TRIBUNTRAVEL.COM - Viral petinju asal Bondowoso meninggal ketika berlaga di Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VIII di Jombang.
Petinju muda itu adalah Farhat Mika Rahel Riyanto.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Alam di Bondowoso Jawa Timur Buat Healing Akhir Tahun 2022, Cek HTM Terbarunya

Baca juga: 7 Tempat Wisata di Bondowoso, Kunjungi Kawah Ijen yang Fenomenal dengan Pesona Api Biru
Farhat kehilangan kendali dan terjatuh di ronde terakhir.
Segera tim medis melarikan Farhat ke RSUD Jombang.
Baca juga: Ada Prol hingga Ngambeng, 5 Olahan Tape Khas Bondowoso ini Cocok untuk Takjil Buka Puasa
Baca juga: 6 Olahan Tape Khas Bondowoso Ini Cocok Buat Oleh-oleh, Ada Tape Bakar Gula Merah yang Manis Legit
Dari hasil CT Scan, Farhat Mika Rahel Riyanto mengalami pendarahan di otak.
"I Love You Ma" kata itu yang kini masih diingat oleh Fitria Ekasari, ibu kandung Petinju Bondowoso Farhat Mika Rahel Riyanto yang meninggal dunia saat berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VIII di Jombang.
Wanita berkacamata ini tempak meneteskan air mata saat mengucapkan kata tersebut, ketika ditemui oleh TribunJatim.com di kediamannya yang berada di Kelurahan Kota Kulon, Bondowoso, Selasa (12/9/2023).
Nampak, bibir perempuan berhijab hitam ini bergetar, saat mengungkapkan bahwa kata tersebut merupakan pesan terakhir putra sulungnya sebelum meninggal dunia di laga pesta olahraga Provinsi Jawa Timur.
"Terakhir dia buat status Whatsapp, dengan katanya suatu saat saat akan bahagiakan mama. Saya jawab iya nak mama sudah bangga. Kemudian di jawab iya ma, I Love You ma," katanya sambil mengusap air matanya.
Fitria mengaku selama ini putranya tersebut jarang sekali mengeluh.
"Ternyata sekarang anaknya tidak ada, he..he..he..," ucapnya sambil memejamkan mata, seakan tidak kuasa menahan duka.
Namun, Fitria mengaku mencoba menerima kematian putranya dengan lapang dada. Kata dia, hal itu adalah takdir yang ditetapkan oleh Tuhan.
"Apapun itu, harus tetap diterima dengan ikhlas. Walaupun itu adalah hal yang tidak mudah untuk dilakukan," katanya.
Dia mengungkapkan bahwa, atlet tersebut selalu menghubungi ibunya setiap saat. Bahkan, setelah menang melawan petinju dari Madiun juga menghubungi keluarga.
"Dia bilang, ma aku menang ma. Padahal lawan yang dia kalahkan merupakan atlet yang paling kuat menurutnya, diantara lawan lainnya," kata Fitria.
Keesokan harinya, kata Fitria, putra sulungnya bertanding lagi melawan petinju asal Kabupaten Blitar hingga ronde ke tiga.
"Pas ronde terakhir, anak saya itu pusing dan hilang kendali. Terus dia kena pukul lawannya, hingga jatuh, tetapi dia berusaha bangkit bangun lagi. Namun sama pelatihnya dilarang bangun lagi, terus dia tidur lagi akhirnya tidak sadar sudah," ungkapnya.
Jenazah petinju Kota Tepe ini, dikebumikan sekira pukul 11.00 waktu setempat di pemakaman Umum Kelurahan Kota Kulon Kecamatan/ Kabupaten Bondowoso.
Baca juga: Icip Asam Pahit Java Ijen Raung, Kopi Terbaik dari Bondowoso dengan Rasa Khas dan Unik
KONI Jatim Hentikan Laga Tinju
Ketua KONI Jatim M Nabil merespon kabar petinju Bondowoso meninggal dalam gelaran Porprov Jatim VIII/2023 di Jombang.
