TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah penerbangan Ryanair FR 6700 dijadwalkan berangkat dari Bordeaux, Prancis, Selasa (19/9/2023) pukul 10 malam menuju Edinburgh.
Namun sayang, perjalanan tersebut tertunda lebih dari dua jam.

Keadaan semakin memburuk ketika mengetahui bahwa soeorang penumpang tertinggal saat pesawat hendak lepas landas.
Pesawat pun harus memutar balik di landasan, mengutip laman The Sun, Jumat (22/9/2023).
Baca juga: Pramugari Sarankan Penumpang Pesawat Pakai Kacamata Hitam Sesaat Setelah Mendarat, Ini Alasannya
Pilot kemuduan membuat pengumuman kepada para penumpang bahwa ada "barang pribadi" yang tertinggal.
Ternyata, barang pribadi yang dimaksud ialah seorang penumpang lansia pengguna kursi roda.
Penerbangan tersebut akhirnya mendarat di Edinburgh pada pukul 01.12 waktu setempat, lebih dari dua jam terlambat dari jadwal.
Saksi mata mengatakan bahwa pilot meminta maaf berulang kali pada awal dan akhir penerbangan.
"Dia benar-benar meminta maaf kepada penumpang tertentu, mengatakan bahwa dia telah diberitahu bahwa itu adalah barang pribadi yang ditinggalkan hanya untuk menyadari bahwa itu adalah penumpang ketika dia akhirnya tiba kembali di posisi semula," kata saksi mata itu.
Baca juga: Nasib Sial Penumpang Pesawat, Liburannya Kacau dan Terdampar di Bandara karena Penerbangan Dialihkan
"Dia mengatakan sesuatu tentang staf di bandara yang kewalahan," imbuhnya.
Penumpang yang kelelahan mengaku perlu waktu 40 menit lagi untuk melewati pemeriksaan paspor di Bandara Edinburgh.
"Mereka membawa kami ke dalam bus dan kami menunggu 5-10 menit sebelum akhirnya membawa kami ke terminal.
Butuh waktu hampir 40 menit untuk melewati pemeriksaan paspor, meskipun penumpang lanjut usia harusnya berada di barisan depan.

Saat itu sekira pukul 02.20 sebelum saya keluar, dan antrian masih sangat panjang di belakang saya," papar saksi mata.
Seorang juru bicara Ryanair buka suara terkait kejadian tersebut.
"Tidak dapat diterima bahwa Bandara Bordeaux gagal memberikan bantuan khusus kepada penumpang ini yang diperlukan untuk menaiki penerbangan dari Bordeaux ke Edinburgh (19 September) meskipun Ryanair membayar untuk layanan ini," tutur juru bicara Ryanair.
"Tak cuma gagal boarding, tetapi mereka memberikan informasi yang salah kepada awak penerbangan bahwa semua penumpang telah naik padahal sebenarnya penumpang ini belum naik, dan pesawat mulai meluncur ke landasan," tambahnya.
Baca juga: Nasib Penumpang Pesawat Tergelincir di Bandara Morowali, Kecelakaan Terjadi saat Pendaratan
Staf darat di Bandara Bordeaux menyadari kesalahan mereka dan memberi tahu kru yang kembali berdiri untuk menaikkan penumpang.
"Sungguh menyedihkan bahwa pelanggan Ryanair yang memerlukan bantuan khusus dikecewakan oleh Bandara Bordeaux dan kami bekerja sama dengan mereka untuk memastikan hal itu tidak terulang kembali," ungkap juru bicara tersebut.
Insiden penerbangan yang melibatkan penumpang berkebutuhan khusus juga sempat dialami oleh maskapai Qantas.
Seorang penumpang berkebutuhan khusus mengaku dirinya dibuat terjatuh dari kursi rodanya oleh seorang staf maskapai.
Kejadian tersebut dialami penumpang maskapai penerbangan Qantas saat menyusuri kabin pesawat menuju tempat duduknya.
Melansir Insider, seorang penumpang Qantas mengatakan bahwa ia merangkak di sepanjang lorong kabin menuju tempat duduknya setelah seorang staf penerbangan menyebabkan dia terjatuh dari kursi rodanya.
Penumpang tersebut adalah Nikita Bennett yang menderita kelumpuhan serebral (cerebral palsy).
Saat kejadian tersebut, Bennett sedang dalam perjalanan pulang dari Melbourne menuju Mildura, Australia pada Selasa (5/9/2023).

Kepada 7News, Bennett mengatakan bahwa ada keterlambatan dalam membawakannya kursi roda di gate meskipun sudah membuat permintaan sebelumnya.
Ketika dia akhirnya naik ke pesawat, Bennett mengatakan kursi roda tersebut dipegang dengan kasar oleh seorang pekerja Qantas dan menyebabkan dia terjatuh.
Baca juga: Viral di TikTok, Cara Penumpang Pesawat Ubah Kursi Ekonomi Jadi VIP
"Dia menarik (kursi roda) cukup keras dan kursi roda itu terlepas dari bawah saya, dan saya terjatuh di atas diri saya sendiri," katanya kepada 7News.
Adiknya, Sarah Bennett, yang bepergian bersamanya, mengatakan kepada 7News: "Dia mulai menarik Nikita, Nikita berkata, 'tolong berhenti, aku terjatuh' dan kemudian dia meraihnya dan dia berkata, 'Aku ikut nyeri'."
Setelah terjatuh dari kursi rodanya, Nikita Bennett mengatakan dia menyeret dirinya sepanjang lorong untuk mencapai tempat duduknya.
Dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan NCA NewsWire mengatakan bahwa Qantas telah meminta maaf atas insiden tersebut.
Namun Bennet disebut saat itu menolak bantuan.
"Tim kami di dalam pesawat jelas sedih dengan situasi ini, meminta maaf dan menawarkan bantuan untuk duduk, namun dia menolaknya," bunyi pernyataan tersebut.
Baca juga: Tolak Duduk di Kursi Bekas Muntahan, Dua Penumpang Pesawat Malah Diusir dari Penerbangan
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.