TRIBUNTRAVEL.COM - Maskapai penerbangan Ryanair diperintahkan untuk membayar kompensasi kepada penumpang yang jatuh saat turun dari pesawat.
Akibatnya, penumpang itu menderita patah kaki di dua titik.

Melansir Insider, Ryanair harus membayar komenpensasi sebesar 33.000 Dolar Amerika Serikat (AS) atau sekira Rp 506,9 Juta.
Wanita yang tidak disebutkan namanya itu terbang dengan Ryanair dari Seville ke Alicante di Spanyol untuk menemui cucunya.
Baca juga: Pramugari Pergoki 2 Penumpang Asyik Berhubungan Intim di Toilet Pesawat
Tapi dia terjatuh saat keluar dari pesawat, berguling menuruni tangga dari anak tangga kedua, sebelum dibawa ke rumah sakit untuk operasi karena patah tulang tibia dan fibula.
Diario de Seville melaporkan bahwa wanita tersebut sedang memegang pegangan tangga dan membawa barang bawaan ketika dia terjatuh.
LIHAT JUGA:
Armada Ryanair hampir seluruhnya terdiri dari Boeing 737, dan maskapai ini menggunakan tangga terintegrasi yang dapat dilipat dari bawah pintu keluar.
Hal ini memungkinkan maskapai menghemat biaya bandara untuk garbarata.
Namun hakim di Pengadilan Niaga Seville mengatakan tangga pesawat Ryanair sangat sempit dan curam.
Baca juga: Wanita Curhat Cium Bau Tak Sedap saat Naik Pesawat, Ternyata Bau Kaki Penumpang di Belakangnya
Wanita yang dirawat di rumah sakit selama tiga hari dan menjalani dua operasi itu meminta tuntutan sebesar 33.595 Dolar AS dalam gugatannya.
Namun demikian, ia menerima sedikit lebih sedikit dari itu karena kompensasi biaya akomodasi dan farmasi ditolak, dilaporkan Europa Press.

Klaimnya didasarkan pada Konvensi Montreal yang menetapkan bahwa maskapai penerbangan bertanggung jawab atas cedera yang dialami penumpang di dalam pesawat, atau saat naik atau turun dari pesawat.
Kecuali mereka dapat membuktikan bahwa penumpang tersebut lalai.
Penumpang berkebutuhan khusus jatuh dari kursi roda
Sebelumnya, seorang berkebutuhan khusus mengaku dirinya dibuat terjatuh dari kursi rodanya oleh seorang staf maskapai.
Kejadian tersebut dialami seorang penumpang maskapai penerbangan Qantas saat menyusuri lorong kabin pesawat menuju tempat duduknya.
Melansir Insider, seorang penumpang Qantas mengatakan bahwa ia merangkak di sepanjang lorong kabin menuju tempat duduknya setelah seorang staf penerbangan menyebabkan dia terjatuh dari kursi rodanya.
Baca juga: Lagi Hamil 7 Bulan, Penumpang Wanita Ngaku Diusir dari Pesawat Hanya Gara-gara Bagasi
Penumpang tersebut adalah Nikita Bennett yang menderita kelumpuhan serebral (cerebral palsy).
Saat kejadian tersebut, Bennett sedang dalam perjalanan pulang dari Melbourne menuju Mildura, Australia pada Selasa (5/9/2023).
Kepada 7News, Bennett mengatakan bahwa ada keterlambatan dalam membawakannya kursi roda di gate meskipun sudah membuat permintaan sebelumnya.

Ketika dia akhirnya naik ke pesawat, Bennett mengatakan kursi roda tersebut dipegang dengan kasar oleh seorang pekerja Qantas dan menyebabkan dia terjatuh.
"Dia menarik (kursi roda) cukup keras dan kursi roda itu terlepas dari bawah saya, dan saya terjatuh di atas diri saya sendiri," katanya kepada 7News.
Adiknya, Sarah Bennett, yang bepergian bersamanya, mengatakan kepada 7News: "Dia mulai menarik Nikita, Nikita berkata, 'tolong berhenti, aku terjatuh' dan kemudian dia meraihnya dan dia berkata, 'Aku ikut nyeri'."
Baca juga: Penumpang Minta Refund Tiket Pesawat karena Duduk di Dekat Anjing yang Terus Kentut dan Berliur
Baca juga: Penumpang Memaksa Masuk Ruang Kokpit, Sempat Berusaha Buka Pintu saat Pesawat Lepas Landas
Setelah terjatuh dari kursi rodanya, Nikita Bennett mengatakan dia menyeret dirinya sepanjang lorong untuk mencapai tempat duduknya.
Dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan NCA NewsWire mengatakan bahwa Qantas telah meminta maaf atas insiden tersebut.
Namun Bennet disebut saat itu menolak bantuan.
"Tim kami di dalam pesawat jelas sedih dengan situasi ini, meminta maaf dan menawarkan bantuan untuk duduk, namun dia menolaknya," bunyi pernyataan tersebut.
(TribunTravel.com/SA)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.