TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah telah membatalkan kenaikan tiket masuk ke Taman Nasional (TN) Komodo, Nusa Tenggara Timur.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya pemerintah menetapkan bahwa tiket masuk TN Komodo akan naik pada Januari 2023 mendatang.

Melansir rilis Kemenparekraf, Kamis (29/12/2022), kenaikan tiket TN Komodo menjadi Rp 3,75 juta tersebut kini resmi dibatalkan.
Kendati demikian, upaya konservasi kawasan tersebut tetap menjadi fokus utama kementerian/lembaga terkait.
Baca juga: Wujudkan Destinasi Wisata yang Berkualitas dan Berkelanjutan, Kemenparekraf Siapkan 5 Strategi
Hal itu sejalan dengan misi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang akan terus berupaya menghadirkan pariwisata yang semakin berkualitas dan berkelanjutan di berbagai destinasi wisata di Indonesia.
Dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (26/12/2022), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memberikan pernyataan sebagai berikut:
"Tentunya pemerintah menyadari bahwa pariwisata ini baru bangkit, tapi pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan ini akan menjadi keniscayaan.
Oleh karena itu, untuk biaya konservasi akan kami utamakan.
Dimana di sini lintas kementerian dan lembaga akan berkoordinasi untuk menghadirkan langkah-langkah agar pembangunan infrastruktur yang terus kita siapkan di TN Komodo tidak akan mengganggu aktivitas pariwisata yang berkelanjutan."
Baca juga: Kereta Gantung Bakal Dibangun di Puncak, Sandiaga Uno Sebut Ada Investor dari Arab Saudi
Selain TN Komodo, rencana pembangunan kereta gantung atau cable car di destinasi wisata seperti di Rinjani, NTB dan Puncak, Jawa Barat juga akan didorong oleh Kemenparekraf.
Sebab kereta gantung ini dapat menjadi alternatif transportasi yang ramah lingkungan.
"Khususnya untuk Puncak, karena kemacetan di Puncak ini sudah sangat luar biasa. Dan kemarin Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek telah melakukan kajian awal dan memberikan rekomendasi anggaran kereta otomatis dan kereta gantung itu sebesar Rp7,3 triliun. Namun Pemda Bogor masih menilai dan mengkaji anggaran tersebut," ujar Sandiaga Uno.

Investor dari Arab Saudi dikatakan Sandiaga Uno menunjukkan ketertarikannya untuk menanamkan investasi pada pengembangan kereta gantung tersebut.
Hal ini berdasarkan hasil kunjungan kerja Menparekraf ke Arab Saudi beberapa waktu lalu.
"Karenanya tentu kami mendorong agar percepatan persiapan dari kereta gantung ini bisa diwujudkan bukan hanya di Bogor tapi juga di beberapa destinasi wisata lainnya," kata Sandiaga Uno.
Baca juga: Sandiaga Uno Jamin Tarif Masuk Taman Nasional Komodo Tidak Naik saat Libur Nataru
Di samping itu, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Dan Infrastruktur Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu menjelaskan upaya antisipasi Kemenparekraf dalam menyambut Libur Natal dan Tahun Baru 2022/2023.
"Kami sudah mengeluarkan imbauan kepada semua kepala dinas pariwisata daerah untuk memperhatikan sejumlah hal dalam mengantisipasi libur nataru ini," kata Vinsen.
Di antaranya pemerintah daerah harus memastikan penerapan protokol kesehatan, baik pengelola maupun pengunjung.

Baca juga: Bantul Menuju Kota Kreatif Dunia, Kemenparekraf Siap Beri Dukungan
Kemudian harus ada kesiapan petugas dan pengelola dalam pelayanan wisata di daya tarik wisata.
Pemerintah daerah juga diimbau meningkatkan pelayanan pengamanan lokasi wisata seperti kesediaan pemandu wisata dan petugas informasi.
Disarankan pula untuk berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BNPB, Basarnas, kepolisian, dan pihak terkait lainnya.
Terakhir, Vinsen mengimbau pemerintah daerah untuk check and recheck untuk fasilitas di destinasi maupun di objek wisata.
Imbauan tersebut perlu diutamakan untuk memastikan keamanan, keselamatan, dan mitigasi bencana di destinasi wisata, mengingat cuaca sedang ekstrem dan rawan bencana.
Baca juga: Jelang Libur Tahun Baru 2023, Menparekraf Sandiaga Uno Pantau Kesiapan TMII
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait Taman Nasional Komodo, kunjungi laman ini.