TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang warga yang tinggal di Kampung Komodo, Desa Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT diserang komodo.
Pria bernama Kamarudin itu digigit seekor komodo pada Rabu (1/11/2023).

Peristiwa tak terduga tersebut terjadi sekira pukul 11.00 WITA.
Lokasinya di Loh Lawi, yang berjarak sekitar 7 atau 8 kilimeter dari Kampung Komodo.
Baca juga: Erina Gudono Pertama Kali Lihat Komodo, Gibran Rakabuming Jadi Sorotan
Seorang warga yang juga tinggal di Kampung Komodo, Abdul Salam, menceritakan kronologi kejadian.
Saat itu, Kamarudin tengah memetik asam.
Tak disangka, komodo datang dari arah belakang dan menerkam Kamarudin.
"Korban ini seorang diri pergi memetik buah asam yang berjarak sekitar delapan kilometer dari Kampung Komodo," terang Abdul Salam.
Belum diketahui bagaimana Kamarudin bisa menyelamatkan diri dari serangan hewan buas tersebut.
Namun, akibat serangan komodo, betis Kamarudin tercabik dan alami pendarahan hebat.
"Yang digigit Komodo itu kaki, tercabik parah sekali pendarahannya," ujar Kepala Pos SAR Basarnas Labuan Bajo, Edi Suryono, yang mengevakuasi korban dari Pulau Komodo ke Labuan Bajo.
Korban, kata dia, telah dievakuasi ke rumah sakit di Labuan Bajo setelah mendapat perawatan di Puskesmas Pembantu (Pustu) Kampung Komodo.
Dalam evakuasi, korban dijemput oleh kapal milik Kantor Pos SAR Labuan Bajo untuk melanjutkan evakuasi ke rumah sakit di Labuan Bajo.
"Korban telah dievakuasi memakai ambulans KKP menuju Rumah Sakit (RS) Siloam," katanya.
Baca juga: Bandara Komodo Resmi Diperluas, Jokowi Berharap Labuan Bajo Semakin Dikenal Dunia
Dalam 1 Bulan, 3 Orang Warga Digigit Komodo

Dalam sebulan terakhir, sudah tiga kasus serangan komodo terhadap warga lokal yang tinggal dalam kawasan Taman Nasional Komodo.
Basir, Kepala Dusun Kerora, Pulau Rinca mengaku saat ini warga cemas karena serangan Komodo terhadap manusia terus terjadi.
"Komodo bisa masuk kapan saja ke sini, ini yang kami khawatirkan. Kami sangat berharap bisa dibangun pagar pembatas," ucap Basir, Jumat (3/11/2023).
Dua tahun lalu, lanjut dia, pemerintah melalui Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) telah membangun pagar pembatas permukiman di Dusun Kerora.
Namun, pagar tersebut tidak sampai di Kampung Waerebo.
"Kurang lebih 200 meter di Kampung Waerebo yang belum dibuat pagar," jelas Basir.
Basir menyebut, komodo kerap memasuki Kampung Waerebo setelah akses menuju kampung lain dipagari.
Serangan Komodo di Kampung Waerebo pun meningkat.
Dalam sebulan, 10 ekor kambing milik warga Waerebo diserang Komodo.
Komodo yang datang memang lari saat diusir warga.
Meski begitu, warga tetap khawatir terhadap serangan komodo yang memasuki perkampungan.
"Walaupun bisa diusir, tetapi warga tetap takut dengan Komodo yang kadang serang tiba-tiba," kata Basir.
Baca juga: Sedang Asyik Bermain, Tangan Bocah Berusia 4 Tahun Digigit Komodo
Keluhan yang sama juga disampaikan Abdul Salam, warga Kampung Komodo, Pulau Komodo.
Dengan rentetan peristiwa serangan komodo terhadap manusia, Abdul berharap agar di kampungnya dibangun pagar pembatas.
"Sangat berharap dengan keadaan sekarang dibuatkan pagar pembatas dengan habitat komodo karena sudah ada warga yang menjadi korban serangan komodo," ujar Abdul Salam.
Beberapa tahun lalu, BTNK sempat membangun pagar pembatas di Kampung Komodo, tapi proyek itu belum diselesaikan.
Baca juga: Tiket Masuk TN Komodo Batal Naik, Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan Tetap Jadi Fokus Utama
"Tidak selesai, entah kendalanya apa kami tidak tahu," kata Abdul Salam.
Abdul memang selama ini tak berharap ada pagar pembatas karena masih percaya dengan legenda bahwa mereka bersaudara dengan komodo.
Namun, kepercayaan itu mulai luntur ketika ada kasus gigitan terhadap warga.
Abdul tak mengetahui penyebab komodo kini berbalik arah menyerang warga.
Baca juga: Garuda Indonesia Angkut 6 Komodo dari Jakarta Pulang ke Labuan Bajo
"Sekarang baru ada warga Kampung Komodo digigit komodo. Dulu-dulunya tidak pernah komodo gigit, orang malahan orang tua dulu hidup aman dari gangguan komodo," terang Abdul.
Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Hendrikus Rani Siga, mengatakan bahwa pihaknya memang memiliki rencana untuk memagari semua kampung di dalam kawasan yang dihuni satwa komodo itu.
Namun, rencana itu terkendala dengan ketersediaan anggaran.
"Kami punya rencana agar semua kampung di dalam kawasan yang ada satwa komodonya akan dipagar. Sangat tergantung pada anggaran yang tersedia," ujar Hendrikus.
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Kamaruddin Alami Pendarahan Hebat di Betis Usai Digigit Komodo dan Dalam Sebulan 3 Orang Digigit Komodo, Warga Minta Dibuatkan Pagar Pembatas.
Simak artikel lainnya seputar komodo di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.