Nabil pun menyampaikan duka mendalam atas kematian atlet tinju muda Bondowoso tersebut.
"Ibu Gubernur dan seluruh pengurus KONI Jatim menyampaikan duka cita. Semoga almarhum diterima di tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggal diberi ketabahan," kata Nabil, Selasa (12/9/2023) siang.
Ditambahkannya, dari konfirmasi yang diberikan oleh delegasi teknik atau TD pertandingan tinju Porprov Jatim VIII/2023, semua prosedur dan tahapan pertandingan sudah dilakukan.
“Artinya, tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh pihak penyelenggara sebelum maupun saat pertandingan,” ucap Nabil.
Bidang Hukum KONI Jatim Mustofa Abidin menambahkan, dari keterangan semua pihak, termasuk panitia penyelenggara pertandingan tinju Porprov Jatim VIII/2023, semua sudah dilakukan sesuai ketentuan.
“Tidak ada aturan yang dilanggar, baik aturan pertandingan maupun aturan alat-alat kelengkapan pertandingan, dukungan medis juga siap.
Penanganannya langsung, ada tenaga medis di sana, setelah itu diantarkan ke rumah sakit, dan sesampainya di sana, atlet tersebut langsung ditangani secara intensif sesuai dengan rilis yang diberikan pihak rumah sakit,” jelas Mustofa.
“Artinya, pertandingan itu digelar sesuai dengan ketentuan baik dari sisi penyelenggaraan dan jaminan keamanan dan keselamatan,” tambah Mustofa.
Sebagai bentuk tanggung jawab, PB Porprov bersama sejumlah pengurus KONI Jatim melakukan takziah ke rumah duka di Bondowoso, dipimpin langsung oleh Ketua PB Porprov VIII/2023 Jatim, Ali Affandi.
Terkait kronologis kejadian, Nabil mengungkapkan, bahwa atlet tersebut tiba-tiba pingsan saat menjalani pertandingan melawan Kabupaten Blitar di babak delapan besar.
Saat pertandingan, dalam pertandingan yang berlangsung cukup ketat di ronde pertama dan kedua, Farhat sebenarnya unggul secara penilaian. Namun di ronde ketiga Farhat tiba-tiba pingsan.
Dari itu, kemudian, tim medis di lapangan langsung melakukan penanganan di tempat, dengan memberikan bantuan pernapasan dengan tabung oksigen yang sudah disiapkan oleh pihak panitia.
Tapi karena kondisinya tak juga pulih, tim medis memutuskan untuk melarikan Farhat ke RSUD Jombang.
Tim dokter RS Jombang pun melakukan CT Scan, yang hasilnya ditemukan pendarahan di otak sang petinju.
Dari situ, atlet tersebut kemudian dirawat di ruang ICU, namun sampai pukul 02.30 WIB kesadaran sang petinju juga belum pulih.
Setelah ditunggu dua jam akhirnya atlet tersebut dinyatakan meninggal dunia.
"Tahapan standar keamanan, kesehatan, pertandingan sudah dipenuhi prosedurnya, termasuk kelayakan bertanding dilakukan.
Mulai pemeriksaan kesehatan fisik dan catatan pertandingan sebelumnya sudah dicek.
Timbang badan tidak akan dilakukan jika pemeriksaan kesehatannya tidak bagus.
Sehingga pertandingan secara otomatis tidak bisa digelar kalau kondisi kesehatannya tidak baik," jelas Nabil.
KONI Jatim sendiri telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dalam hal ini Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Melalui pesan yang disampaikan oleh orang nomor satu di Jatim itu, pertandingan cabor tinju Porprov Jatim VIII/2023 diminta untuk dihentikan.
"Pertandingan cabor tinju yang digelar di Jombang kami hentikan. Tidak ada kelanjutannya," pungkas Nabil.
(TribunJatim.com/Imam Nawawi)
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Petinju Bondowoso Meninggal saat Berlaga di Porprov Jatim, Ibu Pilu Chat Terakhir: Mama Sudah Bangga
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.