Breaking News:

NASA Rancang Gagasan Bikin Pesawat Jet Supersonik, Penerbangan 4 Kali Lebih Cepat

NASA sedang merancang rencana untuk membuat jet supersonik yang disebut-sebut dapat terbang lebih cepat dari pesawat komersil saat ini.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
Dok. NASA
Pesawat supersonik NASA. NASA sedang merancang rencana untuk membuat jet supersonik yang disebut-sebut dapat terbang lebih cepat dari pesawat komersil saat ini. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) sedang merancang rencana untuk membuat jet supersonik.

Jet supersonik tersebut disebut-sebut dapat terbang lebih cepat dari pesawat komersil saat ini.

NASA.
NASA. (Flickr/Richard Seeton)

Melansir CBS News, NASA mengeksplorasi gagasan tentang jet penumpang yang secara teoritis dapat terbang dari New York, Amerika Serikat (AS) ke London, Inggris hingga empat kali lebih cepat dibandingkan pesawat masa kini. 

Penerbangan New York-London biasanya memakan waktu 7-8 jam.

Baca juga: Juli 2023 Jadi Bulan Terpanas Sejak 1880, NASA Prediksi 2024 Bakal Lebih Panas

Dengan pesawat supersonik buatan NASA, maka perjalanan New York-London kurang dari 2 jam di udara.

Dalam rilis berita baru-baru ini, NASA mengatakan bahwa jet penumpang secara teoritis akan melakukan perjalanan antara kecepatan Mach 2 dan Mach 4, antara dua dan empat kali kecepatan suara, atau 1,535-3,045 mph di permukaan laut.

LIHAT JUGA:

"Sebagai perbandingan, pesawat penumpang yang lebih besar saat ini melaju dengan kecepatan sekitar 600 mph, atau sekitar 80 persen kecepatan suara," kata NASA dalam rilis beritanya.

NASA juga menyimpulkan bahwa ada sekitar 50 rute yang menghubungkan kota-kota untuk pasar penumpang potensial.

Karena AS dan negara-negara lain melarang penerbangan supersonik di darat, NASA mengatakan pihaknya sedang mencari rute lintas samudera melintasi Atlantik dan Pasifik.

Baca juga: Astronaut Nasa Ungkap Bagaimana Rasanya di Luar Angkasa, dari Toilet hingga Dapatkan Moon Face

2 dari 3 halaman

Gagasan ini muncul ketika NASA sedang melakukan misi penelitian lain yang dikenal sebagai Quest, yang melibatkan pesawat supersonik senyap X-59 milik NASA.

Quest mengeksplorasi teknologi yang mengurangi kenyaringan ledakan sonik menjadi dentuman lembut bagi orang-orang di darat dalam upaya meyakinkan regulator untuk mengubah peraturan penerbangan supersonik.

Ilustrasi konsep pesawat penumpang komersial supersonik Boeing.
Ilustrasi konsep pesawat penumpang komersial supersonik Boeing. (NASA/Boeing)

"Studi baru ini akan menyegarkan pandangan terhadap peta jalan teknologi dan mengidentifikasi kebutuhan penelitian tambahan untuk rentang kecepatan tinggi yang lebih luas," kata manajer proyek Lori Ozoroski.

NASA telah mengeluarkan kontrak selama dua tahun kepada perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan desain konsep dan peta jalan teknologi yang mencakup penjabaran risiko dan tantangan dalam mewujudkan perjalanan dengan kecepatan Mach 2+.

Dalam hal ini, Boeing akan memimpin tim utama.

Sementara Northop Gruman Aeronautics Systems akan memimpin yang kedua.

"Penting untuk berinovasi secara bertanggung jawab sehingga kita memberikan manfaat kepada wisatawan dan tidak membahayakan lingkungan," kata manajer proyek teknologi hipersonik NASA Mary Jo Long-Davis dalam sebuah pernyataan.

Sebelum NASA, produsen pesawat AS Aerion Supersonic telah mengumumkan rencana untuk membuat jet supersonik baru.

Baca juga: NASA Batalkan Upaya ke-2 Peluncuran Roket Artemis 1 ke Bulan, Diduga Akibat Kebocoran Bahan Bakar

Jet tersebut nantinya dapat mengangkut penumpang dari London ke New York dalam waktu kurang dari satu jam, dilaporkan TribunTravel.

Mencapai kecepatan Mach 4-plus atau 4.828 kilometer per jam, jet supersonik yang dinamakan AS3 tersebut akan melakukan penerbangan pertamanya sebelum akhir dekade ini.

3 dari 3 halaman

AS3 berkapasitas 50 penumpang dan mampu terbang sejauh 11.265 kilometer.

Pesawat supersonik AS2 Aerion, pendahulu AS3.
Pesawat supersonik AS2 Aerion, pendahulu AS3. (Aerion via The National)

Misi Aerion Supersonic adalah membuat perjalanan udara menjadi pengalaman yang menyenangkan, menyenangkan, efisien, dan mewah.

Meski perusahaan berkomitmen untuk membawa mobilitas supersonik ke dunia, mereka juga berdedikasi untuk menghentikan perubahan iklim.

Pesawat supersonik AS2-nya, pendahulu AS3, dirancang untuk menjadi pesawat bersertifikat pertama yang menggunakan 100 persen bahan bakar sintetis penangkap karbon yang direkayasa, yang pada dasarnya mengekstraksi karbon dioksida dari udara.

Baca juga: Menakjubkan, NASA Baru Saja Merilis Foto Ruang Angkasa Paling Detail

Baca juga: Satelit NASA Temukan Gunung Api Bawah Laut yang Menjadi Rumah Bagi Hiu Memasuki Fase Aktif Letusan

Ini juga akan memanfaatkan teknologi Boomless Cruise bermerek dagang untuk memastikan ledakan sonik tidak pernah mencapai tanah.

Dan itu akan menjadi pesawat supersonik pertama yang tidak membutuhkan mesin after-burning.

Produksi jet bisnis supersonik AS2 dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2023, dengan penerbangan pertamanya dipatok pada 2025.

(TribunTravel.com/SA)

Selanjutnya
Tags:
NASApesawatLondon Yeti Airlines Vivienne Westwood Batik Air
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved