TRIBUNTRAVEL.COM - Belum lama ini seorang penumpang pesawat berbagai cerita mengerikan yang pernah ia alami saat terbang.
Penumpang dalam penerbangan Qatar Airways menggambarkan momen mengerikan ketika pesawat yang ia naiki nyaris terjun masuk ke dalam air.
Insiden tersebut terjadi pada 10 Januari 2023 sekira pukul 02.00 pagi, di mana pesawat yang baru saja lepas landas tiba-tiba jatuh.
Maskapai Qatar Airways saat itu dijadwalkan terbang dari Bandara Internasional Hamad di Doha menuju Kopenhagen, Denmark.
Baca juga: Pramugari Ungkap Bekal Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Penumpang Selama Penerbangan
Beberapa detik setelah pesawat lepas landas, tiba-tiba langsung terjun dan hampir tenggelam di Teluk Persia.
Maskapia Qatar Airways dengan penerbangan Boeing 787-8 telah naik di ketinggian 1.800 kaki atau sekira 550 meter sebelum turun 1.000 kaki atau sekira 300 meter.
Alasan pesawat tiba-tiba jatuh di ketinggian ribuan kaki tersebut tidak diketahui, menurut laporan The Aviation Herald.
Qatar Airways mengatakan kepada news.com.au bahwa pihaknya telah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut.
Menurut pantauan dari Flightradar24.com, pesawat itu berada dalam jarak 850 kaki (259m) dari air – atau 17 detik.
Lucas Anderson, seorang pengawas lalu lintas udara veteran yang menjadi penumpang dalam penerbangan Qatar Airways pada saat itu, mengatakan satu orang muntah karena jatuh tiba-tiba.
Baca juga: Usai Gempa Dahsyat, Maskapai UEA Terus Layani Penerbangan ke Turki
Dan penumpang lain di dalam kabin pesawat berteriak menjerit ketakutan.
"Setelah sekitar 70 detik dalam penerbangan dan entah dari mana terdengar suara keras saat pesawat bergerak dari nada tinggi ke nada sangat rendah," katanya kepada Daily Mail.
Pria berusia 43 tahun itu bepergian bersama istri dan dua anak laki-laki berusia 11 dan sembilan tahun, serta keluarga saudara perempuannya.
Dia mengatakan putra bungsunya ketakutan, seperti dia, namun dia berusaha tetap tenang demi anaknya.
“Tapi itu benar-benar terlintas di pikirank. Ini dia, kita akan turun. Berada di industri penerbangan, saya tahu betapa kritisnya fase keberangkatan dan turun dengan kecepatan setinggi itu di ketinggian itu bukanlah hal yang baik. Itu sangat menakutkan. Rasanya seperti pesawat terlempar ke tanah,” katanya.
Baca juga: Super Air Jet Akan Buka Rute Penerbangan ke Balikpapan dari Batam, Bandung, dan Manado
Menurut Anderson, pesawat berkapasitas 250 penumpang itu pada dasarnya sarat dengan orang.
Dia mengatakan itu lepas landas 20 menit setelah jadwal dan mereka diberitahu itu akan menjadi penerbangan yang menyenangkan dengan beberapa turbulensi ringan beberapa jam setelah penerbangan.
Tapi setelah nyaris terjadi, tidak ada kabar dari kokpit sehingga penumpang bertanya kepada pramugari, tapi mereka diduga tidak memberikan penjelasan.
Pesawat akhirnya mendarat dengan selamat di Denmark sekitar enam jam kemudian.
Baca juga: Jadi yang Pertama, Emirates Uji Coba Penerbangan Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan
Kronologi Kejadian
Saat pesawat berada di ketinggian sekitar 1600 kaki (490m), petugas pertama yang menerbangkan pesawat, diizinkan menuju waypoint berikutnya di jalur penerbangan.
Namun, setelah mencoba berbelok, oleh petugas pertama dilaporkan terbang secara manual dan tanpa indikasi direktur penerbangan, mereka diduga kehilangan kesadaran situasional.
Pesawat kemudian dikirim ke penurunan yang mencapai tingkat tenggelam 3000fpm (kaki per menit), The Aviation Herald melaporkan.
Flight director adalah penanda yang dihasilkan komputer yang menunjukkan cakrawala dan memandu pilot di sepanjang jalur penerbangan yang benar.
Dengan pesawat jatuh 50 kaki (15m) per detik, kapten mengambil alih dan memulihkan pesawat sekitar 800 kaki (250m), detik sebelum menabrak perairan.
Setelah kapten berhasil mengendalikan keadaan, penerbangan dilanjutkan ke Kopenhagen.
Seorang juru bicara Qatar Airways mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kasus yang nyaris terjadi.
“Qatar Airways mengetahui peristiwa terkait penerbangan QR161 yang mengoperasikan Doha ke Kopenhagen pada 10 Januari 2023,” kata juru bicara tersebut.
“Itu segera dilaporkan ke pihak berwenang dan penyelidikan internal sedang dilakukan.
“Maskapai ini mengikuti standar keselamatan, pelatihan, dan pelaporan yang paling ketat dan berupaya menangani setiap temuan yang sejalan dengan norma industri.”
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)
Kumpulan artikel penerbangan
Baca juga: Serunya Naik Pesawat Singapore Airlines, Penumpang Kini Bisa Pakai Wi-Fi Gratis dalam Penerbangan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.