Breaking News:

Staf Pesawat Bikin Penumpang Berkebutuhan Khusus Jatuh dari Kursi Roda dan Merangkak ke Kursinya

Penumpang berkebutuhan khusus mengaku dirinya dibuat terjatuh dari kursi rodanya oleh seorang staf maskapai.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
Unsplash/Julius Carmine
Ilustrasi. Penumpang berkebutuhan khusus mengaku dirinya dibuat terjatuh dari kursi rodanya oleh seorang staf maskapai. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Penumpang berkebutuhan khusus mengaku dirinya dibuat terjatuh dari kursi rodanya oleh seorang staf maskapai.

Kejadian tersebut dialami seorang penumpang maskapai penerbangan Qantas saat menyusuri kabin pesawat menuju tempat duduknya.

Ilustrasi pesawat Qantas.
Ilustrasi pesawat Qantas. Penumpang berkebutuhan khusus mengaku dirinya dibuat terjatuh dari kursi rodanya oleh seorang staf maskapai. (Dok. Qantas)

Melansir Insider, seorang penumpang Qantas mengatakan bahwa ia merangkak di sepanjang lorong kabin menuju tempat duduknya setelah seorang staf penerbangan menyebabkan dia terjatuh dari kursi rodanya.

Penumpang tersebut adalah Nikita Bennett yang menderita kelumpuhan serebral (cerebral palsy).

Baca juga: Penumpang Memaksa Masuk Ruang Kokpit, Sempat Berusaha Buka Pintu saat Pesawat Lepas Landas

Saat kejadian tersebut, Bennett sedang dalam perjalanan pulang dari Melbourne menuju Mildura, Australia pada Selasa (5/9/2023).

Kepada 7News, Bennett mengatakan bahwa ada keterlambatan dalam membawakannya kursi roda di gate meskipun sudah membuat permintaan sebelumnya.

LIHAT JUGA:

Ketika dia akhirnya naik ke pesawat, Bennett mengatakan kursi roda tersebut dipegang dengan kasar oleh seorang pekerja Qantas dan menyebabkan dia terjatuh.

"Dia menarik (kursi roda) cukup keras dan kursi roda itu terlepas dari bawah saya, dan saya terjatuh di atas diri saya sendiri," katanya kepada 7News.

Adiknya, Sarah Bennett, yang bepergian bersamanya, mengatakan kepada 7News: "Dia mulai menarik Nikita, Nikita berkata, 'tolong berhenti, aku terjatuh' dan kemudian dia meraihnya dan dia berkata, 'Aku ikut nyeri'."

Baca juga: Penumpang Minta Refund Tiket Pesawat karena Duduk di Dekat Anjing yang Terus Kentut dan Berliur

2 dari 3 halaman

Setelah terjatuh dari kursi rodanya, Nikita Bennett mengatakan dia menyeret dirinya sepanjang lorong untuk mencapai tempat duduknya.

Dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan NCA NewsWire mengatakan bahwa Qantas telah meminta maaf atas insiden tersebut.

Ilustrasi suasana di dalam kabin pesawat.
Ilustrasi suasana di dalam kabin pesawat. Penumpang berkebutuhan khusus mengaku dirinya dibuat terjatuh dari kursi rodanya oleh seorang staf maskapai. (topcools tee/Unsplash)

Namun Bennet disebut saat itu menolak bantuan.

"Tim kami di dalam pesawat jelas sedih dengan situasi ini, meminta maaf dan menawarkan bantuan untuk duduk, namun dia menolaknya," bunyi pernyataan tersebut.

CEO Qantas mengundurkan diri

Insiden ini terjadi pada minggu yang sama ketika CEO Qantas Alan Joyce mengumumkan pengunduran dirinya dua bulan lebih awal menyusul serangkaian kontroversi.

Adapun Alan Joyce mengundurkan diri dari jabatannya pada Selasa (5/9/2023).

Joyce yang sudah menjabat selama hampir 15 tahun mundur sebagai buntut dari sejumlah permasalahan yang dihadapi maskapai, dilaporkan Kompas.com.

Baca juga: Video Viral, Penumpang Batik Air Terjebak di Pesawat, Lampu & AC Mati Bikin Panik dan Histeris

Qantas saat ini tengah terlibat dalam skandal penjualan ribuan tiket penerbangan yang sudah dibatalkan.

Australian Competition and Consumer Commission (Komisi Persaingan dan Konsumen Australia) menggugat Qantas karena menjual tiket penerbangan yang telah dibatalkan dan menyesatkan pelanggan tentang pengembalian uang.

Ilustrasi pesawat.
Ilustrasi pesawat. Penumpang berkebutuhan khusus mengaku dirinya dibuat terjatuh dari kursi rodanya oleh seorang staf maskapai. (Unsplash/Mitsuo Komoriya)
3 dari 3 halaman

Setidaknya terdapat 8.000 tiket penerbangan dibatalkan yang dijual kembali.

"Dalam beberapa minggu terakhir, fokus pada Qantas dan peristiwa-peristiwa di masa lalu memperjelas bagi saya bahwa perusahaan perlu bergerak maju dengan pembaruan sebagai prioritas," ujar Joyce dalam keterangan resmi Qantas.

"Hal terbaik yang dapat saya lakukan dalam situasi seperti ini adalah memajukan masa pensiun saya, dan menyerahkannya kepada Vanessa serta tim manajemen baru sekarang, karena mengetahui bahwa mereka akan melakukan pekerjaan dengan baik," lanjutnya.

Baca juga: Penumpang Terjebak di Pesawat Selama 8 Jam, Penerbangan Kemudian Dibatalkan

Baca juga: Tolak Duduk di Kursi Bekas Muntahan, Dua Penumpang Pesawat Malah Diusir dari Penerbangan

Joyce juga menghadapi kritik karena diberikan paket 24 juta Dolar Australia saat dia keluar setelah 15 tahun bertugas.

Qantas juga mendapat kecaman karena memberhentikan 1.700 staf darat pada tahun 2020 dalam sebuah tindakan yang mungkin melanggar Undang-Undang Fair Work Australia.

(TribunTravel.com/SA)

Selanjutnya
Tags:
pesawatAustraliaQantas Yeti Airlines Batik Air Fomepizole HBF Park
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved