TRIBUNTRAVEL.COM - Wisatawan yang ingin berlibur ke pantai kawasan Bantul, Jogja, diimbau untuk berhati-hati akan kemunculan ubur-ubur.
Imbauan tersebut disampaikan oleh perwakilan pihak Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi 4 melalui akun Instagramnya, @satlinmasrescue_04.
Dalam video yang diunggah, pihaknya mengimbau kepada wisatawan untuk berhati-hati dengan ubur-ubur jika sampai di pantai dan bermain air.
Ia turut menyampaikan ciri-ciri ubur-ubur yang patut diwaspadai.
Baca juga: Viral Tas Tangan Seukuran Lubang Jarum Dijual Seharga Rp 900 Jutaan, Berminat?
"Ciri-ciri dari ubur-ubur itu berwarna biru, ada selaput tentakelnya," kata perwakilan Satlinmas.
Menurutnya, ubur-ubur itu dapat menyebabkan berbagai efek jika terkena anggota tubuh.
Efeknya bisa panas, gatal dan memerah.
Bahkan dalam kasus tertentu, dapat mengakibatkan sesak di dada.
Baca juga: Viral Video Detik-Detik Seorang Pria Menyelamatkan Sapi dari Terkaman Singa
Satlinmas pun meminta para wisatawan untuk tetap berhati-hati selama berlibur.
"Perlu diwaspadai ya dulur, selamat berlibur," pungkasnya.
Lantas, bagaimana jika terkena sengatan ubur-ubur?
Melansir Kompas.com, Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi III Pantai Parangtritis Muhammad Arief Nugraha membagikan cara menangani sengatan ubur-ubur.
"Yang terpenting saat terkena ubur-ubur dibersihkan terlebih dahulu dari tentakelnya yang biru-biru itu, syukur-syukur menggunakan air cuka," kata dia kepada Kompas.com, Minggu (2/7/2023).
Setelah dibersihkan, sambung dia, langsung beri obat oles atau minyak angin.
Arif juga sudah pernah tersengat ubur-ubur dan memang rasanya panas di area yang tesengat.
"Kalau sampai sesak napas, biasanya pengunjung sudah bermain air lebih dari 30 menit, dan kondisi lapar," kata dia.
Pihaknya juga menyiapkan oksigen untuk mengantisipasi pengunjung yang mengalami sesak napas.
Baca juga: Cicipi Ayam Albaik yang Viral, Sandiaga Uno: Kuliner Lokal Tak Kalah Enak
Sementara itu, Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Gunungkidul, Surisdiyanto mengatakan bahwa berkenaan dengan kemunculan ubur-ubur atau yang masyarakat lokal dikenal impes, pihaknya berharap wisatawan tidak menyentuhnya.
Termasuk ubur-ubur yang terdampar di pantai.
Meski sudah mati, tentakelnya yang beracun masih bisa menyengat.
Bentuk ubur-ubur ini bisa menarik perhatian, khususnya anak-anak karena memiliki bentuk dan warna yang unik.
Adapun reaksi dari sengatan berbeda-beda mulai dari gatal-gatal, kepanasan, sesak napas sampai pingsan.
"Kalau kena (tersengat), langsung dibersihkan dengan air biasa, atau air laut. Yang pasti tentakelnya jangan sampai menempel," kata Suris.
Binatang laut yang tergolong ke dalam kelas Scyphozoa, dengan tubuh berbentuk payung berumbai, bisa menyebabkan gatal di kulit jika tersentuh.
Namun jika tidak kuat bisa menyebabkan sesak nafas.
"Obat sudah kita siapkan, tabung oksigen juga sudah siap," kata Suris.
Ia mengimbau kepada wisatawan yang disengat ubur-ubur untuk mencari posko SAR terdekat guna mendapat pertolongan pertama.
Baca juga: Viral Kaki Penumpang Harus Diamputasi Gegara Terjebak di Travelator Bandara, Begini Kondisinya
Sebelumnya diwartakan bahwa seorang wisatawan tersengat ubur-ubur saat bermain air di Pantai Parangtritis, Bantul, Jogja.
Beruntungnya wisatawan tersebut segera mendapat penanganan dari anggota SAR Satlimmas Rescue Istimewa, seperti dikutip dari TribunJogja.
Kasatpol PP DIY sekaligus pembina SAR Satlinmas Rescue Istimewa, Noviar Rahmad mengatakan selama libur panjang Iduladha 1444 Hijriyah, tercatat baru satu wisatawan yang disengat ubur-ubur .
Wisatawan tersebut tersengat ubur-ubur saat bermain di Pantai Parangtritis .
"Baru satu wisatawan kemarin yang tersengat ubur-ubur . Tapi sudah mendapat pertolongan dari anggota SAR di sana," katanya, dihubungi Minggu (2/6/2023).
Noviar menjelaskan, para korban sengatan ubur-ubur biasanya merupakan kalangan anak-anak.
Mereka mengira ubur-ubur bukanlah hewan yang berbahaya.
"Kalau anak-anak mengira kan ubur-ubur kayak di film-film kartun, padahal dia (ubur-ubur) bisa menyengat," jelasnya.
Efek akibat sengatan ubur-ubur menurut Noviar bisa berakibat fatal.
"Sengatannya berbahaya, paling fatal bisa membahayakan kerja jantung," ungkapnya.
Dijelaskan Noviar, Juli hingga Agustus ini merupakan musim di mana ubur-ubur penyengat ini muncul.
Oleh karenanya wisatawan diimbau berhati-hati dan selalu menanyakan ke anggota SAR yang berjaga.
"Juli sampai Agustus ini musim ubur-ubur. Kalau pas liburan itu satu hari bisa ada 500 korban. Saat ini baru satu korban, karena mereka (ubur-ubur) baru muncul ini. Jadi masyarakat kami imbau waspada dan bertanya," terang dia.
Baca juga: Viral Mahasiswa Indonesia Tenggelam di Sungai Rusia, Ditemukan dalam Keadaan Meninggal Dunia
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.