TRIBUNTRAVEL.COM - Tiga bocah yang meninggal dunia akibat tergulung ombak laut di Pantai Pangandaran membuat keluarga menangis histeris.
Peristiwa nahas tersebut terjadi di Pantai Barat blok Kampung Turis Pamugaran Pangandaran, Jum'at (2/6/2023) sekira pukul 16:30 WIB.
Baca juga: Viral Video Chaos Sistem Transit Kereta Lokal di Stasiun Blitar, Berikut Penjelasan KCI
Setelah bermain bola di bibir pantai dan turun ke laut, tiga bocah itu tergulung ombak laut sekaligus.
Dua di antaranya, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Saat ditemukan, keluarga kedua korban menangis histeris melihat bocah yang sudah tidak bernyawa.
Selain itu, ada sejumlah warga yang merupakan keluarganya masih mencari satu bocah yang belum diketemukan.
Ketiga korban tergulung ombak itu berinisial DA berusia 12 tahun, E berusia 9 tahun, dan D berusia 12 tahun.
Ketiganya merupakan warga di Dusun Padasuka RW 18 Desa Wonoharjo Kecamatan/Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
LIHAT JUGA:
Baca juga: Viral Kejadian Lucu Jemaah Haji Minta Turun dari Pesawat, Penyebabnya Lupa Beri Makan Ayam
Kepala Desa Wonoharjo, Dede Suprapto membenarkan bahwa ketiga bocah yang tenggelam terseret ombak dan meninggal dunia merupakan warganya.
"Pihak keluarga tadi menangis histeris, karena memang rata-rata yang meninggal tadi itu anak-anak yang paling kecil atau anak bontot," ujar Dede dilansir dari Tribunjabar.id, pada Jumat (2/6/2023) petang.
Saat ini, anaknya Darso berinisial DA akan disemayamkan Jumat (2/6/2023) malam sekarang di TPU Wonoharjo.
"Ini juga sedang proses pemakaman," katanya.
Kalau satu lagi anaknya Andri berinisial D, itu pemakamannya menunggu hari besok. Karena, menunggu kakaknya dari Garut.
"Sekarang, mungkin dalam perjalanan. Besok pagi, baru disemayamkan," ucap Dede.
Baca juga: Viral Foto Elon Musk Sedang Mencium Robot Humanoid, Ternyata Buatan AI
Bermain Bola di Pinggir Pantai
Setelah bermain di bibir pantai barat, tiga anak di Pangandaran dinyatakan tenggelam tergulung ombak.
Dua di antaranya sudah ditemukan dalam kondisi meninggal.
Peristiwa tersebut terjadi di Pantai Barat blok Kampung Turis Pamugaran, Pangandaran, Jumat (2/6/2023) sore.
KasatPol Airud Polres Pangandaran AKP Sugianto mengatakan, kecelakaan laut itu terjadi sekira pukul 16.30 WIB.
Sebelum kejadian, korban dan sejumlah anak-anak kampung sempat berada di bibir pantai barat.
"Menurut informasi, katanya mereka sedang bermain bola di bibir pantai. Terus, tiga anak turun ke air laut," ujar AKP Sugianto dihubungi Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Jumat (2/6/2023) sore.
Setelah turun ke laut, lanjut dia, tiga orang tersebut terseret ombak laut dan akhirnya tenggelam.
"Dua anak bisa ketemu tapi sudah meninggal. Keduanya dievakuasi oleh warga yang berada di sekitar TKP, sedangkan satu korban lagi masih dalam proses pencarian," katanya.
Kedua korban sempat dibawa ke Puskesmas Cikembulan dan langsung dibawa ke rumah duka masing-masing.
"Korban dibawa ke rumahnya di Japuh, Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran," ucap AKP Sugianto.
Saat ini pihaknya bersama potensi SAR lainnya masih melakukan upaya pencarian di sekitar lokasi TKP.
"Kami masih di TKP, paling hanya pemantauan. Dan besok kami lanjutkan lagi pencarian," ujarnya.
Baca juga: Video Viral Seorang Kakek Minta Turun dari Pesawat gegara Lupa Belum Beri Makan Ayam
1 Bocah Belum Ditemukan
Bocah berinisial E (9) yang tenggelam tergulung ombak di Pangandaran pada Jumat (2/6/2023), sampai kemarin, Sabtu (3/6/2023) masih belum ditemukan.
Keluarga korban hanya bisa pasrah sambil menunggu di bibir pantai, lokasi TKP bocah yang dinyatakan tenggelam.
Selain E, DA (12) dan D juga ikut tenggelam. Tapi DA dan D ditemukan tewas beberapa saat setelah insiden tersebut.
Korban merupakan warga blok Japuh Dusun Padasuka RW 18 Desa Wonoharjo Kecamatan/Kabupaten Pangandaran.
Kampung korban tak jauh dari lokasi kejadian.
Baca juga: Viral Toilet Tembus Pandang di Sebelah Stasiun BNI City Jakarta, Pakai Smart Glass Canggih
Tetangga korban, Asep Megi, mengatakan, ketika ada kejadian apapun, warga Dusun Padasuka selalu kompak.
Bukan hanya bapak-bapak, ibu-ibu, anak remaja dan dewasa pun selalu kompak.
"Seperti Jumat malam tadi, setelah kejadian warga ronda malam atau istilahnya kemit di bibir pantai sekitar lokasi kejadian," ujar Asep saat berbincang di sekitar lokasi TKP, Sabtu (3/6/2023) siang.
Selain itu, pada Sabtu (3/6/2023) sore, pihak keluarga dan tetangga korban akan melakukan pengajian mendoakan korban berinisial E yang belum ditemukan.
"Nanti mungkin ba'da salat Ashar kita pengajian di sekitar lokasi TKP. Kita semua bersama-sama mendoakan korban agar segera ketemu," ucapnya.
(TribunTravel.com/YS)
Cek kumpulan artikel viral di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.