyai kesempatan untuk bersantap beberapa kali dalam satu hari, kecuali hari Selasa saat toko tutup.

Pelanggan yang berdedikasi dapat memperoleh kembali investasi mereka dalam waktu kurang dari satu tahun, memastikan semua makanan berikutnya adalah keuntungan murni.

Pendekatan inovatif terhadap loyalitas pelanggan dan santapan ini menghadirkan prospek yang menggiurkan: kesempatan untuk menikmati ramen gratis seumur hidup, sebuah bukti nyata akan daya tarik abadi kuliner Uramusashiya.

Berbicara tentang ramen, ada beberapa fakta unik yang mungkin belum pernah kamu dengar sebelumnya.

Seporsi ramen enak di Jepang
Seporsi ramen enak di Jepang (Pexels/Viridiana Rivera)

1. Ramen berasal dari Tiongkok

Dipercaya secara luas bahwa ramen diperkenalkan oleh imigran Tiongkok pada akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20 di Pecinan Yokohoma.

3 dari 4 halaman

Hingga tahun 1950-an disebut shina soba atau mi kuah ala Tiongkok.

Belakangan, orang Jepang mulai menyebutnya “ramen”, pengucapan bahasa Jepang dari lamian China.

2. Kedai ramen pertama dibuka di Tokyo pada tahun 1910

Pada tahun 1910, kedai ramen khusus pertama di Jepang, Rairaiken, dibuka di Asukasa, Tokyo.

Pemiliknya yang orang Jepang mempekerjakan selusin juru masak Kanton dari Pecinan Yokohama untuk menyajikan ramen yang sesuai dengan selera orang Jepang.

Rairaiken memiliki masa lalu yang penuh warna.

Spesialisasinya adalah ramen kaldu kecap.

Puncaknya, konon mereka melayani sebanyak 3.000 pelanggan dalam sehari.

Namun, ditutup pada 1944 selama Perang Dunia II.

Dibuka kembali pada 1954 di Yaesu, kemudian dipindahkan ke Kanda pada 1965, dan akhirnya ditutup pada 1976.

4 dari 4 halaman

Pada tahun 2020, etalase toko aslinya di Tokyo dibuat ulang dan dibuka di Museum Ramen Shin-Yokohama.

3. Miso ramen lahir di Sapporo, Jepang sekitar pertengahan tahun 1950-an

Meskipun Tokyo adalah tempat lahirnya ramen berbahan dasar kecap, ramen kaldu miso yang populer berasal dari pegunungan di pulau Hokkaido di bagian utara Jepang.

Omiya Morito dari restoran Aji no Sanpei menciptakan miso ramen pada tahun 1954 dalam upaya membuat sup yang lebih bergizi untuk orang Jepang yang kekurangan gizi pasca Perang Dunia II.

Sekitar tahun 1955, Aji no Sanpei banyak diminati oleh majalah dan tak lama kemudian, semakin banyak orang datang untuk mencoba dan menyukai miso ramen.

Ramen yang berisi sayuran, mi, dan kuah miso yang kental ini kini identik dengan ramen Sapporo.

4. Mi ramen instan ditemukan pada tahun 1958

Ramen Instan Ichiran, satu barang yang wajib kamu beli di Don Quijote Jepang buat oleh-oleh.
Ramen Instan Ichiran, satu barang yang wajib kamu beli di Don Quijote Jepang buat oleh-oleh. (Tokopedia)

Suka ramen instan? Kamu harus berterima kasih kepada Momofuku Ando.

Pendiri Nissin Food menghabiskan satu tahun penuh untuk meneliti dan menyempurnakan metode penggorengannya sebagai respons terhadap kekurangan pangan di Jepang pascaperang.

Setelah serangkaian percobaan dan kesalahan, ia akhirnya menciptakan ramen instan pertama, Chikin Ramen , pada tanggal 25 Agustus 1958.

5. Dan pada saat itu dianggap sebagai barang mewah

Dijual dengan harga 35 yen atau sekitar enam kali lipat harga udon dan mi soba tradisional saat itu, Chikin Ramen dianggap sebagai barang mewah.

Namun, harga akhirnya turun.

Kamu dapat membeli ramen instan dengan harga lebih murah dari semangkuk mi termurah di restoran Jepang.

6. Pada tahun 1971, Nissin memperkenalkan Mie Cup

Ando tidak berhenti menciptakan ramen instan dan hanya masalah waktu sebelum ia menciptakan versi makanan yang lebih praktis.

Pada 1971, Cup Noodles (juga dikenal sebagai Cup Ramen) ditemukan dan selamanya mengubah cara konsumsi mi instan di seluruh dunia.

Mi yang sudah dimasak dibuat dalam wadah polistiren atau cangkir kertas, dikemas dengan bungkus bubuk penyedap rasa dan/atau saus bumbu.

Hanya butuh 3-5 menit untuk memasak.

Karena kemudahan hanya menggunakan air panas untuk memasak, dan mudah dibawa, Mie Cup menjadi populer secara global.

7. Krisis penyanderaan yang disiarkan secara luas di televisi membuat Cup Noodles semakin populer

Dari barang mewah hingga makanan enak, Mie Cup kemudian dikenal sebagai makanan darurat ketika memainkan peran penting dalam krisis penyanderaan di Nagano pada bulan Februari 1972.

Peristiwa bermula ketika lima anggota Tentara Merah Bersatu (URA) menerobos masuk ke penginapan liburan Asama Sanso dan menyandera istri pemilik penginapan.

Kebuntuan antara polisi Jepang dan URA berlangsung selama sepuluh hari, di mana polisi hanya bertahan hidup dari mi instan berbentuk cangkir.

Krisis penyanderaan disiarkan secara luas di televisi selama beberapa hari.

Liputan media menunjukkan petugas polisi memakan Mie Cup dan hal ini membantu mempopulerkan mi instan.

8. Mi instan adalah jenis mi pertama yang disantap di luar angkasa

Beberapa tahun sebelum kematiannya, Momofuku Ando dan Nissin kembali membuat sejarah dengan menciptakan “Space Ram”, sebuah paket ramen yang dapat bertahan di luar angkasa dan tertutup rapat.

Space Ram memiliki mi yang lebih kecil tetapi didasarkan pada resep Chickin Ramen.

Untuk menghindari tumpah dalam gravitasi nol, kaldu lebih kental dari biasanya.

Astronot Jepang Soichi Noguchi mengemas dan memakan ramen ini pada hari kedua perjalanannya dengan pesawat ulang-alik Discovery.

Ambar/TribunTravek

Selanjutnya
Tags:
JepangUramusashiyaramen Ikan Shisamo Donburi
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved