TRIBUNTRAVEL.COM - Tidak ada yang tahu dengan penerbangan pesawat 50 tahun ke depan.
Namun, kali ini seorang ahli memprediksikan perjalanan pesawat 50 tahun ke depan yang begitu menarik.

Pada 50 tahun ke depan tepatnya di tahun 2070, prediksi perjalanan penerbangan pesawat diprediksikan bisa menginap di hotel bawah air, memiliki petugas holografik pribadi, bahkan menggunakan detak jantung sebagai pengganti paspor.
Dilansir dari laman New York Post, Selasa (11/4/2023), maskapai penerbangan Eropa EasyJet telah menugaskan panel ahli untuk membuat prediksi tentang seperti apa perjalanan dalam waktu 50 tahun mendatang dan temuan mereka sangat mencengangkan.
Baca juga: 4 Tiket Pesawat Palembang-Jogja Murah untuk Mudik Lebaran 2023, Cek Tarif & Jadwal Keberangkatannya
Kecanggihan Fasilitas Perjalanan Penerbangan Pesawat 50 Tahun ke Depan
Prediksi yang bisa diambil misalnya di bandara, dokumen tidak akan berlaku dimana data biometrik individu akan disimpan di cloud dan tersedia secara global menggantikan paspor fisik.
Tonton juga:
Tapi itu bukan hanya jenis teknologi biometrik yang kita kenal saat ini, sidik jari atau pemindaian wajah/retina, kata para ahli detak jantung setiap orang itu unik.
Perjalanan pesawat kedepannya diprediksi tidak akan ada check-in atau keamanan.
Mungkin sistem check-in atau keamanan ditiadakan menurut Presiden Emirates Sir Tim Clark bisa terjadi sebelum 50 tahun kedepan.
Saat berjalan melewati bandara perangkat lunak pengenal wajah diharapkan dapat mengidentifikasi, mencocokkan dengan penerbangan dan akan disesuaikan melalui ponsel penumpang.

"Melalui 'melalui keamanan' atau 'kontrol paspor' akan menjadi istilah yang tidak berarti," kata Dr Patrick Dixon, ketua Global Change Ltd dan pakar di 2070.
"Anda tidak akan mengetahui adanya pemeriksaan apapun, tetapi Anda juga akan dipindai dan dilacak saat Anda bergerak melalui bandara." imbuh Dr Patrick Dixon.
Untuk bagasi, akan ada tag data pintar tertanam, sehingga dapat diturunkan secara otomatis dari kereta atau taksi dan dikirim langsung ke pesawat yang tepat.
Untuk taksi itu bukanlah yang kita kenal sekarang.
Baca juga: Viral Video Pendaratan Pesawat Menegangkan, Muncul Percikan Api di Roda Depan
Orang-orang diharapkan melakukan perjalanan ke bandara di sekitar tujuan liburan mereka dengan e-VTOL, yang mengacu pada taksi udara lepas landas dan mendarat vertikal elektrik.
“Setidaknya 250 perusahaan sudah mengembangkan kendaraan short-hop ini,” kata Dr Dixon.
Jika Anda salah satu dari orang-orang yang tidak suka mengemas atau bahkan membongkar, Professor Graham Braithwaite mengatakan pada akhirnya kebutuhan untuk mengemas pakaian bisa hilang sama sekali dengan printer 3D.
“Cukup berikan tujuan Anda dengan ukuran Anda melalui pemindaian tubuh sebelum Anda terbang dan, pada saat kedatangan, temukan lemari berisi pakaian dengan ukuran persis Anda,” kata Profesor Graham Braithwaite.
Menurut Profesor Graham Braithwaite, saat berpergian menggunakan pesawat penumpang akan dibuatkan pakaian yang bisa digunakan kembali oleh pengguna lainnya.

Baca juga: Kenapa Naik Pesawat Harus Pakai Sepatu? Pramugari Ungkap Alasannya
Sehingga, dapat mengurangi tekanan pengemasan, mode liburan menjadi lebih berkelanjutan.
Kedepannya secara keseluruhan perjalanan pesawat diharapkan menjadi lebih maju dan lebih nyaman.
Secara khusus, para ahli memperkirakan kursi tidak lagi menjadi "satu ukuran cocok untuk semua".
Penumpang bisa mendapatkan kursi duduk yang sesuai dengan tipe tubuh.
Perjalanan pesawat kedepannya diprediksikan memungkinkan dapat mendinginkan atau menghangatkan ke suhu yang diinginkan.
“Saat ini, kursi distandarisasi sebagian untuk alasan keamanan, tetapi inovasi dalam ilmu material akan melihat terciptanya material yang lebih ringan namun lebih kuat, untuk pengalaman kenyamanan yang disesuaikan sekaligus menjaga keselamatan,” kata futuris Dr Melissa Sterry.
Baca juga: Kenapa Harus Mengaktifkan Ponsel dalam Mode Pesawat saat Terbang?
Fasilitas Canggih di Terminal 2 Bandara Soetta, Bisa Deteksi Identitas & Catatan Kriminal
Tak perlu menunggu 50 tahun ke depan, ternyata Bandara Soetta sudah menerpakan fitur yang canggih.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten masih menjadi bandara tersibuk yang digunakan untuk bepergian jalur udara.
Baru-baru ini, Bandara Internasional Soekarno-Hatta kembali menghadirkan fasilitas canggih untuk menunjang kelancaran pengamanan.
Tepatnya di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, kini sudah terpasang fasilitas autogate.
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Bandara Internasional Soekarno-Hatta, menghadirkan fasilitas canggih itu khusus untuk penumpang yang melakukan rute penerbangan internasional.
Fasilitas autogate ini digunakan untuk mendeteksi paspor elektronik penumpang.
Seperti diketahui, Indonesia juga memiliki paspor biasa dan paspor elektronik yang sah digunakan untuk bepergian antar negara.
Baca juga: Jangan Pernah Pakai Celana Legging di Pesawat, Bisa Berbahaya saat Keadaan Darurat
Fasilitas canggih autogate di Terminal 2 Bandara Soetta tersebut digadang-gadang mampu mendeteksi identitas penumpang pesawat.
Tak hanya itu, lebih menariknya lagi bisa mengidentifikasi catatan kriminal seseorang.
Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim menjelaskan, pengoperasian teknologi di atas menyusul diaktifkannya kembali autogate di Terminal 3 pada medio Januari 2023.
"Sekarang kami hadirkan kembali dengan mesin yang baru, lebih canggih dan modern. Selain bisa membaca wajah dan data penumpang, juga bisa membaca track record, misalnya dia ada catatan kriminal," terang Silmy, Kamis(26/1/2023).
Total ada 10 unit autogate baru yang dioperasikan di Terminal 2 terbagi di area keberangkatan dan kedatangan internasional.
Menurutnya Silmy, hadirnya autogate ini menjadikan Indonesia sejajar dengan negara lain dari segi kemajuan teknologi
Terutama pada sektor pemeriksaan paspor elektronik antar negara baik di bandara ataupun pelabuhan.
"Kita bisa praktikan kemajuan teknologi, digitalisasi dengan layanan keimigrasian, ini bisa mensejajarkan Indonesia dengan negara-negara lain," katanya.
Kendati demikian, Silmy memastikan kalau mudahnya pemeriksaan paspor itu tidak akan membeli ruang untuk tindakan penyelewengan keimigrasian.
Tentu diikuti dengan bentuk pengawasan yang lebih ketat, sehingga sekiranya berpotensi bahaya maka teknologi tersebut bisa membaca.
"Jadi, mempermudah bukan berarti mudah segala-galanya, tapi diikuti dengan pengawasan lebih baik. Jadi autogate terbaru ini bisa juga membaca catatan kriminal seseorang pelintas," katanya.
Selain di Bandara Soekarno-Hatta, fasilitas tersebut juga berada di bandara yang sering dijadikan perlintasan wisatawan.
Seperti di Ngurah Rai Bali dan juga di pelabuhan Batam, perbatasan dengan Singapura.
(TribunTravel.com/KurniaHuda)
Baca artikel lainnya seputar fasilitas pesawat di sini
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.