TRIBUNTRAVEL.COM - Salad indigirka baru-baru ini terpilih sebagai hidangan terburuk di dunia oleh para pembaca di situs Taste Atlas.
Sebagaimana diketahui, salad indigirka merupakan salad ikan khas Rusia yang berasal dari Yakutia, wilayah berpenghuni terdingin di dunia.

Salad Indigirka adalah hidangan yang sederhana, terdiri dari beberapa ikan berdaging putih.
Campuran ikan tersebut kemudian dipadukan dengan bawang bombay serta dibumbui minyak, garam dan merica.
Baca juga: Resep Yu Sheng, Salad Segar Khas China untuk Hidangan Tahun Baru Imlek
Kedengarannya tidak terlalu buruk, bukan?
Nah, masalah utama dari salad indigirka terletak pada ikannya.
Tak hanya mentah, ikan yang digunakan pada salad ini juga beku dan padat, seperti dilansir dari Oddity Central, Sabtu (15/4/2023).
Wajar saja mengingat asal makanan ini dari daerah yang suhunya rutin turun di bawah -70 derajat Celsius.
Salad indigirka biasanya disajikan sebagai hidangan pembuka ditemani irisan lemon dan segelas vodka.
Baca juga: 4 Resep Salad Buah Enak dan Segar, Mudah Dibuat & Cocok Disantap saat Siang Hari
Dengan rata-rata skor pengguna 1,4 pada situs Taste Atlas, salad indigirka dinobatkan sebagai hidangan terburuk di dunia
Bahkan Salad Indigirka mengalahkan hidangan pedas, seperti hakarl dan surstromming.
Tidak diketahui secara pasti mengapa salad indigirka memiliki skor yang sangat buruk.

Namun, hal itu tentu menjadi pukulan bagi orang-orang Yakutia.
Banyak dari mereka merasa tersinggung karena makanan lokalnya dinobatkan sebagai hidangan terburuk di dunia.
Vlogger Rusia Ilya Varlamov bicara di YouTube untuk membela salad indigirka sebagai hidangan lezat yang cocok dipadukan dengan vodka.
Sementara yang lain mengklaim tidak pernah mencicipi makanan yang lebih enak seumur hidup mereka.
Sejak Taste Atlas menerbitkan peringkat hidangan terburuk di dunia, peringkat salad indigirka telah meningkat di panduan online.
Salad Indigirka diyakini telah ditemukan pada pertengahan abad ke-20 oleh chef Innokenty Tarbakhov.
Makanan ini dinamai menurut Sungai Indigirka, salah satu sungai utama di Yakutian.
Sejarah Salad
Salad sendiri ternyata sudah dikonsumsi sejak berabad-abad yang lalu.
Kata salad berasal dari bahasa Latin, sal, yang berarti garam.

Kemudian digabungkan menjadi kata salata yang berarti sayuran asin.
Dilansir dari Chicago Tribune, salad sudah ada sejak zaman Romawi kuno di mana saat itu masyarakat terbiasa mencelupkan selada ke dalam garam.
Saat itu, selada merupakan sayuran sekaligus makanan pokok orang Mesir, Romawi, dan Yunani kuno.
Kebiasaan mencelupkan selada ke dalam garam berubah menjadi mengasinkan sayuran dengan vinaigrettes.
Vinaigrettes dibuat dari kombinasi minyak zaitun, cuka, dan garam.
Pada akhir abad ke-14, seorang juru masak Raja Richard II membuat isian salad dari berbagai sayuran seperti daun mint, peterseli, hingga selada air.
Saat itu, salad juga ditambahkan dengan bawang putih, bawang bombai, dan daun bawang yang disiram dengan vinaigrettes.
Salad semakin populer dan dikenal hingga ke Amerika.
Di Negeri Paman Sam, salad miliki banyak variasi, mulai dari isi hingga saus yang digunakan.
Baca juga: Restoran Burger di Rusia Bikin Menu dengan Nama yang Dianggap Mendukung Perang
Dilansir dari What’s Cooking America, pada akhir abad ke-19, Oscar Michel Tschirky mendapatkan penghargaan karena membuat salad di sebuah pesta di Hotel Waldorf Astoria, New York.
Oscar membuat sebuah salad yang diberi nama waldorf, berisikan potongan apel berbentuk kubus kecil, seledri iris, dan mayones.
Seiring berjalannya waktu, salad waldorf dibuat dengan menambahkan kacang kenari dan daun selada.
Dilansir dari Huffpost, Belanda juga memiliki salad khasnya sendiri.
Pertama kali muncul pada tahun 1770 bernama coleslaw yang diambil dari bahasa Belanda, koolsla yang berarti salad kol.
Seperti namanya, coleslaw terbuat dari kol yang diiris tipis, ditambahkan dengan potongan bawang bombai.
Kemudian, disajikan dengan butter cair dan cuka apel.
Bukan hanya aneka jenis salad saja yang bervariasi, saus salad juga ada banyak jenisnya.
Baca juga: Hematogen, Cokelat Manis dari Rusia yang Terbuat dari Darah Sapi
Di abad ke-20, orang Amerika membuat saus salad dengan menggunakan bahan dasar, seperti minyak, cuka, jus lemon, dan rempah-rempah.
Salah satu yang terkenal adalah thousand island dressing yang pertama kali dibuat di awal abad ke-20 di sebuah desa kecil Clayton, New York.
Saus salad ini terbuat dari potongan bawang bombai, telur rebus cincang, paprika, acar, dan buah zaitun hijau.
Kini, resep thousand island dressing sudah ada banyak macamnya.
Baca juga: Rusia Kembali Buka Gerai McDonalds dengan Nama dan Logo Baru
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.