lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Kehebohan dunia penerbangan memang selalu saja terjadi di negara mana pun.
Seperti baru-baru ini, seorang penumpang wanita membuat publik terkejut dengan adanya petisi online yang dia buat untuk perusahaan penerbangan.
Seorang penumpang wanita yang dikenal dengan nama Jae'lyyn Chaney membuat petisi online yang menyerukan agar pesawat menyediakan ruang kamar mandi lebih besar dan kursi gratis untuk penumpang yang badannya gemuk.
Jae'lyyn Chaney yang berasal dari Vancouver, Washington mengatakan bahwa ia memulai petisi online tersebut melalui Change.org.
Baca juga: AirAsia Segera Layani Penerbangan Langsung Kertajati-Kuala Lumpur PP, Tiketnya Mulai Rp 500 Ribu
Wanita itu mengaku, bahwa ia membuat petisi online lantaran ia mengalami diskriminasi dan ketidaknyamanan saat bepergian dengan pasangannya.
Melihat bahwa ia dan pasangannya sama-sama bertubuh besar, Chaney menggambarkan tentang suasana penerbangan dari Pasco ke Denver, di mana tunangannya menjadi sasaran komentar kebencian, tatapan sinis, dan penuh penolakan untuk duduk di samping penumpang lain.
Cerita itu ia bagikan dalam cuitan Twitter di akun @JaeBaeOfficial pada Jumat (7/4/2023).
Sedangkan pada penerbangan lain, dia sendiri mendapati dirinya menderita 'sakit dan memar' karena dia harus duduk di kursi dengan sandaran tangan tetap.
Dengan alasan bahwa 'perjalanan udara harus nyaman dan dapat diakses oleh semua orang', Chaney meminta Administrasi Penerbangan Federal (FAA) dan Departemen Perhubungan AS untuk mengambil tindakan, UniLad melaporkan.
Baca juga: Prediksi Perjalanan Penerbangan Pesawat 50 Tahun ke Depan, Temuannya Begitu Mencengangkan
Petisi tersebut menyatakan: "FAA harus mewajibkan semua maskapai penerbangan untuk menerapkan kebijakan ukuran pelanggan yang jelas yang memprioritaskan kenyamanan dan kesejahteraan semua penumpang."
Chaney kemudian membuat daftar sejumlah kebijakan yang menurutnya harus diterapkan, salah satunya berbunyi: "Semua penumpang ukuran plus harus diberi kursi ekstra gratis, atau bahkan dua atau tiga kursi tergantung ukurannya, untuk mengakomodasi kebutuhan mereka." kebutuhan dan memastikan kenyamanan mereka selama penerbangan."
Penumpang juga mengklaim maskapai penerbangan harus memiliki 'kamar mandi yang lebih besar, perpanjangan sabuk pengaman, dan pengaturan tempat duduk alternatif' untuk pelanggan ukuran plus, serta 'setidaknya satu toilet yang dapat diakses kursi roda' di semua pesawat baru.
Baca juga: Garuda Indonesia Layani Penerbangan Singapura-Surabaya PP, Dukung Peningkatan Wisman ke Jawa Timur
"Maskapai dan lembaga pemerintah yang mengatur industri penerbangan harus melatih semua karyawan tentang cara mengakomodasi pelancong berukuran besar, termasuk menangani situasi sensitif dan menyediakan layanan pelanggan yang sesuai," baca permintaan lainnya.
Chaney menyimpulkan: "Dengan menerapkan persyaratan ini, maskapai penerbangan akan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan ramah bagi semua penumpang, terlepas dari ukurannya.
"Sudah saatnya industri penerbangan mengambil sikap dan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan akomodatif bagi semua penumpang. Bergabunglah dengan kami untuk menuntut FAA mengambil tindakan untuk melindungi pelancong berukuran besar."
Pada saat penulisan (15 April), petisi Chaney telah mencapai lebih dari 4.100 tanda tangan.
Dalam komentar kepada Fox News, Chaney mengakui bahwa kemungkinan akan ada biaya tambahan yang terkait dengan tuntutannya, tetapi menyatakan keyakinannya bahwa itu sepadan.
"Menerapkan kebijakan untuk mengakomodasi penumpang ukuran plus mungkin memerlukan biaya terkait, tetapi biaya ini harus ditimbang dengan manfaat menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih ramah dan inklusif," katanya.
Baca juga: Sambut Lebaran 2023, Wings Air Sediakan 531.360 Kursi Penerbangan ke Lebih dari 100 Destinasi Tujuan
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)
Kumpulan artikel viral di medsos
Baca juga: Penerbangan Xiamen Tiongkok-Bali Akan Beroperasi Mulai 3 Maret, Sehari Sekali dalam Seminggu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.