TRIBUNTRAVEL.COM - Maskapai penerbangan Uni Emirat Arab (UEA) terus mengoperasikan penerbangan ke Turki.
Bencana gempa bumi yang melanda Turki tampaknya tak menghentikan maskapai UEA untuk terus mengoperasikan layanan penerbangannya.

Sebagaimana diketahui, Turki dilanda gempa bumi dahsyat pada Senin (6/2/2023) dini hari.
Bencana tersebut menyebabkan kerusakan yang luas dan menewaskan sedikitnya 2.000 orang.
Baca juga: Korban Gempa Turki Terus Meningkat, WHO Serukan Bantuan Internasional
Melansir The National, perwakilan Emirates mengatakan bahwa bencana yang melanda tidak berdampak pada operasional penerbangan maskapai ke Turki.
Emirates bahkan memiliki tiga jadwal penerbangan untuk terbang ke Istanbul pada Selasa (7/8/2023) kemarin.
Ketiganya berangkat pada pukul 10.15, 14.40 dan 17.45 waktu setempat.
Jadwal penerbangan Etihad juga tetap tidak berubah, sementara flydubai mengonfirmasi bahwa penerbangannya ke Turki tidak terpengaruh.
“Kami sedih mendengar berita di Turki,” kata seorang perwakilan perusahaan.
“Penerbangan Flydubai ke Ankara dan Istanbul pada 6 Februari beroperasi sesuai jadwal. Kami terus memantau situasi dengan cermat dan pikiran kami bersama mereka yang terkena dampak,” imbuhnya.

Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter terjadi di dekat Kota Gaziantep, Turki bagian selatan.
Guncangan kuat juga dirasakan di Suriah, Lebanon, Siprus, Irak dan provinsi di sekitar Kahramanmaras.
Pihak berwenang mengatakan bahwa lebih dari 120 gempa susulan dirasakan setelah gempa awal.
Presiden Sheikh Mohamed mengumumkan bahwa rumah sakit lapangan dan tim pencarian serta penyelamatan telah dikirim dari UEA ke Turki untuk membantu tanggapan internasional terhadap bencana tersebut.
Tim kedua akan dikirim ke daerah yang paling terpukul di Suriah.
Baca juga: Imbas Gempa Turki, Sejumlah Bandara Ditutup dan Hanya Layani Pasokan Bantuan

Tugay Tuncer, Duta Besar Turki untuk UEA, mengatakan tim penyelamat sedang mencari korban selamat di tengah hujan lebat dan salju.
“Saat kami mencoba menilai kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa, pada saat yang sama kami masih memiliki gempa susulan yang besar,” kata Tugay Tuncer.
“Kebutuhan mendesak adalah untuk tim pencarian dan penyelamatan karena ada banyak orang di bawah rumah yang runtuh," imbuhnya.
UEA adalah yang pertama dari 45 negara yang telah menawarkan bantuan sejauh ini, katanya.
Baca juga: 3 WNI Jadi Korban Luka Gempa di Turki, KBRI Beri Sejumlah Imbauan
“Ini adalah bantuan substansial dan penting yang sangat kami hargai," ungkap Tugay Tuncer.
Baik Turki maupun Suriah terkena dampak yang cukup signifikan akibat gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter yang terjadi.
Gempa bumi bahkan telah merusak Kastil Gaziantep, sebuah situs bersejarah dan objek wisata di bagian tenggara Turki.
Kantor berita pemerintah Turki, Anadolu, melaporkan bahwa beberapa bangunan di bagian timur, selatan dan tenggara Kastil Gaziantep yang bersejarah hancur akibat gempa.

Dilaporkan pula bahwa puing-puing kastil yang berlokasi di distrik Şahinbey berserakan di jalan, seperti dikutip dari CNN Travel.
Laporan mengatakan bahwa pagar besi di sekitar kastil hancur dan berserakan di trotoar.
Tembok penahan di sebelah kastil juga runtuh.
Baca juga: Gempa Bumi Turki & Suriah Ternyata Telah Diprediksi Peneliti Belanda, tapi Tak Banyak yang Percaya
Sementara di beberapa bastion (selekoh atau sudut bangunan), terlihat retakan besar.
Di sebelah Kastil Gaziantep, terdapat Masjid Sirvani yang bersejarah dan konon dibangun pada abad ke-17.
Masjid tersebut juga mengalami kerusakan pada kubah dan dinding bagian timur dilaporkan runtuh.
Menurut penggalian arkeologi, Kastil Gaziantep pertama kali dibangun sebagai menara pengawas selama periode Romawi pada abad kedua dan ketiga Masehi.
Usai rampung dibangun, Kastil Gaziantep terus berkembang seiring waktu.
Bangunan mengacu pada masa pemerintahan Kaisar Bizantium Justinian (527-565 M), menurut Museum Turki, situs resmi museum dan situs arkeologi di negara tersebut.
Baru-baru ini, Kastil Gaziantep berfungsi sebagai Museum Panorama Pertahanan dan Kepahlawanan Gaziantep.
Sejauh ini, tercatat lebih dari 18 gempa susulan berkekuatan 4 skala richter atau lebih tinggi sejak gempa awal, salah satu gempa terkuat yang melanda Turki dalam satu abad terakhir.
Lebih dari 600 orang dilaporkan tewas di seluruh wilayah yang terkena dampak, baik Turki maupun Suriah.
Menurut Wakil Presiden Turki Fuat Oktay, sekira 1.700 bangunan rusak di 10 pusat kota Turki.
Baca juga: Viral Wanita Melahirkan saat Terkubur Reruntuhan Bangunan Gempa Turki
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.