TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang penumpang mengklaim bahwa pramugari memberikan hidangan kacang kepada anaknya yang menderita alergi parah.
Penumpang tersebut naik pesawat British Airways bersama keluarganya pada Kamis (24/8/2023) lalu.

Pesawat tersebut terbang dari Bandara Heathrow, London, Inggris menuju Bandara Internasional Dubai di Uni Emirat Arab.
Melansir NZ Herald, penumpang tersebut mengatakan bahwa katering membawakan makanan berisi kacang mete untuk disajikan di dalam pesawat.
Baca juga: Gara-gara Alergi, Wanita Borong Semua Kacang di Pesawat Agar Tak Dibeli Penumpang Lain
Wanita yang diketahui bernama Alice Smith, bepergian bersama suaminya, 50 tahun, dua anaknya berusia 14 dan 18 tahun, serta orang tuanya berusia 73 dan 74 tahun.
Penumpang tersebut mengatakan kepada Daily Mail bahwa mereka telah memperingatkan maskapai mengenai alergi serius pada putranya beberapa hari sebelum perjalanan, dan dia diberitahu bahwa hal tersebut tidak akan menjadi masalah.
LIHAT JUGA:
Dia mengatakan bahwa British Airways meyakinkan beberapa kali bahwa tidak ada kacang yang akan disajikan di kabin dan beberapa pengumuman akan dibuat sebelum lepas landas.
Kru membuat permintaan khusus kepada para pelancong untuk tidak memakan atau membuka paket apapun yang berisi kacang di dalam pesawat.
Baca juga: Pesawat Putar Balik Akibat Laporan Barang Tertinggal di Bandara, Ternyata Penumpang Berkursi Roda
Namun, dia mengatakan hal itu sama sekali tidak ada gunanya setelah dia diberikan menu yang mengandung kacang.
"Menurut saya, termasuk udang dengan tepung kacang mete," ujar Alice.
Dia menyampaikan hal ini kepada kru.

Setelah diberitahu bahwa masalah tersebut akan diperbaiki dan makanan yang berpotensi menyebabkan alergi akan dibuang.
Beberapa saat kemudian, anggota staf darat bandara naik ke pesawat untuk menjelaskan bahwa katering tidak dapat diganti dan, sebaliknya, mereka harus meninggalkan pesawat.
"Mereka sangat kesal dan mereka sangat baik hati. Saya tidak tahu keputusan siapa yang mengeluarkan sebuah keluarga daripada sekotak kecil makanan," ungkapnya.
Keluarganya telah menghabiskan 15.500 Poundsterling untuk paket liburan tersebut, melalui anak perusahaan British Airways, BA Holidays, untuk merayakan operasi bypass yang dilakukan ayahnya baru-baru ini.
Sebaliknya, mereka malah dialihkan ke penerbangan pengganti sehari kemudian, sehingga membuat mereka kehilangan satu hari liburan di Dubai.
Apalagi mereka yang tadinya memesan kelas ekonomi premium pada penerbangan pertama, kini tersebar ke seluruh kabin.
Baca juga: Momen Haru Pramugari Tenangkan Nagita Slavina yang Nangis di Pesawat, Videonya Viral
Anak-anaknya dan suaminya dipindahkan ke kursi kelas ekonomi.
Meskipun orang tuanya yang sudah lanjut usia telah ditingkatkan ke kelas bisnis untuk penerbangan ke Dubai.
"Itu adalah pengalaman yang paling traumatis, mengerikan, dan menghebohkan," kata Alice.
Ia pun bersumpah tidak akan pernah bepergian dengan maskapai tersebut lagi.

Di sisi lain, British Airways menyebutkan bahwa putra penumpang adalah prioritas utama dan mereka adalah keluarga yang memilih untuk tidak melakukan perjalanan dalam penerbangan tersebut.
"Keselamatan dan kesejahteraan pelanggan selalu menjadi prioritas kami, dan itulah sebabnya pada setiap penerbangan yang kami operasikan, kami mengikuti rekomendasi dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) untuk penumpang yang sensitif terhadap alergen," jelas Bristish Airways dalam sebuah pernyataan.
Namun, sambungnya, maskapai tidak pernah dapat menjamin lingkungan kabin bebas alergen.
"Kami dengan jelas menyatakan dalam kebijakan yang kami terbitkan, dan semua korespondensi dengan pelanggan, bahwa kami tidak pernah dapat menjamin lingkungan kabin bebas alergen," ujarnya.
"Kru kami bekerja keras untuk membatasi risiko apa pun dengan mengizinkan pelanggan naik lebih awal untuk melakukan pembersihan tambahan, mengumumkan alergi kepada semua penumpang, dan membatasi penyajian kacang," imbuh maskapai tersebut.
Baca juga: Pramugari Sarankan Penumpang Pesawat Pakai Kacamata Hitam Sesaat Setelah Mendarat, Ini Alasannya
Maskapai pun mengklaim bahwa pihaknya telah menawarkan akomodasi bagi keluarga tersebut untuk menunggu penerbangan keesokan harinya.
"Dalam hal ini, tim kami bekerja keras untuk menemukan solusi atas masalah yang diangkat setelah pelanggan memilih untuk tidak melakukan perjalanan pada hari itu, menawarkan akomodasi hotel semalam dan penerbangan yang sama keesokan harinya," tutupnya.
Selain itu, British Airways juga menawarkan mereka untuk memperpanjang liburan keluarga secara gratis.

British Airways dalam situs resminya memperingatkan penumpang yang memiliki alergi bahwa kabin bebas alergen tidak dapat dijamin, namun mereka berupaya mencegah penumpang lain membawa makanan mereka sendiri ke dalam pesawat.
"Makanan yang mengandung kacang dapat terus disajikan di seluruh pesawat dan makanan ringan berbahan dasar kacang juga dapat terus disajikan di kabin perjalanan lainnya tergantung pada jenis pesawat," tertulis dalam situs maskapai.
Baca juga: Detik-detik Pesawat Tersambar Petir sebelum Mendarat di Bandara
Pada tahun 2016, seorang gadis berusia 15 tahun meninggal karena reaksi anafilaksis yang parah terhadap sandwich di dalam pesawat British Airways.
Natasha Ednan-Laperouse, yang memiliki alergi makanan parah.
Ia sakit parah setelah menyantap sandwich Pret a Manger yang dibawa pulang ke Nice dan tidak dapat disembuhkan.
(TribunTravel.com/SA)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.