Breaking News:

Kronologi Anggota Paskibra Gunungkidul Meninggal Dunia, Sempat Keluhkan Pusing usai Latihan

Anggota Paskibra Kabupaten Gunungkidul, Tang Aulia Delfi Safitri (16) meninggal dunia usai latihan pada Rabu (9/8/2023).

Editor: Sinta Agustina
TRIBUNNEWS/HO/AGUS SUPARTO
Paskibraka bertugas dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi 1945 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8/2020). Anggota Paskibra Kabupaten Gunungkidul, Tang Aulia Delfi Safitri (16) meninggal dunia usai latihan pada Rabu (9/8/2023). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta bernama Tang Aulia Delfi Safitri (16) meninggal dunia usai latihan pada Rabu (9/8/2023).

Tang Aulia berasal dari Desa Bogem, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Gunungkidul.

Anggota Paskibra Kabupaten Gunungkidul, Tang Aulia Delfi Safitri (16) meninggal dunia usai latihan pada Rabu (9/8/2023). (Istimewa via Tribun Solo)

Korban meninggal dunia di Puskesmas Bayat yang berjarak kurang lebih 1 kilometer dari rumahnya.

Suripto (50) relawan desa menceritakan, Tang Aulia awalnya biasa-biasa saja.

Baca juga: Resep Tumpeng Merah Putih Sambut Hari Kemerdekaan, Mudah Dibuat dengan Rice Cooker

Dia pun masih mengikuti latihan paskibra di wilayah kabupaten Gunungkidul.

Usai latihan, Tang Aulia sempat makan mi ayam bersama temannya.

LIHAT JUGA:

"Kemarin itu masih mengikuti (latihan) terus pulang jam 14.00 atau jam 15.00 WIB, terus main sama temannya, beli mi ayam, makan di situ," kata Suripto.

Sekitar waktu Maghrib, Tang Aulia mengalami pusing.

Tang Aulia pun langsung dilarikan ke Puskesmas Bayat dengan mobil pribadi sekira pukul 18.30 WIB.

Baca juga: Cara Ikut Upacara 17 Agustus di Istana Negara, Bisa Akses Link Ini

2 dari 3 halaman

Sekitar pukul 19.15 WIB, Tang Aulia dinyatakan meninggal dunia oleh bidan yang bertugas di Puskesmas.

Suripto menambahkan, sebelumnya tak ada keluhan masalah kesehatan pada korban.

Anggota Paskibra Kabupaten Gunungkidul, Tang Aulia Delfi Safitri (16) meninggal dunia usai latihan pada Rabu (9/8/2023). (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Sementara itu, Pelaksana harian (Plh) Dinkes Klaten, Anggit Budiarto mengatakan sudah mendapatkan rekamedis pemeriksaan terhadap Tang Aulia.

Ia menyebutkan, setibanya di Puskesmas Bayat, Tang Aulia sudah dalam kondisi tak sadarkan diri.

"Dari CCTV itu, 7 menit itu sudah flat (monitor alat pendeteksi jantung)," ujarnya.

Keluarga tak terima

Kepergian Tang Aulia yang mendadak ini membuat keluarga kaget dan tak terima.

Pasalnya, denyut nadi Tang Aulia disebut masih ada saat dilarikan ke puskesmas.

Namun, dokter justru mengatakan Tang Aulia meninggal dunia saat di perjalanan.

"(Dokter) mengatakan adik ini ternyata sudah meninggal di jalan, saya janggalnya di situ itu, mengapa seandainya dari sudah meninggal jalan seharusnya dari pertama itu sudah ngerti dong," kata Paman korban, Sugiyanto, dikutip dari YouTube KompasTV, Selasa (15/8/2023).

"Sebelumnya dicek itu masih ada (denyut nadinya) dan saya tahu, memang sudah ada penurunan (kesadaran) lalu semakin ngedrop, nah semakin panik perawat itu tadi itu," imbuhnya.

Baca juga: Dibuka Besok, Cek Link dan Cara Daftar Upacara 17 Agustus di Istana Negara untuk Masyarakat Umum

3 dari 3 halaman

Tak hanya keluarga, warga pun juga tak terima dengan pelayanan puskesmas yang dianggap kurang tanggap.

Akhirnya, belasan warga mendatangi puskesmas untuk menyampaikan protes.

Ilustrasi mobil ambulans.
Ilustrasi mobil ambulans. (Flickr/Pawe? Chrab?szcz)

Terlebih untuk layanan ambulans yang menurut warga sangat sulit untuk digunakan.

Kepala Puskesmas Bayat, Wahyu Ciptadi, menjelaskan saat pasien anak Tang Aulia datang, sopir ambulans sedang sakit dan dokter jaga sedang berada di luar.

Wahyu menegaskan kondisi Tang Aulia saat datang ke puskesmas memang sudah drop.

Baca juga: Kesbangpol Sulawesi Tenggara Tanggapi Viralnya Kabar Penggantian Nama Anggota Paskibraka Nasional

Baca juga: Viral Siswa SMA Lolos Seleksi Paskibraka Nasional, Namanya Mendadak Diganti usai Pembekalan

Dijelaskan Wahyu, badan dan kuku Tang Aulia sudah membiru, juga mulutnya sudah mengeluarkan busa.

"(Pasien datang) langsung ditangani dan dipasangi oksigen dan lain-lain, dari rumah riwayatnya sudah (ada) dia datang sudah biru kok (badannya) dan berbusa," ungkap Wahyu.

Sementara itu terkait dengan ambulans, pihaknya menjelaskan bahwa Puskesmas Bayat memiliki tiga ambulans.

"Kita punya tiga, yang satu kita pakai untuk keperluan kecamatan untuk barang-barang atau angkut jenazah, yang satu untuk dipinjam-pinjam, dan yang satu itu (digunakan harian) tapi yang layak untuk dipinjam satu itu," jelas Wahyu.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Paskibra Asal Klaten Meninggal Dunia Setelah Latihan, Sempat Alami Pusing dan Tribunnews.com dengan judul Anggota Paskibraka Gunung Kidul Meninggal Dunia, Keluarga Tak Terima Disebut Tewas di Perjalanan.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Solo
Tags:
Jawa TengahKlatenBayat
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved