TRIBUNTRAVEL.COM - Indonesia kini resmi memiliki kereta cepat pertama di Asia Tenggara.
Setelah penantian panjang, Kereta Cepat Jakarta Bandung (KJCB) diresmikan Presiden Jokowi.
Peresmian kereta cepat bernama Whoosh itu berlangsung pada Senin (2/10/2023).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang juga hadir dalam peresmian menyatakan bahwa pemerintah memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menikmati operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung secara gratis.
Baca juga: Jokowi Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Bareng Artis Raffi Ahmad sampai Yuni Shara
Operasional secara gratis ini akan dilakukan hingga pertengahan Oktober 2023.
"Kami bersepakat hingga pertengahan Oktober pengoperasian KCJB masih tidak digunakan biaya atau gratis," ujar Luhut Binsar Pandjaitan.
Hal itu dilakukan seiring dengan antusias dari masyarakat selama tiga pekan uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung ini sangat tinggi.
"Selama tiga Minggu selama dibukanya uji coba gratis bagi publik, kita secara langsung melihat rasa antusias yang luar biasa di mana masyarakat diajak untuk langsung merasakan sendiri kemanfaatannya," ujar Luhut Binsar Pandjaitan.
Operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung ini diharapkan akan mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.
Transportasi umum pun diharap menekan emisi karbon dari penggunaan kendaraan pribadi.
Luhut Binsar Pandjaitan juga menegaskan bahwa operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung bakal mendorong perekonomian masyarakat.
Khususnya di daerah yang dilintasi kereta cepat.
"Melalui proyek KCJB ini kita mendapatkan berbagai manfaat bagi bangsa kita mulai dari terciptanya lapangan kerja baru, utamanya bagi masyarakat lokal, menghadirkan multiplayer efek terhadap moda transportasi lainnya atau kendaraan feeder," ucap Luhut Binsar Pandjaitan.
"Menciptakan pertumbuhan ekonomi di wilayah yang dilintasi oleh jalur KA cepat, serta terjadinya teknologi transfer uang mutahir utama dibidang kontruksi dan modernisasi sistem perkeretaapian," sambung Luhut Binsar Pandjaitan.
Sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah melakukan kegiatan uji coba KA Cepat tidak berbayar bersama penumpang.
Uji coba dilakukan sampai 30 September 2023 dengan kuota terbatas yakni 500 tempat duduk untuk setiap perjalanan KA Cepat.
Selama masa uji coba terbatas KA Cepat dengan penumpang berlangsung, setiap harinya KCIC menyediakan 4 jadwal perjalanan pulang pergi (PP).
Sehingga total terdapat delapan perjalanan KA yang beroperasi setiap harinya selama masa ujicoba dengan jadwal sebagai berikut :
- Stasiun Halim-Tegalluar PP dengan waktu keberangkatan pukul 09.00 WIB dan 14.00 WIB.
- Stasiun Tegalluar-Halim PP dengan waktu keberangkatan pukul 09.00 WIB dan 14.00 WIB.
Inspirasi Nama Kereta Cepat Jakarta Bandung
Masih dalam peresmian Kereta Cepat Jakarta Bandung, Presiden Jokowi mengatakan bahwa ini merupakan kereta cepat pertama di Indonesia dan di Asia Tenggara.
Kereta bernama Whoosh tersebut memiliki kecepatan 350 Km per jam.
"Dengan kecepatan 350 km per jam. Kereta cepat ini kita namakan Whoosh, w, h, o, o, s, h, dibaca whooosh," kata Jokowi.
Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Beroperasi Tahun Ini, Bagaimana Nasib KA Argo Parahyangan?
Penamaan Whoosh ini, kata Jokowi, diinspirasi dari suara yang melesat dari kereta berkecepatan tinggi.
Whoosh juga merupakan singkatan dari waktu hemat operasi optimal sistem hebat.
“Kereta cepat Jakarta Bandung ini menandai modernisasi transportasi massal kita yang efisien yang ramah lingkungan dan terintergasi dengan moda transportasi lainnya maupun terintergasi dengan TOD, transit oritented development," pungkas Jokowi.
Baca juga: Kereta Api Ekonomi New Generation Mulai Beroperasi, Yuk Simak Perbedaan Fasilitasnya
Peresmian Kereta Cepat Jakarta Bandung Diharap Dongkrak Kunjungan Wisatawan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut peluncuran Kereta Cepat Jakarta Bandung Whoosh dinilai akan mendongkrak jumlah wisatawan Nusantara (Wisnus).
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Dessy Ruhati mengatakan bahwa jumlah wisatawan Nusantara pada Oktober 2023 ini telah mencapai 433 juta pergerakan.
Melalui operasional kereta cepat Whoosh ini pihaknya menargetkan wisatawan Nusantara bisa tumbuh sebanyak 100 juta pergerakan.
"Setelah ada ini (kereta cepat Whoosh) harapannya paling tidak bisa menaikan sampai 533 juta pergerakan kurang lebih. Kita berharap ada sekitar 100 juta pergerakan lagi dari wisatawan Nusantara," ujar Dessy Ruhati kepada wartawan di Stasiun Halim, Jakarta Timur, Jumat (29/9/2023).
Baca juga: Tembus Waktu 350 Km per Jam, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Raih Rekor MURI
Adapun berdasarkan data yang dimiliki oleh Kemenparekraf, jumlah wisatawan mancanegara saat ini telah mencapai 5,2 juta untuk periode Januari sampai Juni 2023, dari target 8,5 juta di tahun 2023.
Lalu, jumlah wisatawan nusantara saat ini telah mencapai 434 juta untuk periode Januari-Juni 2023, dari target 1,2 sampai 1,4 miliar di tahun 2023.
Baca juga: Rute Kereta Cepat Akan Diperpanjang sampai Surabaya, Bakal Lewati Jogja dan Solo
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menilai perlu ada pendalaman lebih lanjut.
"Untuk jumlah wisatawan nusantara ini perlu pendalaman lebih lanjut, karena per Juni 2023 (total perjalanan wisnus) baru 433 juta. Walaupun sudah ada Lebaran dan libur lainnya," kata Sandiaga dalam program The Weekly Brief With Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Untuk itu, Menparekraf mendorong pemerintah daerah lebih aktif mempromosikan dan menciptakan kegiatan untuk pemasaran pariwisata Indonesia.
"Kami terus melakukan kolaborasi, promosi, dengan online travel agent, influencer, media, dan pelaku industri," ujar Sandi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pemerintah Putuskan Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Masih Gratis Sampai Pertengahan Oktober 2023 dan Kemenparekraf Harap Peluncuran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dongkrak Pertumbuhan Wisatawan Nusantara.
Simak artikel lainnya seputar Kereta Cepat Jakarta Bandung di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.